Minggu, 7 September 2025

Pimpinan BAZNAS RI Tekankan Pola Pikir yang Tepat Jadi Kunci dalam Pengelolaan Zakat

BAZNAS RI tekankan pentingnya pola pikir tepat sebagai kunci sukses pengelolaan zakat di Indonesia.

Editor: Content Writer
Istimewa
PENGELOLAAN ZAKAT - Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., dalam forum Management Upgrade dengan mengusung tema “Tujuh Gaya Berpikir”, yang digelar Pusdiklat di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, sekaligus disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada Rabu (3/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec., Ph.D., menegaskan pentingnya membangun pola pikir yang tepat dalam pengelolaan zakat. 

Menurutnya, pola pikir yang benar menjadi kunci dalam merumuskan strategi, menyusun kebijakan, hingga memastikan zakat memberi dampak nyata bagi masyarakat. 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum Management Upgrade dengan mengusung tema “Tujuh Gaya Berpikir”, yang digelar Pusdiklat di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, sekaligus disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV pada Rabu (3/9/2025). 

Kegiatan tersebut menghadirkan Prof. Nadratuzzaman sebagai narasumber dan diikuti para amil BAZNAS dari tingkat provinsi, kabupaten, hingga kota se-Indonesia. 

“Kita menyadari bersama bahwa cara atau pola berpikir itu penting. Ada pola-pola berpikir yang relevan, baik dalam dunia ilmiah maupun dalam konteks zakat. Cara berpikir inilah yang memengaruhi perilaku dan keputusan, termasuk dalam merespons situasi ekonomi, strategi penghimpunan zakat, hingga prioritas pendistribusian,” ujar Nadratuzzaman.

Ia menyebut, ada tujuh pola berpikir yang relevan untuk dipraktikkan, yakni critical thinking, analytical thinking, abstract thinking, creative thinking, concrete thinking, convergent thinking, dan divergent thinking

Setiap pola berpikir, kata dia, dapat menjadi instrumen penting dalam menyusun strategi yang tepat bagi lembaga maupun individu. Berpikir kritis, menurutnya, menjadi salah satu aspek mendasar yang juga dianjurkan dalam Al-Qur’an. 

“Dalam Surah Ali Imran disebutkan bahwa manusia diajak berpikir kritis, mempertanyakan segala sesuatu, dan mencari bukti sebelum mengambil keputusan,” jelasnya.

Namun, ia mengatakan, budaya berpikir kritis sering dianggap oleh sebagian orang yang mengganggu, baik di lingkungan kerja maupun sosial. 

Baca juga: BAZNAS Lakukan Perbaikan Rumah Imam Masjid yang Tidak Layak Huni di Papua Barat

“Padahal, justru melalui kritik yang sehat, BAZNAS bisa memperbaiki strategi penghimpunan zakat dan meningkatkan kepercayaan publik,” tambahnya.

Selain itu, kata Nadratuzzaman, analytical thinking atau berpikir analitis sangat dibutuhkan dalam mengurai persoalan pengelolaan yang kompleks menjadi bagian kecil. Menurutnya, pola ini dibutuhkan dalam pengelolaan zakat agar keputusan diambil berbasis data dan analisis sebab-akibat.

Sementara itu, lanjut Nadratuzzaman, abstract thinking juga diperlukan untuk membaca tren zakat ke depan. “Dengan pandangan abstrak, BAZNAS dapat merancang program jangka panjang yang relevan dengan perubahan zaman,” ujarnya.

Dalam hal inovasi, ia menekankan perlunya creative thinking. “Lembaga atau organisasi harus menumbuhkan iklim kreatif agar menghasilkan terobosan nyata, bukan sekadar mengikuti pola lama,” tegas Nadratuzzaman.

Ia juga menyoroti concrete thinking yang berfokus pada capaian jangka pendek. Contohnya, BAZNAS menetapkan minimal 80 persen dana zakat yang dihimpun harus segera disalurkan setiap tahun. “Itu orientasi konkret yang memastikan zakat segera dirasakan manfaatnya,” jelasnya.

Sementara itu, kata dia, convergent thinking diperlukan dalam pengambilan keputusan strategis. “Pemimpin BAZNAS harus bisa memilih opsi terbaik di antara banyak alternatif, dengan mempertimbangkan plus minusnya. Ini agar keputusan benar-benar efektif,” tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan