Aksi Demonstrasi di Pati
Istana Pantau Kericuhan di Pati, Jawa Tengah dan Berkomunikasi dengan Bupati Sudewo
Pihak Istana memantau aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang berakhir ricuh pada Rabu, (13/8/2025).
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Wahyu Aji
Di depan tenda terdapat tulisan Posko Penyekatan Polres Kudus. Di dalam tenda ini terdapat sejumlah petinggi Polres Kudus.
Mulai dari Wakapolres Kudus, Kasatreskrim, Kasatlantas, dan Kasi Humas Polres Kudus.
Wakapolres Kudus Kompol Rendi Johan Prasetyo mengatakan, dalam pos penyekatan kali ini pihaknya mengerahkan 83 personel Polres Kudus.
Di saat yang sama, pihaknya juga menugaskan 76 personel untuk diperbantukan dalam pengamanan demonstrasi yang berlangsung di area Alun-alun Simpang Lima Pati.
“Pendirian pos ini merupakan tindak lanjut dari perintah Bapak Kapolda Jawa Tengah ke Kapolres Kudus. Kami diperintahkan untuk mendirikan pos pemantauan aktivitas masyarakat di perbatasan Kudus-Pati,” kata Rendi.
Pendirian pos berlangsung sejak pukul 06.00 tadi pagi. Sebelumnya, pihaknya juga melakukan pengecekan kesiapan personel yang berjaga.
“Pada prinsipnya pos pengamanan aktivitas masyarakat didirikan untuk memantau aktivitas masyarakat yang beraktivitas dari Kudus ke Pati maupun dari Pati ke Kudus kami mau menghadirkan rasa aman nyaman pada masyarakat Kudus yang aktivitas pada hari ini. Ini sebagai perimbangan kami atas aktivitas demonstrasi di Kabupaten Pati,” kata Rendi.
Selama memantau aktivitas di perbatasan, kata Rendi, sampai siang ini tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Dia juga memastikan bahwa sampai saat ini kondisi di Kabupaten Kudus terbilang aman dan kondusif.
Alasan Demo Warga
Aksi demonstrasi yang dipicu kebijakan Bupati Pati Sudewo menaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250 persen.
Bupati Pati, Sudewo, meminta maaf kepada masyarakat atas polemik kenaikan PBB-P2 yang mencapai 250 persen.
Sadewo juga berjanji akan meninjau ulang kebijakan tersebut.
Sudewo menyampaikan permintaan maaf menyusul viralnya sejumlah video di media sosial yang menampilkan ketegangan antara warga dan pemerintah daerah, termasuk aksi pengangkutan paksa barang donasi oleh Satpol PP dari kelompok Masyarakat Pati Bersatu, yang sedang menggalang dukungan logistik untuk demonstrasi. Sudewo mengakui adanya kesalahan komunikasi.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak bermaksud melakukan perampasan. Kami hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu acara pemerintah. Kami tidak melarang penggalangan dana," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Bupati Sudewo juga menanggapi viralnya video dirinya yang dianggap menantang rakyat.
Dalam video tersebut, Sudewo menyatakan tak gentar meski ada 5.000 hingga 50.000 warga yang berdemo.
Baca juga: Polisi Tangkap 11 Orang Diduga Provokator dalam Aksi Unjuk Rasa Tuntut Bupati Pati Mundur
"Saya tidak menantang rakyat. Masak rakyatku kutantang? Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo itu murni aspirasi dan tidak ditunggangi pihak tertentu," kata Sudewo
Aksi Demonstrasi di Pati
Reaksi Gubernur Ahmad Luthfi soal Pendemo di Pati Tuntut Bupati Sudewo Mundur |
---|
Bupati Sudewo Tegaskan Bantah Mundur dan Siap Hadapi Hak Angket DPRD Pati |
---|
33 Orang Alami Luka Imbas Kerusuhan Demo di Pati, Polisi Bantah Ada Korban Jiwa |
---|
Mekanisme Pemakzulan Bupati Pati Lewat Hak Angket DPRD: Proses Panjang, Belum Tentu Sudewo Lengser |
---|
Bupati Pati Sudewo Didesak Mundur, Pakar Hukum Tata Negara: Warga Sudah Lihat Karakter Bupatinya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.