Seputar Polri
Kisah Aiptu Sisran, Atasi Krisis Air Bertahun-tahun di Tanjung Lemo dengan Dana Pribadi
Berbekal dana pribadi, Aiptu Sisran berhasil wujudkan akses air bersih bagi warga Tanjung Lemo yang puluhan tahun dilanda krisis.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Warga Kampung Tanjung Lemo, pesisir Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, selama bertahun-tahun harus berjuang keras untuk mendapatkan air bersih. Mereka bahkan rela menempuh perjalanan lebih dari satu kilometer menggunakan sampan ke seberang tanjung demi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi itu berubah berkat kepedulian Aiptu Sisran, Perwira Seksi (Ps) Kanit Propam Polsek Laonti. Saat berpatroli, ia singgah di Tanjung Lemo untuk berwudhu, namun terkejut mengetahui air bersih hanya bisa diperoleh dengan naik perahu.
“Waktu saya patroli di wilayah Polsek Laonti, saya singgah di ujung kampung, Tanjung Lemo. Saya mau berwudhu, ternyata pengambilan air harus naik perahu lagi. Saya jadi berpikir, bagaimana warga bisa bertahan dengan kondisi seperti ini?” ujar Aiptu Sisran.
Ia pun bermalam di rumah warga dan mendengar langsung keluhan mereka. Saat musim angin barat datang, ombak tinggi kerap membuat warga tak bisa mengambil air hingga berhari-hari.
“Kalau angin barat datang, bisa sampai seminggu kami tidak bisa ambil air. Ombaknya tinggi, perahu bisa terbalik. Kalau sudah begitu, kami hanya bisa pasrah,” kata Mursalim (45), warga setempat.
tergerak oleh kondisi itu, Aiptu Sisran menggunakan dana pribadinya untuk membangun instalasi pipa dari sumber mata air di puncak gunung. Prosesnya pun tidak mudah, jalur yang dihadapi menanjak dan penuh tantangan.
Baca juga: Kisah Bripka Batias Yikwa Dirikan Rumah Baca untuk Anak-anak Papua di Kampung Baburia
Namun, ia tak sendiri. Bersama warga, ia ikut memikul semen, mengangkut pasir, hingga memastikan setiap sambungan pipa terpasang dengan baik.
“Beliau sendiri yang memikul semen ke atas gunung, sementara warga lain membawa pasir. Jaraknya jauh dan menanjak, tapi beliau tetap ikut bekerja,” tambah Mursalim.
Kerja keras itu berbuah manis. Kini, warga Tanjung Lemo tak lagi harus bertaruh nyawa demi mendapatkan air. Air bersih sudah mengalir langsung ke depan rumah mereka.
“Alhamdulillah, sudah masuk tahun kedua musim angin barat, kami tidak perlu lagi pergi jauh mengambil air,” ucap Mursalim penuh syukur.
Aksi Aiptu Sisran pun menuai apresiasi dan bahkan diusulkan mendapat penghargaan. Namun, baginya, penghargaan bukanlah tujuan utama.
“Saya hanya ingin warga di sini punya akses air bersih tanpa harus mempertaruhkan nyawa. Ini bagian dari tugas dan kepedulian saya sebagai aparat negara,” ujarnya.
Bagi warga Kampung Tanjung Lemo, Aiptu Sisran adalah lebih dari sekadar polisi. Ia adalah harapan, bukti nyata bahwa kepedulian dapat membawa perubahan besar bagi kehidupan banyak orang.
Baca juga: Lestarikan Seni dan Budaya, Aiptu Gusti Ajarkan Tari Bali pada Generasi Muda
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.