Minggu, 28 September 2025

Radian Syam: Perlu Kolaborasi Persatuan untuk Memperkuat Demokrasi di Era VUCA

Demokrasi berada dalam pusaran kondisi yang dikenal sebagai VUCA atau volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
Istimewa
Bedah buku berjudul 'Mendayung Demokrasi di Era VUCA' di vOffice Event Space, Centennial Tower, Jalan Gatot Subroto, Karet, Semanggi, Jakarta, Rabu (6/8/2025). 

Sejumlah narasumber yang hadir mengapresiasi gagasan Radian Syam yang disampaikan dalam buku tersebut. Guru Besar Fakultas Hukum UI, Fitra Asril menilai Radian Syam telah memperkuat gagasan yang berkembang saat ini, yakni demokrasi harus dilindungi dalam kondisi darurat apapun. Cara memperkuat demokrasi, kata dia, bukan dengan tindakan diktatorisme, yang nanti akan memperburuk demokrasi, tetapi dengan penguatan institusional dan kerja-kerja kolaboratif semua elemen bangsa.

"Dalam situasi yang darurat ada diktatorship itu boleh karena untuk segera mengatasi situasi daruratnya dibolehkan diktatorship. Itu lampau. Gagasan itu sekarang berkembang bahwa dalam situasi darurat sekalipun, demokrasi harus dilindungi. Jadi ini sejalan dengan gagasan buku ini, dalam situasi yang fokus ketidakpastian, demokrasi tetap harus dilindungi, bukan menjadi legitimasi untuk tindakan yang tidak demokratis," ungkap Fitra Asril.

Sementara Sekjen HIPMI Anggawira juga menilai buku Radian Syam responsif mencermati dinamika demokrasi di era VUCA atau Ketidakpastian ini. Dia sepakat perlunya penguatan penegakan hukum untuk menjaga demokrasi di era ketidakpastian ini.

"Ya, saya rasa ini salah satu buku yang cukup merespon dinamika demokrasi saat ini, tapi yang terpenting menurut saya memang di era demokrasi yang sangat penuh dengan ketidakpastian adalah penegakan hukum yang juga di-highlight oleh buku Pak Radian Syam ini," jelas Anggawira.

Senada dengan Prof Fitra Asril dan Anggawira, politisi yang juga juga staf khusus Kepala Bappenas, Sukmo Harsono juga menilai buku Radian Syam sangat relevan dengan situasi demokrasi Indonesia saat ini. Menurut Sukmo, berita-berita khususnya di media sosial serta analisa sering mendistorsi keputusan-keputusan penting, baik itu keputusan legislatif, eksekutif dan yudikatif. 

"Saya ingin mengatakan bahwa dalam situasi sekarang ini kita tidak boleh lepas dari pemerintah. Kita harus menjadi bagian penting dari perjalanan pemerintah. Mendukung semua program-programnya, bukan dengan cara membuat podcast-podcast, analisis-analisis yang justru membingungkan masyarakat sehingga masyarakat terpecah dan terbelah. Itu menurut saya yang ingin disampaikan oleh Dr. Radian Syam," pungkas Sukmo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan