Kamis, 11 September 2025

Pengamat Politik Sebut Prabowo Seharusnya Copot Kapolri Listyo Sigit pada 28 Agustus

Pengamat politik menyebut Presiden Prabowo seharusnya mencopot jabatan Kapolri Listyo Sigit pada 28 Agustus 2025.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
DEMO DI INDONESIA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi keterangan pers usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Ia menyatakan Polri akan menelusuri semua pihak yang diduga terlibat dalam kerusuhan, termasuk pelaku lapangan, aktor intelektual, dan pendana, berdasarkan bukti di lapangan—termasuk dugaan keterlibatan pengusaha migas Riza Chalid yang kini berstatus buronan. 

"Yang menyangkut dengan Kapolri itu hak prerogatif Presiden. Kita prajurit, kapan saja siap,” kata Listyo dalam keterangan pers di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025).

Prabowo butuh Listyo Sigit

Di sisi lain, Karyono Wibowo, seorang pengamat politik dari Indonesia Policy Institute (IPI), menilai desakan pencopotan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatan Kapolri saat ini tidak relevan. 

Karyono menyebut bahwa Prabowo justru membutuhkan Listyo Sigit untuk menjaga stabilitas negara terutama ketertiban dan keamanan masyarakat.

"Mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri di tengah krisis sosial-politik sekarang adalah langkah menjaga stabilitas," kata Karyono kepada wartawan, Sabtu (6/9/2025).

Karyono menyebut bahwa Listyo Sigit menghadapi tantangan besar dari pengaruh oknum-oknum kuat seperti Ferdy Sambo yang diduga masih mengendalikan sebagian institusi Polri meski sudah dipenjara. 

"Karena itu, mencopot Kapolri tanpa strategi yang matang bisa memperparah konflik internal dan melemahkan institusi Polri yang sedang berupaya dibersihkan dari pengaruh negatif," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Disebut akan Pertahankan Kapolri Listyo, Boni Hargens: Untuk Jaga Stabilitas

Karyono menjelaskan, pada beberapa kesempatan, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menindak tegas pejabat yang tidak bekerja dengan benar, termasuk di jajaran kabinet dan aparat keamanan.

Perihal itu, reshuffle atau pencopotan pejabat strategis seperti Kapolri harus dilakukan dengan pertimbangan matang agar tidak mengganggu stabilitas dan efektivitas pemerintahan. 

"Prabowo lebih memilih evaluasi dan pembenahan internal secara bertahap daripada langkah drastis yang berisiko menimbulkan kekacauan," tegas Karyono.

Karyono menilai bahwa Listyo Sigit sudah menunjukkan kepemimpinan empati tetapi tegas.

Hal ini tercermin saat merespons kematian driver ojol Affan Kurniawan, di saat dia mendatangi keluarga korban dan meminta maaf secara terbuka.

Bersamaan dengan itu, Kapolri Listyo Sigit juga memerintahkan agar menindak tegas polisi yang terlibat dalam insiden tersebut.

"Artinya Pak Kapolri sudah bertindak adil, empati tetapi tetap tegas dalam menghadapi insiden demonstrasi dan dampaknya," ujarnya.

"Jadi, Presiden Prabowo tetap mendorong perbaikan institusi Polri tanpa harus terjebak dalam desakan pergantian atau pencopotan Kapolri," tuturnya.

Rekam jejak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan