Kamis, 21 Agustus 2025

Profil dan Sosok

Profil Brigjen Sumy Hastry, Polwan Berpangkat Jenderal Ikut Sampaikan Hasil Tes DNA RK-Lisa Mariana

Profil Brigjen Sumy Hastry Purwanti, seorang dokter dan polwan berpangkat jenderal yang ikut sampaikan hasil tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana.

Penulis: Sri Juliati
YouTube.com/Rumah Sakit Polri Kramat Jati
PROFIL BRIGJEN HASTRY - Brigjen Sumy Hastry Purwanti saat menjadi narasumber dalam Ngobrol Pagi Di Rumah Sakit Polri yang tayang di YouTube.com/Rumah Sakit Polri Kramat Jati, 6 Mei 2025. Inilah sosok Brigjen Sumy Hastry Purwanti, seorang dokter dan polwan berpangkat jenderal yang ikut sampaikan hasil tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. 

TRIBUNNEWS.COM - Bareskrim Polri mengumumkan hasil tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) antara mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, selebgram Lisa Mariana, dan anaknya, CA pada Rabu (20/8/2025).

Hasilnya, CA, anak Lisa Mariana tidak identik dengan Ridwan Kamil. Dengan demikian, Ridwan Kamil bukanlah ayah biologis anak Lisa Mariana yang kini berusia 3 tahun tersebut.

Pengumuman hasil tes DNA itu dihadiri sejumlah perwira Polri. Satu di antaranya Brigjen Sumy Hastry Purwanti yang ikut menyampaikan hasil tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana.

Brigjen Sumy Hastry Purwanti saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri.

Pusdokkes Polri merupakan unsur pendukung di bidang kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian yang berada di bawah Kapolri. 

Tugas Pusdokkes, dikutip dari situs resminya, adalah membina dan menyelenggarakan fungsi kedokteran kepolisian, kesehatan kepolisian, Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification), dan Pelayanan Kesehatan serta Kesehatan Kesamaptaan di lingkungan Polri.

Terkait hasil tes DNA, Brigjen Sumy Hastry Purwanti menyatakan, CA memang anak biologis Lisa Mariana, tetapi bukan anak Ridwan Kamil.

"Separuh profil DNA CA cocok dengan separuh profil DNA Lisa Mariana. Separuh profil DNA CA lainnya tidak cocok dengan separuh profil DNA Ridwan Kamil."

"Dari hasil analisis terhadap seluruh profil DNA yang diperoleh, maka telah dibuktikan secara ilmiah, bahwa secara genetik, CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Ridwan Kamil," ujar Brigjen Sumy, Rabu.

Profil Brigjen Sumy Hastry Purwanti

Sumy Hastry Purwanti adalah seorang polisi wanita (polwan) sekaligus perwira tinggi (pati) Polri yang berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau jenderal bintang satu.

Dalam hierarki kepangkatan, Brigjen berada di atas pangkat Komisaris Besar (Kombes) dan di bawah Inspektur Jenderal (Irjen). 

Brigjen merupakan tingkat pertama bagi perwira tinggi polisi di Polri dengan tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu bintang. 

Baca juga: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Anaknya Tidak Identik, Lisa Mariana: Aneh

Di Mabes Polri, perwira tinggi polisi yang memimpin suatu direktorat/biro biasanya menyandang pangkat Brigjen.

Selama ini, Brigjen Sumy Hastry Purwanti juga dikenal sebagai dokter sekaligus ahli forensik wanita terkemuka di Indonesia.

Sehingga gelar dan nama lengkapnya adalah Brigjend Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.FM.

Hastry menyelesaikan pendidikan S1 Kedokteran di Universitas Diponegoro (Undip) pada 1995.

Dua tahun kemudian, ia meraih gelar dokter (dr) dari kampus yang sama.

Pada 1998, Hastry memutuskan untuk menjadi Polwan.

Ia pun melanjutkan pendidikan ke Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SEPA) Polri 1998.

Setelah menjadi Polwan, Hastry rupanya jatuh cinta pada dunia forensik setelah diajak ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus kriminal pembunuhan.

Ia pun mengambil spesialis forensik dan merampungkan pendidikannya 2005 juga dari Undip.

Pada 2016, Hastry sukses menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Airlangga yang membawanya meraih gelar Doktor (Dr).

Perjalanan Karier Brigjen Sumy Hastry Purwanti

Sumy Hastry Purwanti naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen.
Sumy Hastry Purwanti naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen. (Instagram/@hastry_forensik)

Karier Brigjen Sumy Hastry Purwanti telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air terutama di bidang Kedokteran Kepolisian (Dokpol).

Jabatan terakhir Sumy Hastry adalah Tenaga Dokkes Investigasi Kepolisian Utama Tk. II Pusdokkes Polri per 26 Juni 2024.

Nah, jabatan inilah yang membawa Hastry pecah bintang alias naik pangkat dari Kombes menjadi Brigjen.

Ia merupakan Polwan pertama di Asia yang bergelar Doktor Forensik dan telah banyak berkiprah hingga tingkat internasional.

Hastry juga dikenal sebagai sosok yang sangat peduli dengan perlindungan perempuan dan anak.

Ia mendirikan layanan Forensik Klinik (Forklin) yang secara khusus berpihak kepada korban kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.

Hastry memang lebih banyak berkarier di Jawa Tengah. Jabatan terakhirnya di Polda Jateng adalah Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jateng.

Meski demikian, Hastry juga pernah bertugas di luar Polda Jateng, yaitu Kabiddokkes Polda NTB.

Jabatan lain yang pernah diembannya adalah KA Instalasi Forensik RS Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto.

Beberapa waktu yang lalu, Hastry terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia periode 2025-2028.

Kasus yang Pernah Ditangani Brigjen Sumy Hastry Purwanti

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020)
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020) (TribunJakarta/Bima Putra)

Sebelum bertugas di Mabes Polri, Hastry memang banyak berdinas di Polda Jateng.

Namun, jika ada peristiwa besar, seperti kecelakaan atau bencana alam, ia akan bergabung dengan tim Disaster Victims Identification (DVI) Polri untuk menanganinya.

Sejumlah kasus besar pun pernah ditangani sejak ia masih menempuh pendidikan sebagai dokter spesialis forensik di Undip.

Kasus-kasus itu antara lain Bom Bali I (2002), bom Hotel JW Marriott (2003), bom di Kedutaan Besar Australia, bencana alam tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (2004), kecelakaan pesawat Mandala di Medan (2005), Bom Bali II (2005), serta kecelakaan pesawat Sukhoi (2012).

Kepiawaiannya dalam mengungkap identitas jenazah yang sulit teridentifikasi pun membuat namanya cukup diperhitungkan di dunia.

Bahkan, ketika peristiwa kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 terjadi di Ukraina beberapa waktu lalu, dia sempat dipanggil ke Belanda untuk membantu proses identifikasi tersebut.

Selain itu, ia juga pernah menangani kasus pembunuhan di Subang serta kasus pembunuhan berantai Dukun Slamet di Banjarnegara.

Kehidupan Pribadi Brigjen Sumy Hastry Purwanti

Hastry lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970. Sehingga saat ini, usianya 54 tahun.

Ia menikah dengan dr Harry Tjahyanto SpOG, dokter kandungan konsultan fertilitas yang secara khusus menangani masalah kesuburan.

Keduanya bertemu di rumah sakit saat Hastry sedang koas dan sang suami, sudah menjadi dokter spesialis kandungan.

Pernikahan keduanya dikaruniai dua anak.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan