Rabu, 10 September 2025

Menteri Main Domino

Ray Rangkuti: Sangat Disayangkan Sekjen Partai yang Keras Mendorong RUU Perampasan Aset, Main Domino

Ray Rangkuti menyayangkan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bermain domino dengan sejumlah pihak, termasuk Aziz Wellang.

Kolase akun Instagram Raja Juli dan Serambi
MAIN DOMINO - (Kiri) klarifikasi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Instagram (6 September 2025) tentang pertemuannya dengan Azis Wellang, tersangka kasus pembalakan dan (kanan) Raja Juli sedang bermain domino. Pengamat politik Ray Rangkuti menyayangkan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bermain domino dengan sejumlah pihak. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menyayangkan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bermain domino dengan sejumlah pihak.

Ray Rangkuti, yang lahir dengan nama Ahmad Fauzi pada 20 Agustus 1969 di Mandailing Natal, Sumatra Utara.

Baca juga: Harta Kekayaan Abdul Kadir Karding, Menteri P2MI yang Disorot karena Main Domino Bareng Azis Wellang

Dia adalah seorang aktivis demokrasi dan pengamat politik yang dikenal luas di Indonesia. 

Ia merupakan alumnus Fakultas Ushuluddin, Program Studi Aqidah Filsafat Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peristiwa tersebut diketahui dari foto yang viral di media sosial, yang memperlihatkan Raja Juli bermain domino bersama Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Olahraga Domino Indonesia Andi Rukman Nurdin Karumpa, dan pengusaha Aziz Wellang.

 

 

Foto tersebut semakin menyita perhatian publik ketika diketahui Aziz Wellang merupakan mantan tersangka kasus pembalakan liar.

"Tentu sangat disayangkan peristiwa seperti ini terjadi di kalangan istana. Lebih disayangkan lagi karena terjadi pada saudara Raja Juli. Sekjen partai PSI yang sangat keras mendorong RUU Perampasan Aset," kata Ray Rangkuti, saat dihubungi, Senin (8/9/2025).

Ray mengaku percaya dengan pengakuan Raja Juli, bahwa tidak terjadi negosiasi apapun dalam pertemuan tersebut.

Ia mengatakan, masih percaya pada kredibilitas dan integritas Raja Juli karena sudah mengenalnya sejak mahasiswa.

Di sisi lain, menurut Ray, peristiwa ini menunjukkan pengawasan terhadap pejabat negara di lingkaran istana sulit dilakukan.

"Peristiwa ini menjelaskan banyaknya jumlah pejabat negara yang berada di lingkaran istana mengakibatkan pengawasan menjadi sulit. Itu terjadi dengan sendirinya," ujar Ray.

Terlebih, kata Ray, kejadian serupa juga pernah terjadi pada para pejabat negara di lingkungan istana.

"Sejak dari Menteri Desa, lalu Menteri UMKM, Kepala BNPB juga diketahui menggunakan kop surat negara untuk keperluan pribadi dan kini saudara Raja Juli," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai, keterangan Raja Juli yang menyatakan dia tidak mengenal lawan mainnya tetap merupakan sebuah kekeliruan yang harus dievaluasi.

Misalnya, kata Ray, perlu dibuat aturan bagi pejabat negara untuk melakukan rehat pasca aktivitas kenegaraan.

"Termasuk membuat aturan tidak dapat menerima atau mengunjungi individu yang memiliki keterkaitan dengan instansi yang dipimpin di luar pertemuan formal. Hal ini demi menjaga agar pejabat negara tidak terpeleset gegara ketidaktahuan," pungkas Ray.

Aziz Wellang Bantah Berstatus Tersangka Pembalakan Liar

Pemberitaan dari salah satu kantor media nasional, viral di media sosial karena menunjukkan foto Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bermain domino bersama Menteri Pelindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Olahraga Domino Indonesia Andi Rukman Nurdin Karumpa, dan pengusaha Aziz Wellang.

Dalam pemberitaan berjudul “Menteri Kehutanan Main Domino dengan Tersangka Pembalakan Liar” pada 6 September 2025 tersebut, Muhammad Aziz Wellang (MAW) dinarasikan sebagai tersangka kasus pembalakan liar.

Dalam keterangannya Minggu (7/9/2025), Aziz Wellang mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar, menyesatkan, dan tidak berdasar hukum.

Dia menjelaskan secara kronologis untuk membuktikan bahwa saat ini status hukumnya sudah tidak lagi sebagai tersangka.

Hal itu berdasarkan Putusan Praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor 13/Pid.Pra/2023/PN.Jkt.Pst. 

"Bahwa penetapan tersangka oleh penyidik Gakkum KLHK telah dinyatakan tidak sah menurut hukum," demikian bunyi amar putusan praperadilan kasus Aziz Wellang tersebut.

Selain itu, menurut Aziz Wellang, KLHK telah menghentikan penanganan kasus yang sempat melibatkannya itu.

Ia melampirkan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan atas nama Muhammad Aziz Wellang dengan Nomor S.01/BPPHLHK-IV.SWI/PPNS/02/2025 bertanggal 14 Februari 2025.

"Fakta hukum ini seharusnya sudah diketahui Tempo sebelumnya," kata Aziz Wellang.

Lebih lanjut, Wellang sangat menyayangkan keputusan kantor media nasional tersebut untuk tetap menerbitkan berita yang menurutnya tidak sesuai fakta dan merugikan nama baiknya serta keluarga.

"Bahwa pemberitaan Tempo dimaksud telah menyebar luas dan menjadi viral di berbagai platform, sehingga semakin berdampak negatif terhadap nama baik saya dan keluarga," jelasnya.

Aziz Wellang mengutip beberapa dasar hukum, di antaranya UU Pers No. 40 Tahun 1999, Pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik, serta UU ITE No. 11 Tahun 2008. Ia menuntut pertanggungjawaban dari pihak kantor media yang turut menerbitkan pemberitaan itu.

Raja Juli Tak Kenal Azis Wellang

Sebelumnya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni akhirnya buka suara setelah foto dia sedang bermain dengan Azis Wellang, tersangka kasus pembalakan liar, beredar di media sosial.

Dalam foto yang viral, Raja Juli terlihat bermain domino di meja. Ada tiga orang berpakaian putih yang turut mengelilingi meja. Salah satunya adalah Azis Wellang.

Raja Juli lalu memberikan klarifikasi mengenai pertemuan dia dengan Azis Welang lewat unggahan akun Instagram miliknya, Sabtu (6/9/2025).

Dalam klarifikasi itu Raja Juli mengakui dia memang bermain dengan Aziz Wellang. Namun, Raja Juli mengaku saat itu tidak mengenal Azis Wellang.

Raja Juli yang juga menjadi Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun mengungkapkan kronologi dia bermain domino.

"Saya janjian bertemu Mas Menteri [Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir] Karding. Mas Menteri Karding meminta saya 'Nyamperin' beliau di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di mana beliau pada saat ini menjadi Sekjennya," ujar Raja Juli.

Dia lalu mengaku berdiskusi dengan Karding di ruang belakang selama sekitar 2 jam.

Menurutnya, tidak ada diskusi yang menyangkut kasus pembalakan. Raja Juli lalu pamit pulang kepada Karding pukul 24.00 WIB.

Kata Raja Juli, di ruang tamu ramai sekali dan ada sejumlah orang yang tengah bermain domino.

"Mas Menteri Karding dan saya diajak ikut main. Setelah 2 kali 'putaran', saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut," ujarnya.

"⁠Saya tidak kenal dengan 2 pemain lainnya. Tidak ada juga pembicaraan soal kasus apa pun pada saat itu."

Setelah foto main domino itu viral, Raja Juli mengaku baru tahu salah satu orang yang bermain domino adalah Azis Wellang.

Lantas, dengan tegas dia mengatakan tidak akan memberikan sedikit pun ruang untuk pelanggaran hukum di hutan.

"Saya akan tegakan hukum setegas-tegasnya kepada pembalak liar tanpa pandang bulu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan