Tunjangan DPR RI
Statement Kontroversial dan Besarnya Gaji-Tunjangan Anggota DPR RI, Cak Imin: Bakal Dievaluasi
Cak Imin memastikan, tunjangan anggota DPR RI yang nilainya fantastis akan dievaluasi, apalagi karena sudah menimbulkan kecemburuan sosial.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Garudea Prabawati
1. Nafa Urbach
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Nafa Urbach mendukung adanya tunjangan rumah Rp50 juta yang didapat anggota dewan setiap bulannya.
Bahkan, ia sempat mengeluhkan soal macet dari Bintaro hingga Senayan. Hal ini ia sampaikan lewat siaran langsung di media sosial TikTok,
“Anggota Dewan itu kan enggak orang Jakarta semua, guys. Itu kan dari seluruh pelosok Indonesia. Nah, mereka diwajibkan kontrak rumahnya dekat-dekat Senayan supaya memudahkan menuju DPR,” kata Nafa, dikutip dari Live TikTok, Kamis (21/8/2025).
Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi NasDem Ahmad Sahroni menyebut desakan pembubaran DPR sebagai mental orang tertolol sedunia.
"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumut, Jumat (22/8/2025).
Buntut dari pernyataan kontroversial mereka, kini Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem per 1 September 2025.
3. TB Hasanuddin
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin pernah mengganggap tunjangan rumah Rp50 juta sehingga total take home pay anggota DPR RI bisa melebihi Rp100 juta adalah hal yang wajar.
Ia bahkan menilai, tidak perlu mempermasalahkan angka tersebut.
"Kan, tidak dapat rumah. Dapat rumah itu tambah Rp50 juta. Jadi take home pay itu lebih dari Rp100 juta, so what gitu loh," kata TB Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025)
4. Deddy Sitorus
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Deddy Sitorus menolak perbandingan antara DPR dan rakyat biasa dalam acara Kontroversi di Metro TV pada Desember 2024.
Namun, pernyataan ini viral kembali pada Agustus 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.