Bendera One Piece
Pengibaran Bendera One Piece Marak, Mahfud MD: Saya Tak Anggap Itu Tindak Pidana
Eks Menko Polhukam Mahfud MD mengomentari fenomena pengibaran bendera serial asal Jepang, One Piece, menjelang HUT ke-80 RI.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Garudea Prabawati
Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak akurat.
Menurutnya, bendera One Piece yang dikibarkan oleh komunitas penggemar anime merupakan bagian dari ekspresi budaya populer yang sah.
“Kalau berkenaan dengan bendera One Piece yang itu kaitannya dengan komunitas-komunitas bagian dari ekspresi kreativitas, sekali lagi itu tidak ada masalah,” ujarnya.
Namun, Prasetyo mengingatkan agar ekspresi tersebut tidak digunakan untuk membenturkan simbol fiksi dengan simbol negara.
Ia menyoroti potensi provokasi jika bendera One Piece dikibarkan sebagai tandingan terhadap Merah Putih, terutama menjelang peringatan Hari Kemerdekaan.
“Yang jadi masalah manakala ada pihak-pihak yang menggunakan kreativitas ini untuk hal-hal yang kurang pas. Ini bulan Agustus, bulan kemerdekaan. Kemerdekaan kita itu diraih bukan hadiah, itu pengorbanan para pahlawan,” tegasnya.
Pemerintah menegaskan bahwa ekspresi kreatif tetap dihormati, tetapi tidak boleh menggeser makna simbol negara.
“Kita sebagai generasi muda tugasnya menjaga itu,” tutur Prasetyo.
Sosiolog: Negara tak perlu cemas
Terpisah, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menilai fenomena pengibaran bendera One Piece menyangkut tentang reproduksi suatu budaya populer.
Pengibaran bendera One Piece, sambungnya, adalah ekspresi masyarakat dalam mengikuti budaya populer.
Menurutnya, mereka mencoba membangun komunitas dan identitas dari hal tersebut.
Oleh karena itu, ia berujar bahwa pengibaran bendera One Piece tidak terkait dengan simbol perlawanan terhadap negara.
"Sebenarnya ini tidak terkait dengan satu simbol perlawanan terhadap negara, sebagai suatu bentuk simbol penciptaan identitas tandingan secara nasional karena dari asal usulnya, bentuknya, dan pengibarnya juga sejauh ini tak ada maksud ke sana," ucap Drajat saat dihubungi Tribunnews.com, Senin.
Menurut Drajat, negara tak perlu cemas dengan fenomena ini. Pasalnya, jika kecemasan itu sampai berakibat pada keluarnya tindakan negara yang menyetarakan pengibaran bendera One Piece sebagai suatu pembangkangan, maka fenomena ini justru akan menjadi simbol perlawanan.
Ia menuturkan bahwa pengibaran bendera One Piece hanyalah upaya untuk membangun identitas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.