Angka Karhutla 2025 Menyusut, Menkeu: Indikatornya Tak Ada Lagi Protes dari Negara Jiran
Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kinerja pengelolaan kawasan hutan telah berjalan secara progresif
Ringkasan Berita:
- Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kinerja pengelolaan kawasan hutan yang dilakukan Kementerian Kehutanan telah berjalan secara progresif
- Purbaya melihat dari indikator kejadian penanganan karhutla di berbagai daerah rawan
- Purbaya menilai kejadian karhutla yang merugikan ekonomi dan lingkungan itu, tidak banyak terjadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kinerja pengelolaan kawasan hutan yang dilakukan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) telah berjalan secara progresif.
Purbaya melihat dari indikator kejadian penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai daerah rawan, hingga nihilnya protes negara tetangga akibat asap lintas batas.
Hal ini ia sampaikan usai bertemu Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Kantor Kemenhut, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
“Tapi yang saya lihat sih pasti lebih kecil jauh (angka karhutla), karena negara tetangga kita nggak protes lagi, saya kira ini indikatornya,” ucap Purbaya.
Purbaya kemudian berkaca pada tahun 2016 silam, di mana kala itu dirinya sedang menaiki helikopter dan melewati kepulan asap putih. Ternyata lintasan heli yang ditumpanginya melewati wilayah karhutla.
Pada momen itu Purbaya berpikir bahwa kejadian karhutla akan terus terjadi setiap tahun, terlebih ketika memasuki musim kemarau.
Namun menuju penghujung tahun 2025 ini, Purbaya menilai kejadian karhutla yang merugikan ekonomi dan lingkungan itu, tidak banyak terjadi.
“Kita ingat 2016 ada kebakaran hutan besar-besaran, saya naik helikopter dengan asap di sekeliling saya nggak bisa apa-apa itu ngeri banget, saya pikir dulu, itu setiap tahun akan ada, tapi sekarang hampir nggak ada,” kata Purbaya.
Menurutnya penurunan kasus karhutla di tahun 2025 merupakan hasil dari manajemen kehutanan yang berjalan efektif di bawah kepemimpinan Menhut Raja Juli Antoni.
“Artinya manajemen kehutanan sangat baik, ini saya puji dan saya perlu hargai keberhasilan Pak Menteri,” kata Purbaya.
Dalam kesempatan itu, Menhut memaparkan bahwa angka karhutla tahun 2025 punya tren menurun dibanding tahun 2024.
Baca juga: Cegah Karhutla, Kapolri Minta Masyarakat Tak Membuka Lahan dengan Cara Membakar
Pada tahun 2024, kasus kebakaran melalap 376 ribu hektare hutan dan lahan, berbanding 213 ribu hektare di tahun 2025. Tren positif penurunan karhutla ini terjadi karena kerja sama semua pihak yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
“Angkanya di tahun 2024 angkanya 376 ribu hektare tahun ini turun menjadi 213 ribu hektare dan trand terus turun,” kata Raja Antoni
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.