Sabtu, 6 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

KAMSRI Siap Gugat ke MK Jika Pos Dana Pensiun DPR Tetap Dipertahankan

KAMSRI siap menggugat dana pensiun DPT ke Mahkamah Konstitusi (MK) lewat mekanisme judicial review, jika pos tersebut tetap dipertahankan.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
HO/DPP KAMSRI
DANA PENSIUN DPR - Konferensi pers Dewan Pimpinan Pusat Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya (DPP KAMSRI) dalam konferensi pers di Sekretariat DPP KAMSRI, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2025). KAMSRI siap menggugat dana pensiun DPT ke Mahkamah Konstitusi (MK) lewat mekanisme judicial review, jika pos tersebut tetap dipertahankan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang aksi massa yang berujung bentrokan dengan kepolisian mendapat sorotan dari berbagai pihak, mulai dari media internasional maupun organisasi kemasyarakatan. 

Satu di antaranya Dewan Pimpinan Pusat Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya (DPP KAMSRI). 

Baca juga: BEM SI dan Cipayung Plus Temui Pimpinan DPR, Tuntut RUU Perampasan Aset dan Soroti Tunjangan Dewan

KAMSRI adalah singkatan dari Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya, sebuah organisasi kepemudaan yang mewadahi generasi muda dari wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel)--termasuk provinsi seperti Sumatra Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung.

Organisasi kepemudaan ini menilai eskalasi politik nasional berpotensi merusak persatuan bangsa.

"Kami prihatin dengan kondisi bangsa. Persatuan, demokrasi, dan keamanan masyarakat harus menjadi prioritas bersama," ujar Ketua Umum DPP KAMSRI, Aldhi Setyawan Pratama dalam konferensi pers di Sekretariat DPP KAMSRI, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2025).

 

 

Teranyar Presiden Prabowo Subianto bersama para pimpinan partai politik sepakat mencabut sejumlah kebijakan yang dinilai menjadi pemicu aksi demo besar-besaran. 

Salah satunya tunjangan anggota DPR dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.

Namun KAMSRI menyoroti dana pensiun DPR yang dinilai tidak relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Aldhi meminta pos tersebut juga ditiadakan. 

Dana pensiun adalah program keuangan jangka panjang yang dirancang untuk memberikan penghasilan tetap kepada seseorang setelah ia berhenti bekerja, biasanya karena telah mencapai usia pensiun. 

Pihaknya menyatakan siap menggugat dana pensiun wakil rakyat ini ke Mahkamah Konstitusi (MK) lewat mekanisme judicial review, jika pos tersebut tetap dipertahankan DPR.

Ketentuan dana pensiun DPR ini tertuang dalam UU 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara serta Bekas Pimpinan Lembaga Tinggi/Tinggi Negara dan mantan anggota Lembaga Tinggi Negara.

Berdasarkan Pasal 13 UU 12/1980, besaran pensiun pokok sebulan adalah 1 persen dari dasar pensiun untuk tiap satu bulan masa jabatan dengan ketentuan bahwa besarnya pensiun pokok sekurang-kurangnya 6 persen dan sebanyak-banyaknya 75 persen dari dasar pensiun.

Dana pensiun ini juga termaktub dalam Surat Menteri Keuangan Nomor S-520/MK.02/2016 dan Surat Edaran Setjen DPR RI No KU.00/9414/DPR RI/XII/2010. 

Berdasarkan aturan ini, besaran dana yang diberikan mencapai 60 persen gaji pokok.

Dana pensiun ini akan diberikan selama anggota MPR dan DPR masih sehat. 

Dana ini akan disetop jika yang bersangkutan meninggal. 

Namun penerimanya dialihkan kepada pasangan yang masih hidup, dengan besaran lebih sedikit.

Hal lain yang juga disoroti adalah masalah penyelenggaraan ibadah haji. 

Aldhi mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang menggagas pembangunan Hotel Kampung Haji di Makkah serta rencana pembentukan Kementerian Haji.

Namun, ia menekankan perlunya reformasi pengelolaan haji yang bersih dan transparan. 

Pihaknya mendorong sistem haji fullboard tanpa pungli. 

Tujuannya agar para orang tua yang sudah berumur tidak terlalu lama menunggu antrean berangkat. 

"Perjuangan ini kami lakukan untuk mewujudkan pelayanan publik yang bersih, demokrasi yang sehat, serta ibadah haji yang adil dan transparan,” kata Aldhi.

Adapun dalam pernyataan sikapnya, KAMSRI ikut menyampaikan 8 tuntutan Asta Cita untuk memperbaiki tata kelola politik dan pemerintahan. 

Di antaranya perlunya pembatasan periodesasi anggota DPR/DPRD maksimal dua periode atau 10 tahun, mendorong sistem proporsional semi tertutup untuk memperkuat kaderisasi partai, mengganti anggota legislatif yang menjabat lebih dari dua periode.

Selain itu KAMSRI juga meminta adanya evaluasi kinerja Polri agar lebih profesional dan akuntabel, memberlakukan pajak khusus bagi kalangan superkaya, menghapus tunjangan berlebihan pejabat negara, termasuk pensiunan DPR/DPRD, memberantas mafia komoditas nasional, membersihkan tata kelola haji dengan sistem haji fullboard.

KAMSRI merupakan organisasi kepemudaan yang didirikan sebagai wadah untuk menyatukan dan mengorganisasi pemuda-pemuda dari wilayah Sriwijaya, yang sekarang meliputi daerah-daerah di Sumatera Selatan dan sekitarnya. 

Organisasi KAMSRI bertujuan untuk memperkuat solidaritas, meningkatkan kesadaran sosial-politik, dan mengembangkan potensi pemuda dalam berbagai aspek kehidupan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan