Reshuffle Kabinet
Budi Gunawan Dicopot, Mengapa Prabowo Belum Tunjuk Menko Polkam Baru? Ini Kata Mahfud
Mantan Menko Polhukan Mahfud MD mengungkap kriteria orang yang cocok menggantikan Budi Gunawan sebagai Menko Polhukam.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Dia berkata Menko Polkam sebenarnya adalah “menteri antara”, yakni antara menteri dan presiden.
Mahfud menyampaikan Menko Polkam tidak memiliki kewenangan sendiri. Jika Menko Polhukukam terlalu masuk ke dalam tugas-tugas pemerintahan yang ada undang-undangnya, hal itu tidak tepat.
Dia berujar koordinator berarti pengatur. Ketika Mahfud menjadi Menko Polhulkam, ada 14 kementerian dan badan yang diaturnya.
“Kalau ada sesuatu yang lambat, ditarik agar bisa bersama. Kalau terlalu cepat, ditarik ke belakang agar bisa bersama lagi.”
Kata Mahfud, Menko Polkam tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak dalam hal tugas-tugas kementerian.
Lalu, Mahfud berkata orang yang akan menjadi Menko Polhukam haruslah bisa meyakinkan Prabowo. Ada tiga syarat yang mesti dipenuhi, yakni rekam jejak bagus, kompetensinya bagus, dan integritas.
Sosok seperti itu, menurut Mahfud, pastilah dekat dengan Prabowo. Jika orang itu tidak dekat, Prabowo tidak akan tahu integritas dan kemampuannya.
Baca juga: Istana Sebut Reshuffle Budi Gunawan dari Jabatan Menko Polkam Tak Terkait Demonstrasi
“Kita tunggu aja Pak Presiden nanti menentukan apa yang dilakukan untuk kementerian ini,” ucap Mahfud.
Isu pencopotan sudah muncul 3 bulan lalu
Kabar penggantian Budi Gunawan sebagai Menko Polkam sebenarnya telah terdengar tiga bulan lalu.
Mantan wartawan Istana Negara dari Harian Kompas, Suhartono, memberikan penjelasan terkait kabar itu.
Ia menyebut pertimbangannya mungkin adalah pertimbangan politik.
"Penggantian Pak Budi Gunawan saya sudah pernah dengar sekitar 3 bulan lalu memang sudah akan diganti. Pertimabngannya tentu politik, mungkin kedekatan ya. Barangkali Pak Prabowo ingin Menko Polkam-nya benar-benar dekat dengan beliau jadi harus diganti," ujar Suhartono dalam tayangan Breaking News Kompas TV.
"Saya pernah konfirmasi juga ke stafnya Pak Budi Gunawan, 3 bulan lalu, 'Itu Pak Budi mau diganti ya?', Oiya mas udah lama itu katanya mau diganti, kita tinggal tunggu aja', tadi saya juga konfirmasi 'Ada panggilan (ke istana) ga?' tidak ada, Pak Budi ada di kantor baru bekerja," tambah dia.
(Tribunnews/Febri/Krisna)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.