Selasa, 2 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Saat Gelombang Demo Merebak, Warga Diimbau Tenang dan Saring Informasi

Ketika disinggung soal rekaman kamera dan CCTV yang kerap beredar saat kerusuhan, Jubun mengingatkan publik agar tidak gegabah menafsirkan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Istimewa
TETAP WASPADA - Detektif Jubun, sosok pemerhati sosial yang kerap memberikan pandangan kritis terkait isu-isu keamanan dan masyarakat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang aksi demonstrasi yang merebak di berbagai kota Indonesia belakangan ini tidak hanya menghadirkan suara rakyat, tetapi juga membuka ruang bagi kerentanan sosial. 

Di tengah riuhnya jalanan dan derasnya arus informasi di media sosial, ada pesan sederhana namun menyejukkan yang disampaikan oleh Detektif Jubun, pemerhati sosial yang kerap mengingatkan publik soal pentingnya kewaspadaan.

Jubun sudah 17 tahun menggeluti profesi sebagai detektif swasta di Indonesia. Berbekal dengan kemampuannya melakukan pencarian orang dan jaringan yang luas, Jubun memilih profesi tersebut dan membuka agensinya yang diberi nama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA).

“Sekarang informasi menyebar lebih cepat daripada api. Ada yang benar, ada yang dipelintir, bahkan ada yang sengaja dibuat untuk memprovokasi. Jangan buru-buru percaya, apalagi menyebarkan. Cek dulu sumbernya, lihat medianya resmi atau tidak, dan pastikan waktu serta lokasi kejadiannya sesuai,” ujar Jubun dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Baca juga: Respons Mabes Polri soal Kasus Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tewas saat Aksi Demonstrasi

Pesan itu seolah ditujukan langsung kepada masyarakat awam yang setiap hari bergulat dengan banjir notifikasi.

Jubun menekankan, menahan diri jauh lebih bijak ketimbang ikut menyulut bara.

“Kalau ragu, lebih baik tahan dulu. Jangan ikut menambah api dalam bara,” tambahnya.

Rekaman Kamera: Pisau Bermata Dua

Ketika disinggung soal rekaman kamera dan CCTV yang kerap beredar saat kerusuhan, Jubun mengingatkan publik agar tidak gegabah menafsirkan.

“Rekaman itu pisau bermata dua. Bisa mengungkap kebenaran, tapi juga bisa dijadikan senjata politik. Kadang aparat menahan rekaman demi penyelidikan, kadang juga untuk dijadikan bukti hukum. Tapi publik juga punya hak tahu, sehingga transparansi harus terus diperjuangkan,” jelasnya.

Ia tidak menutup mata bahwa rekaman bisa dipotong, disimpan, bahkan dinyatakan hilang demi kepentingan tertentu.

“Di situlah pentingnya literasi masyarakat. Jangan langsung percaya potongan video tanpa konteks,” katanya.

Empat Hal yang Harus Diwaspadai Saat Demo

Dalam situasi memanas, Jubun mengingatkan ada empat hal yang sebaiknya menjadi perhatian masyarakat yakni informasi Palsu & Propaganda. 

“Banyak hoaks yang sengaja dilempar ke publik. Jangan telan mentah-mentah setiap video atau narasi provokatif,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan