Stabilisasi Harga Beras di 214 Daerah, Mendagri Dorong Pemda untuk Optimalkan Penyaluran Beras SPHP
Jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras pada minggu keempat Agustus 2025 bertambah menjadi 214 daerah dari sebelumnya 200 daerah.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan perhatian terhadap 214 daerah yang saat ini mengalami tren kenaikan harga beras. Untuk itu, Mendagri mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk mendukung penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disediakan oleh Bulog.
“Ini saatnya kita memanfaatkan betul beras cadangan pemerintah yang ada di Bulog. Intervensi dapat dilakukan oleh pemerintah di 214 kabupaten/kota,” ujar Mendagri pada Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilisasi Harga Beras di 214 Pemerintah Daerah yang berlangsung secara virtual dari Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, serta diikuti pemerintah daerah dari 214 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras.
Mendagri mengatakan, beras merupakan salah satu komoditas utama yang memberi andil terhadap inflasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 September 2025. Ia menyebutkan, jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras pada minggu keempat Agustus 2025 bertambah menjadi 214 daerah, dari sebelumnya 200 daerah pada minggu ketiga Agustus 2025.
Baca juga: Mendagri Tito Dorong Daerah dengan Inflasi di Atas 3,5 Persen untuk Segera Lakukan Pengendalian
Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Bulog akan menggelar operasi pasar lewat penyaluran beras SPHP dengan melibatkan Pemda. Mendagri menegaskan, pihaknya bakal memantau daerah mana saja yang mendukung penyaluran tersebut.
Sejalan dengan itu, Mendagri mengimbau 214 Pemda agar segera berkoordinasi dengan Bulog untuk mengoptimalkan penyaluran beras SPHP. Ia juga menekankan pentingnya memastikan program tersebut menyasar masyarakat kurang mampu.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini harga beras akan stabil bila operasi pasar dilakukan dengan baik dalam jangka waktu tertentu.
“Kalau ini bergerak satu bulan, apalagi rencana kita sampai Desember, kami yakin [penurunan] harga akan terus menerus terjadi,” ujarnya.
Baca juga: Jaga Situasi Kondusif, Mendagri Minta Kepala Daerah Ajak Masyarakat Doa Bersama
Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, pihaknya menargetkan sebanyak 1,3 juta ton beras SPHP tersalurkan hingga Desember 2025. Ia juga telah mengerahkan seluruh jajaran Bulog di daerah untuk memantau sekaligus mengawal penyaluran beras SPHP di 214 kabupaten/kota.
“Jadi diharapkan nanti menyesuaikan gudang-gudang tetap melayani seluruh permintaan-permintaan ataupun PO-PO (Purchase Order) dari masing-masing wilayah, baik dari kabupaten/kota, bahkan sampai dengan kecamatan-kecamatan,” terangnya.(*)
Baca juga: Perayaan HUT Ke-80 Kemendagri: Mendagri Tekankan Pentingnya Integritas Dalam Pelaksanaan Tugas
Mendagri Tito Dorong Daerah dengan Inflasi di Atas 3,5 Persen untuk Segera Lakukan Pengendalian |
![]() |
---|
Mendagri Minta Pemerintah Daerah Perbaiki Fasilitas Publik yang Rusak dengan Segera |
![]() |
---|
Kemendagri Catat 107 Aksi Terjadi di 32 Provinsi Sejak 25 Agustus: Kantor DPRD Paling Terdampak |
![]() |
---|
Mendagri Minta Warga Gotong Royong Perbaiki Fasilitas yang Dirusak saat Demonstrasi |
![]() |
---|
Jaga Situasi Kondusif, Mendagri Minta Kepala Daerah Ajak Masyarakat Doa Bersama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.