Minggu, 17 Agustus 2025

Sidang Tahunan MPR

Legislator PAN Soroti 2 Hal Penting dari Pidato Prabowo: Visi Pertahanan dan Diplomasi Internasional

Farah mendukung langkah pemerintah memperkuat postur militer melalui pembentukan komando baru di tiga matra. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
VISI PERTAHANAN DIPLOMASI - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyoroti dua pilar utama yang menjadi sorotan dalam pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI 2025, yakni pertahanan dan diplomasi internasional. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia, menyoroti dua pilar utama yang menjadi sorotan dalam pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI 2025, yakni pertahanan dan diplomasi internasional.

Di bidang pertahanan, Farah mendukung langkah pemerintah memperkuat postur militer melalui pembentukan komando baru di tiga matra. 

"Penguatan postur pertahanan merupakan sebuah respons yang adaptif dan diperlukan dalam menyikapi dinamika global yang terus berubah. Kami memandang bahwa hal ini merupakan langkah strategis untuk mengimplementasikan doktrin Sishankamrata, sekaligus memastikan kesiapan kita dalam menjaga kedaulatan di setiap jengkal wilayah NKRI," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (16/8/2025).

Sementara di bidang hubungan internasional, Farah menilai Indonesia telah memainkan peran penting di panggung global melalui diplomasi yang proaktif. 

Dia menyinggung kebijakan strategis pemerintah, mulai dari bergabung dengan BRICS, penyelesaian perundingan dagang dengan Uni Eropa (EU CEPA) dan Amerika Serikat, hingga konsistensi memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

"Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi hanya menjadi penonton, tetapi pemain utama yang ikut menentukan arah diplomasi global," katanya.

Lebih lanjut, Farah juga menilai pidato kenegaraan tersebut menyajikan visi yang kuat sekaligus capaian konkret dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan maju.

"Kami menyambut baik Pidato Kenegaraan Presiden yang secara komprehensif menguraikan arah kebijakan bangsa. Visi yang disampaikan, khususnya terkait penguatan kedaulatan ekonomi dan upaya pengentasan kemiskinan, merefleksikan aspirasi dan harapan besar masyarakat Indonesia," kata Farah.

Farah menekankan perlunya sinergi pemerintah dan DPR dalam menerjemahkan visi presiden ke dalam kebijakan, program, dan anggaran nyata. 

"Pidato Presiden telah memaparkan visi yang jelas dan capaian yang terukur. Di Komisi I, kami melihat penekanan pada kedaulatan pertahanan serta diplomasi yang proaktif sebagai dua pilar utama yang harus kita kawal bersama untuk menghadapi tantangan global," ujarnya.

Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Farah juga mengajak seluruh elemen masyarakat menjadikan momentum ini sebagai penguat persatuan dan semangat gotong royong. 

“Peringatan delapan dekade kemerdekaan ini merupakan momentum berharga bagi seluruh komponen bangsa untuk merefleksikan dan menguatkan kembali semangat persatuan. Dengan kolaborasi dan kerja bersama, kita akan mampu mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera,” tandasnya.

Farah Puteri Nahlia politikus muda Partai Amanat Nasional (PAN) yang saat ini menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI.

Di juga Ketua Umum DPP Perempuan Amanat Nasional (PUAN) PAN periode 2025–2030, organisasi perempuan PAN.

Farah terpilih jadi Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan  Jawa Barat IX meliputi Majalengka, Subang, Sumedang.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan