Selasa, 26 Agustus 2025

OTT KPK di Kementerian Tenaga Kerja

Rumah Mewah 'Sultan' Irvian Bobby Sudah 10 Bulan Direnovasi, Garasi Luas untuk Parkir Koleksi Moge

Selama rumah mewah direnovasi, Bobby mengontrak satu unit rumah lain yang berada di kompleks perumahan lain tak jauh dari rumahnya.

Tribunnews/Ibriza Fasti
RUMAH MEWAH IRVIAN - Rumah Irvian Bobby Mahendro, satu di antara 11 tersangka kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yang berlokasi di Jalan Siaga Bappenas Nomor 33, RT 1, RW 6, Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025). Rumah pria yang kerap disapa Bobby itu sedang direnovasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Irvian Bobby Mahendro (IBM) merupakan satu dari 11 tersangka kasus dugaan pemerasan terkait sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Irvian menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemnaker (2022–2025).

Baca juga: Sultan Irvian Diduga Terima Rp 69 M Tapi LHKPN-nya Rp 3,9 M, KPK Buka Peluang Jerat Pasal TPPU

Irvian Bobby diduga menjadi otak utama dalam skema pemerasan berjamaah terhadap perusahaan yang mengurus sertifikat K3 yang menyeret Wamennaker Immanuel Ebenezer

Bobby dalam rentan waktu tahun 2019-2024, diduga menerima aliran uang sejumlah Rp 69 miliar melalui perantara itu.

Bahkan, Bobby sempat disebut ‘Sultan’ oleh tersangka lain yang juga mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel.

 

 

Rumah Irvian Bobby Mahendro berlokasi di Jalan Siaga Bappenas Nomor 33, RT 1, RW 6, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Tribunnews.com melakukan penelusuran ke rumah Irvian Bobby Mahendro, Senin (25/8/2025).

Laporan langsung wartawan di lokasi, rumah mewah tiga lantai tersebut didominasi cat warna putih di bagian dindingnya. 

Sedangkan beberapa bagian, seperti pagar berwarna hitam.

Baca juga: KPK Sebut Irvian Bobby Mahendro, ASN Berjuluk Sultan di Kemenaker Tak Patuh Lapor LHKPN

Lantai dasar rumah tersebut berupa garasi luas untuk parkir kendaraan. 

Sementara ruangan-ruangan lainnya ada di lantai dua hingga tiga pada bangunan tersebut.

Ada sekitar lebih dari lima orang pekerja proyek atau kerap disebut kuli bangunan yang sedang mengerjakan renovasi rumah itu.

Seorang mandor proyek renovasi tersebut, Basuki (nama disamarkan) mengatakan, Irvian Bobby Mahendro lebih akrab disapa Bobby.

 

KORUPSI KEMENAKER - Kondisi rumah Irvian Bobby Mahendro (IBM), di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025). Irvian menjadi salah dari 11 orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dalam kasus pemerasan penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kemnaker. (Fransiskus Adhiyuda).
KORUPSI KEMENAKER - Kondisi rumah Irvian Bobby Mahendro (IBM), di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025). Irvian menjadi salah dari 11 orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dalam kasus pemerasan penerbitan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan Kemnaker. (Fransiskus Adhiyuda). (Tribunnews.com/Fransiskus A)

 

Menurut Basuki, bangunan tiga lantai tersebut adalah milik istri dari Bobby. 

Renovasi rumah itu dilakukan sejak sekitar 10 bulan lalu.

Ia menambahkan, selama rumah mewah itu direnovasi, Bobby mengontrak satu unit rumah lain yang berada di kompleks perumahan lain yang tak jauh dari lokasi rumah putih itu.

"Ini rumah istrinya (Bobby). Tadinya tinggal di sini, tapi karena sedang direnovasi, Pak Bobby kontrak rumah untuk menaruh barang. Nanti setelah renovasi selesai, rencananya tinggal di sini lagi," kata Basuki, saat ditemui Tribunnews.com, Senin siang.

Ia kemudian mengatakan, tujuan renovasi rumah tersebut adalah untuk membuat garasi yang lebih luas untuk memarkirkan koleksi motor gede (moge) milik Bobby.

"Ini direnovasi untuk garasi motor-motornya Pak Bobby. Kan banyak motornya tuh," ucapnya.

Lebih lanjut, Basuki mengungkapkan, sebelum direnovasi, koleksi motor gede milik Bobby diparkirkan di rumah tersebut.

Namun, katanya, karena akan dilakukan renovasi, motor-motor tersebut dipindahkan ke rumah kontrakan.

Basuki mengaku, dia yang ditugaskan Bobby untuk memindahkan motor-motor tersebut dari rumah yang akan direnovasi tersebut menuju ke rumah yang dikontrak Bobby untuk menyimpan barang-barang.

"Iya kan saya yang pindahin motor-motor itu ke rumah yang ngontrak. Itu ya sekitar satu tahun yang lalu, karena rumah ini mau direnovasi," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan, harga kesepakatan awal kontrak proyek renovasi rumah tersebut sekitar Rp 1,5 miliar.

Seorang warga setempat yang merupakan tetangga Bobby sejak beberapa tahun lalu, Egi (nama disamarkan) mengatakan, Bobby berdomisili di Jalan Siaga Bappenas Nomor 33, RT 1, RW 6, Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Ia menuturkan, tersangka kasus dugaan pemerasan di lingkungan Kemnaker itu mengontrak satu unit rumah lain untuk menyimpan barang-barang selama rumah di Jalan Siaga Bappenas direnovasi.

"Domisilinya memang di sini. Tapi karena rumah ini direnovasi, dia pindah ke rumah lain enggak jauh dari sini," ucap Egi, saat ditemui.

Mengenai kepribadian Irvian Bobby Mahendro, menurutnya, dia merupakan sosok yang dikenal supel di lingkungan sekitar kediamannya.

Bobby, kata Egi, hampir setiap pekan pergi untuk touring menggunakan motor gede miliknya.

"Ya kalau sama anak-anak di sekitar sini sih asik orangnya. Kayaknya memang orang yang bergaul. Dia setiap minggu itu touring pasti pakai motor gede," ungkapnya.

Peran Ebenezer

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap detail peran mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel dalam kasus dugaan pemerasan di lingkungan kementeriannya. 

Noel disebut secara aktif meminta uang kepada otak pemerasan untuk keperluan renovasi rumah pribadinya di Cimanggis.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, membeberkan setelah mengetahui adanya praktik lancung dalam pengurusan sertifikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3), Noel tidak berusaha menghentikannya. 

Sebaliknya, ia justru memanfaatkan situasi tersebut untuk keuntungan pribadi.

Menurut Setyo, Noel memanggil Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang diduga sebagai otak pemerasan, dengan sebutan 'Sultan'. 

Panggilan ini disematkan karena Irvian dikenal sebagai "orang yang banyak uang" di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 (Ditjen Binwasnaker dan K3).

"IEG [Immanuel Ebenezer Gerungan] menyebut IBM sebagai sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3. IEG minta untuk renovasi rumah Cimanggis, IBM kasih 3M (Rp3 miliar)," ujar Setyo saat dikonfirmasi pada Sabtu (23/8/2025).

Permintaan tersebut dilakukan Noel tak lama setelah ia dilantik sebagai Wamenaker pada Oktober 2024. 

Uang sebesar Rp 3 miliar itu kemudian diterima Noel pada Desember 2024.

Sosok 'Sultan' Irvian Bobby Mahendro sendiri merupakan Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3. 

KPK menduga ia adalah penerima uang paling banyak dalam skandal ini, dengan total mencapai Rp 69 miliar dari keseluruhan nilai pemerasan sebesar Rp81 miliar yang terjadi dalam rentang waktu 2019–2024.

Dalam kasus ini, para buruh yang seharusnya hanya membayar tarif sertifikasi K3 sebesar Rp 275 ribu, dipaksa merogoh kocek hingga Rp 6 juta.

KPK telah menetapkan total 11 tersangka dalam kasus ini, termasuk Immanuel Ebenezer dan Irvian Bobby Mahendro.

Mereka dijerat dengan Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan