Selasa, 2 September 2025

Demo di Jakarta

Relawan Medis Bertahan di Tengah Demo, Sering Luput dari Perhatian dan Tak Jarang Jadi Korban

Di jalanan penuh gas air mata dan kerumunan massa, para relawan medis ini berdiri dalam senyap

Tribunnews/Alfarizy
RELAWAN MEDIS - Relawan medis bersiaga saat unjuk rasa di kawasan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (30/8/2025). (Tribunnews/Alfarizy) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah riuh demonstrasi yang kerap berakhir ricuh ada sosok-sosok yang kerap terabaikan keberadaannya. 

Mereka adalah relawan medis, yang memilih tetap bertahan untuk menolong  yang tumbang di jalanan.

Di jalanan penuh gas air mata dan kerumunan massa, para relawan medis ini berdiri dalam senyap.

Sering kali luput dari sorotan kamera, tetapi tanpa mereka, banyak nyawa mungkin tak bisa terselamatkan.

Sabtu (30/8/2025) malam, Fajar, Koordinator Lapangan sebuah tim medis relawan, bernama Relawan Gesit, menceritakan bagaimana ia dan kawan-kawannya harus berpindah dari satu titik ke titik lain. 

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Gas Air Mata yang Terbukti Efektif, Lakukan Ini Jika Terpapar!

Sebelum malam itu terjun di Senayan, mereka lebih dulu berjibaku di Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.

Tugas yang mereka emban bukanlah perkara mudah.

Mayoritas korban yang mereka tangani mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata

Bagi yang ringan, cukup dengan oksigen portable.

Namun jika sudah parah, mereka segera melakukan evakuasi ke rumah sakit.

"Biasanya efek gas air mata. Jadi banyak mengalami sesak napas, dan kalau ringan kami bantu dengan oksigen portable. Kalau memang sudah parah, kami bawa untuk evakuasi,” jelasnya.

Standar operasi mereka mengharuskan selalu ada tenaga medis profesional dalam tim, mulai dari perawat hingga dokter. 

"Kami membawa dua perawat ataupun satu dokter, yang mana itu siaga di dalam setiap penanganan kami.

Dan ada juga tim medis yang biasanya fleksibel stand by di lapangan," tambahnya.

Namun di balik dedikasi itu, keselamatan mereka sendiri kerap terancam.

Baca juga: Menko Polkam Pimpin Rakor Sikapi Demo Anarkis di Sejumlah Wilayah, Ungkap 4 Arahan Prabowo

Tak jarang tim medis juga jadi sasaran ketika situasi tidak terkendali.

Di tengah situasi itu, prioritas utama tetaplah keselamatan para relawan medis.

"Jadi memang kami harus tetap safety kepada teman-teman medis. Jadi ketika memang kondisi sudah tidak terkondisi dan sudah terlalu bahaya, biasanya kami akan tarik mundur. Karena dalam prinsipnya, kami tetap menjaga keselamatan dari para teman-teman medis,” ujar Fajar.

Harapan sederhana selalu mereka bawa setiap kali turun ke lapangan, yaitu agar aparat tidak melihat mereka sebagai pihak yang harus dicurigai, melainkan sebagai penolong.

"Kami sebagai tim medis utamanya membantu mengevakuasi para demonstran.

Jadi kita harapkan kepada aparat bisa lebih menjunjung tinggi tenaga medis, yaitu melindungi tenaga medis dalam upaya mengevakuasi para demonstran yang memang sudah dalam kondisi kritis,” tutur Fajar.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan