Kesal, Pengamat Minta Prabowo Copot Menteri-Menteri 'Geng Solo', Beberkan Kontroversinya
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago dengan tegas meminta Presiden Prabowo Subianto mencopoti menteri-menteri warisan Presiden Joko Widodo.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM – Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago dengan tegas meminta Presiden Prabowo Subianto mencopoti menteri-menteri warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pangi yang menjadi Direktur Voxpol Center Research and Consulting, sebuah lembaga konsultansi politik, menilai Prabowo sudah seharusnya berhenti mengasuh menteri-menteri “Geng Solo”.
Menurut dia, tidak bisa ada loyalitas ganda, apalagi “matahari kembar” dalam pemerintahan.
Isu matahari kembar sempat mencuat beberapa waktu lalu. Dua matahari itu dikaitkan dengan sosok Prabowo dan Jokowi.
Kemudian, Pangi menyebut korban-korban tewas bermunculan dalam demonstrasi belakangan karena Prabowo tidak mengendalikan penuh intelijen dan polisi.
“Kekacauan hari ini adalah kondisi bagaimana negara dibuat tidak kuat. Jadi, menurut saya memang harus diselesaikan,” kata Pangi dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa malam, (2/9/2025).
Lalu, pengamat asal Sumatra Barat itu menyinggung pernyataan-pernyataan nyeleneh dan kontroversial dari para menteri Geng Solo.
Salah satu menteri berkata seseorang akan lebih cepat meninggal jika memiliki ukuran pinggang tertentu.
“Terus ada yang bilang pendapatan Rp15 juta ke atas itu lebih pintar dan lebih sehat. Ngomong menterinya kayak begitu,” ujar Pangi.
“Ada tanah yang nganggur akan disita negara. Ada menteri yang unik lagi, Menteri Dalam Negeri, akhirnya ribut pulau ini dengan pulau ini. Hampir kedaulatan negara hancur.”
“Ada izin tambang tiba-tiba harus dicabut, di Raja Ampat. Padahal, Indonesia timur ini indah sedunia. Tambang kemudian dikeruk untuk sumber daya alam kita.”
Baca juga: Pengamat Ungkap Alasan Sri Mulyani Bisa Jadi Menteri Seumur Hidup: Memanjakan Pejabat
Dia juga menyinggung menteri yang menaikkan tunjangan pejabat. Menteri itu, menurut Pangi, tidak peka terhadap rakyat. Dia mengklaim rakyat Indonesia saat ini benar-benar tersiksa dan tersakiti.
Lalu, Pangi meminta Prabowo berhati-hati karena tidak ada kesetiaan ganda. Di samping itu, dia meminta Prabowo tidak menyalahkan rakyat. Prabowo lebih baik menyalahkan pembantunya atau menterinya.
Kata Pangi, kemarahan rakyat saat ini disebabkan oleh menteri-menteri Prabowo dan para anggota DPR yang tunjangannya terus dinaikkan.
Beberapa hari lalu Pangi berkata Prabowo kini berada di titik kritis dan momen historis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.