Kamis, 28 Agustus 2025

Ijazah Jokowi

Profil Ova Emilia, Rektor UGM yang Pastikan Ijazah Joko Widodo Asli, Punya Dokumen Autentik

Inilah profil Ova Emilia, rektor UGM yang memastikan bahwa ijazah Joko Widodo adalah asli, tidak palsu

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Febri Prasetyo
Tangkapan layar YouTube UGM
PROFIL OVA EMILIA - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, memastikan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) adalah asli, Jumat (22/8/2025). Berikut profil lengkap Ova Emilia. 

TRIBUNNEWS.COM - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, memastikan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo adalah asli, tidak palsu.

Ova Emilia menegaskan bahwa UGM memiliki dokumen autentik yang menunjukkan bahwa ijazah Jokowi asli.

Belakangan ini, keaslian ijazah Jokowi dipertanyakan oleh pihak pakar telematika Roy Suryo.

Bahkan, Roy Suryo dan kawan-kawannya sampai menulis sebuah buku terkait dengan dugaan ijazah palsu Jokowi yang berjudul Jokowi's White Paper.

Melihat hal tersebut, Ova Emilia angkat bicara dan menegaskan bahwa ijazah Jokowi asli dan Jokowi adalah alumni UGM.

"UGM sudah menyatakan beberapa kali secara tegas bahwa Joko Widodo adalah alumni Universitas Gadjah Mada. UGM memiliki dokumen autentik terkait keselukruhan proses pendidikan Joko Widodo di UGM," kata Ova Emilia, Jumat (22/8/2025), dikutip dari YouTube UGM.

"Dokumen ini meliputi tahap penerimaan yang bersangkutan di UGM, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda," ujarnya.

Baca juga: Pengacara Roy Suryo Cs Nilai Jokowi Tak Tegas Soal Kasus Ijazah, Sebut Bersikap Ambigu

Ova Emilia menjelaskan bahwa Jokowi wisuda pada 19 November 1985, sedangkan kelulusannya pada 5 November 1985.

Dosen bergelar profesor itu juga memastikan bahwa UGM sudah memberikan ijazah kepada Jokowi.

Sesuai ketentuan hukum, kata Ova, UGM dapat menyampaikan data dan informasi yang bersifat publik, dan wajib melindungi data yang bersifat pribadi.

Hal ini berlaku untuk semua hal dan diterapkan untuk semua civitas akademika UGM termasuk alumni.

"Alumni berhak menggunakan ijazah dan gelar akademik yang diperoleh dari UGM untuk berbagai kepentingan yang dibenarkan hukum," kata Ova.

"Alumni adalah satu-satunya pihak yang memegang ijazah asli miliknya, sehingga penggunaan dan perlindungannya adalah tanggunjawab alumni tersebut."

"UGM dengan tegas menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumni UGM yang telah mendapatkan ijazah dari UGM sesuai dengan ketentuan," tegasnya.

Lantas, seperti apakah sosok Ova Emilia? Berikut informasi lengkap terkait rektor UGM tersebut.

Profil Ova Emilia

Ova Emilia adalah rektor UGM periode 2022-2027.

Perempuan yang akrab disapa Prof. Ova ini resmi dilantik menjadi rektor UGM pada 27 Mei 2022.

Ova adalah rektor perempuan kedua UGM setelah Dwikorita Karnawati.

Sebelum menjadi rektor, Ova Emilia aktif sebagai Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.

Ova Emilia lahir di Yogyakarta pada 19 Februari 1964.

Ia mengenyam pendidikan S-1 Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran UGM pada tahun 1982-1987.

Baca juga: Lemkapi Dorong Polda Metro Jaya Segera Tuntaskan Kasus Ijazah Jokowi

Setelah itu, dia melanjutkan studi S-2 Medical Education di University of Dundee Skotlandia.

Kemudian, Prof Ova melanjutkan Pendidikan untuk program Dokter Spesialis dan Dokter Subspesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran UGM, serta program S-3 di University of New South Wales Australia.

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed.,Sp.OG(K)., Ph.D.

Karier Ova Emilia telah malang melintang di UGM.

Berbagai jabatan di salah satu kampus terbaik di Indonesia itu sudah pernah ia emban.

Pada 1996 hingga 2003, dia menjabat sebagai Koordinator Modul Inovasi Pendidikan Kedokteran FK UGM.

Pada 2005 hingga 2008, dia menduduki posisi sebagai Asisten Wakil Dekan bidang Akademik FK UGM.

Dia kemudian bertugas sebagai Ketua Tim Kurikulum (2008-2012), anggota Tim Pengembangan dan Perencanaan SDM RS Akademik UGM (2008-2010), Ketua Tim Koordinator Pelaksana Program Pendidikan Dokter Spesialis FK UGM (2009-2014), dan Wakil Dekan Bidang Akademik FK-KMK UGM (2012-2016).

Setelah itu, Ova menduduki posisi sebagai Dekan FKKMK UGM (2016-2021 dan 2021-2022).

Selain berkarier di UGM, Ova Emilia juga pernah menjadi konsultan pengembangan Instrumen Perizinan Profesi Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta pada tahun 2004.

Di tahun yang sama, ia juga sempat menjadi konsultan pengembangan Standar Rumah Sakit Pendidikan, Kementerian Kesehatan.

Pada tahun 2005, dia juga pernah menjadi konsultan Kurikulum Berbasis Kompetensi Nasional Kedokteran Pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional.

Ia juga pernah menjadi Komite Pengarah Universitas Pembangunan dan Konstruksi Rumah Sakit, Departemen Pendidikan Nasional (2012-2013).

Selama kariernya, Ova sudah pernah berhasil menyabet sejumlah penghargaan, mulai dari First Prize for Young Gynecologist Award tahun 1998, Poster Prize Winner dan Free Paper Prize Winner on The 2nd Indonesian Medical Education Meeting and Expo tahun 2005, SIDA Award tahun 2006, The Best Lecture of Universitas Gadjah Mada tahun 2010, The Winner of the First Best Poster of Research in National Congress of Association of Indonesian Family Medicine tahun 2013, hingga Bangga Kencana tahun 2020.

Ova Emilia telah menulis puluhan buku serta jurnal internasional, mulai dari Teknologi Kontrasepsi (2007), Promosi Kesehatan dalam Lingkup Kesehatan Reproduksi (2008), hingga Obstetri Fisiologi (2008).

(Tribunnews.com/Rakli)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan