Selasa, 28 Oktober 2025

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Dinilai Jadi Kanibal UMKM dan BUMD, Ini Sorotan CELIOS

CELIOS menilai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat menjadi 'kanibal' bagi usaha lain di tingkat desa seperti UMKM dan BUMD.

Tribunnews/Galuh Widya Wardani
KOPDES MERAH PUTIH - Acara Peresmian Koperasi Desa Merah Putih di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). CELIOS menilai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat menjadi 'kanibal' bagi usaha lain di tingkat desa seperti UMKM dan BUMD. 

Ringkasan Berita:
  • CELIOS menyoroti hadirnya Koperasi Desa Merah Putih pada satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo
  • Koperasi Desa Merah Putih justru dinilai menjadi kanibal apabila memiliki usaha sama dengan BUMD atau UMKM
  • Ketidaksiapan ketua dan pengurus Kopdes Merah Putih dinilai membahayakan

TRIBUNNEWS.COM - CELIOS (Center of Economic and Law Studies), lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makro-ekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik, menilai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dapat menjadi 'kanibal' bagi usaha lain di tingkat desa.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira dalam dialog Overview Tribunnews dengan tema 'Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran' pada Rabu (22/10/2025).

Bhima menyoroti salah satu program unggulan Prabowo yaitu Koperasi Desa Merah Putih.

Menurutnya, Prabowo menciptakan 'kanibal' Badan Usaha Milik Desa (BUMD atau Bumdes).

Kopdes Merah Putih dinilai dapat mematikan BUMD maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal.

"Jadi sebagian besar survei yang kami lakukan soal Kopdes itu bilang bahwa perangkat desa yang kami tanya (mengatakan) ini kanibal ini."

"Jadi antara Kopdes dengan UMKM dan Badan Usaha Milik Desa ini saling saingan. Apalagi kalau Kopdesnya itu nanti menjual produk-produk komoditas Minyak Kita, LPG 3 kg, pupuk bersubsidi, ini berapa banyak UMKM yang akan tutup, agen-agen penyalur yang akan tutup," ungkapnya. 

Menurut Bhima, jika ini terjadi maka hadirnya Koperasi Desa Merah Putih tidak mengembangkan ekonomi desa karena komoditas yang dijual sama.

Bhima juga mengingatkan mengenai kemungkinan Kopdes Merah Putih menjadi pihak penerima suntikan dana Rp 200 triliun yang dicairkan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dari Bank Indonesia.

Hal ini akan berbahaya apabila pengurus dan anggota Kopdes Merah Putih tidak siap mengelola dana dan jalannya koperasi dengan baik.

"Kopdes banyak yang enggak siap, di anggotanya berpikir ini akan ada hibah bagi-bagi uang nih dari dana pemerintah. Jadi ini lingkaran-lingkaran setan," ungkapnya.

Baca juga: CELIOS Sebut Menkeu Purbaya Jago Bikin Gimik, Singgung soal Guyuran Rp200 Triliun Tak Dirasakan UMKM

CELIOS Beri Nilai 3 untuk Setahun Pemerintahan Prabowo

CELIOS memberikan nilai 3 dari 10 untuk keseluruhan satu tahun kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam rilisnya yang terbit, Minggu (19/10/2025).

Nilai itu merupakan nilai akhir dari hasil survei yang dilakukan secara terpisah terhadap jurnalis dan masyarakat umum.

Waktu pengambilan survei dilakukan pada 30 September-13 Oktober 2025 terhadap 120 jurnalis dari 60 lembaga pers di Indonesia, serta 1.338 responden yang berasal dari pedesaan, pinggiran kota, hingga perkotaan.

Ada sejumlah perbandingan dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan terhadap 120 jurnalis dan 1.338 masyarakat umum.

Halaman 1/3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved