Selasa, 16 September 2025

Reshuffle Kabinet

Sudah 3 Kali Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Klarifikasi: Bantah Omon-omon, Sebut Anaknya Masih Kecil

Sejak dilantik pada Senin (8/9/2025), Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah tiga kali menyampaikan klarifikasi.

Tribunnews.com/ Taufik Ismail
PURBAYA YUDHI - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa usai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, (8/9/2025). Sejak dilantik pada Senin (8/9/2025), Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah tiga kali menyampaikan klarifikasi. 

TRIBUNNEWS.com - Sejak dilantik sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Sri Mulyani pada Senin (8/9/2025), Purbaya Yudhi Sadewa sudah tiga kali menyampaikan klarifikasi.

Klarifikasi ini berkaitan dengan pernyataannya sesaat setelah dilantik saat menjawab soal "17+8 Tuntutan Rakyat", hingga unggahan sang anak, Yudo Achilles Sadewa alias Yudo Sadewa, di media sosial.

1. Soal "17+8 Tuntutan Rakyat"

Pada Senin sesaat setelah dilantik sebagai Menkeu, Purbaya didampingi jajaran pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menemui awak media.

Dalam kesempatan itu, ia mendapat pertanyaan dari seorang jurnalis mengenai tanggapannya atas "17+8 Tuntutan Rakyat".

Purbaya mengaku ia belum mempelajari soal "17+8 Tuntutan Rakyat".

Namun, menurutnya, "17+8 Tuntutan Rakyat" merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini.

Baca juga: Jejak Digital Anak Menkeu Purbaya Yudhi, Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Kini Disorot soal Orang Miskin

"Saya belum mempelajari itu, saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita."

"Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya," katanya saat di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin, dikutip dari YouTube KompasTV.

Lebih lanjut, Purbaya Yudhi yakin tuntutan-tuntutan rakyat soal perekonomian akan hilang dengan sendirinya jika ia berhasil menjadikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai setidaknya enam persen.

Ia meyakini, alih-alih berdemo, rakyat akan sibuk mencari kerja dan menikmati makanan enak.

"Once, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi enam persen, tujuh persen, itu akan hilang dengan otomatis," ujar Purbaya Yudhi sambil tersenyum.

"Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan berdemo," pungkasnya.

Mengetahui pernyataannya menjadi sorotan dan viral, keesokan harinya, Selasa (9/9/2025), Purbaya pun menyampaikan klarifikasi.

Setidaknya, ia dua kali meminta maaf karena pernyataannya tentang "17+8 Tuntutan Rakyat" memicu kegaduhan di publik.

Purbaya mengaku kaget melihat reaksi publik, sebab saat berada di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tindak-tanduknya tak menjadi pusat perhatian.

"Waktu di LPS sih enggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di Keuangan beda, Ibu. Salah ngomong langsung dipelintir sana-sini."

"Jadi kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf. Ke depan akan lebih baik lagi," kata Purbaya usai sertijab, Selasa.

"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau (saya ngomong), katanya Ibu Sri Mulyani kayak koboi," tutur dia.

Permintaan maaf yang kedua disampaikan Purbaya setelah mengikuti rapat terbatas (ratas) di Istana Kepresidenan bersama Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengklarifikasi pernyataannya mengenai "17+8 Tuntutan Rakyat".

Purbaya menegaskan pernyataannya adalah menyoroti kondisi masyarakat yang tengah kesulitan akibat tekanan ekonomi.

Baca juga: Satu Hari Jadi Menkeu, Purbaya Yudhi Sudah 2 Kali Minta Maaf: Saya Masih Pejabat Baru, Kagetan

"Bukan sebagian kecil. Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, kebanyakan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya. Mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan," jelasnya, Selasa.

Purbaya pun menuturkan, apabila situasi ekonomi tanah air bisa segera dipulihkan sehingga tercipta banyak lapangan kerja, hal itulah yang akan menjawab tuntutan rakyat.

"Jadi kuncinya di situ, berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang nanti kita kejar ke depan."

"Jadi itu maksudnya saya kemarin. Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf," urai Purbaya.

2. Bantah Ngomong Sembarangan

Tak hanya meminta maaf atas pernyataannya soal "17+8 Tuntutan Rakyat" saat selesai mengikuti ratas di Istana Kepresidenan, Selasa, Purbaya Yudhi Sadewa juga membantah dirinya omon-omon atau ngomong sembarangan.

Klarifikasi ini disampaikan Purbaya setelah ia disebut sembarangan bicara karena optimis bisa memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia pasca-dilantik menjadi Menkeu.

Purbaya menegaskan, sebagai ekonom, ia paham tantangan perekonomian nasional.

Pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga meyakini bisa membawa arah kebijakan ekonomi ke jalur yang lebih baik.

"Di awal katanya saya ngomong yang sembarangan ya? Bukan begitu. Karena mereka nggak ngerti gimana konsep ekonomi."

"Nanti kita yang ngomong gitu sombong lagi. Saya ekonom sudah lama, jadi kira-kira mengerti-lah bagaimana cara memperbaikinya. Dan kira-kira kelemahan yang terjadi sekarang apa," jelas Purbaya, Selasa.

Ia menuturkan, Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri sudah sepakat menciptakan langkah-langkah percepatan pembangunan dan pelonggaran sistem keuangan. 

"Pak Presiden dan tim tadi beberapa menteri sudah setuju untuk menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunannya cepat dan sistem finansialnya tidak ketat seperti sekarang. Artinya bisa tumbuh lebih cepat, sektor swastanya juga. Kira-kira begitu," urai dia.

Menurut Purbaya, strategi utama pemerintah saat ini adalah mempercepat program belanja agar ekonomi bisa pulih lebih cepat. 

"Kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Dan tadi rapat menentukan atau memutuskan untuk mempercepat semuanya. Itu dulu yang pertama. Jadi harusnya ekonominya akan tumbuh lebih cepat," pungkasnya.

3. 'Bela' sang Anak, Sebut Masih Kecil

Sorotan publik tak hanya tertuju pada Purbaya Yudhi Sadewa, melainkan juga terhadap Yudo Achilles Sadewa.

Baca juga: Menkeu Baru Purbaya Yudhi Jawab soal Hubungannya dengan Luhut Binsar: Saya Dekat dengan Semua

Sosok Yudo menjadi viral buntut unggahannya setelah sang ayah resmi dilantik menjadi Menkeu.

Lewat Instagram Story-nya, Yudo menuliskan, "Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri."

CIA atau Central Intelligence Agency, adalah badan intelijen utama dan sipil pemerintah Amerika Serikat yang beroperasi di luar negeri.

Mengetahui anaknya menjadi sorotan, Purbaya mengaku sudah menasihati Yudo agar tak sembarangan mengunggah konten di media sosial.

Purbaya juga memastikan unggahan Yudo sudah dihapus dari Instagram sang anak.

"Sudah, sudah (dinasihati). Kan sudah nggak ada lagi, di-take down semua di Instagram juga," kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Purbaya juga menyebut unggahan itu muncul sebab sang anak masih kecil.

Ia pun melarang Yudo untuk bermain Instagram lagi.

"Dia nggak ngerti masih kecil, (saya) sudah larang untuk sudah tidak main Instagram lagi. Jadi, anak kecil nggak ngerti apa-apa, gitu aja," urainya.

Lebih lanjut, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengaku ia dan keluarganya belum terbiasa menjadi sorotan.

Hal ini baru diketahuinya setelah resmi menjabat sebagai Menkeu yang baru pada Senin kemarin.

"Dan kita juga nggak biasa kan, biasanya santai, santai nggak ada yang lihatin rupanya tiba-tiba dilihatin semuanya setiap gerakan. Baru tahu saya," pungkasnya.

Yudo diketahui  juga telah menyampaikan permintaan maaf atas unggahan agen CIA itu.

Lewat akun TikToknya, Selasa (9/9/2025), Yudo mengaku unggahan itu tak ditujukan untuk Sri Mulyani.

Ia menyebut ada pihak yang sengaja menggoreng unggahannya hingga viral.

Yudo mengatakan unggahannya soal agen CIA itu hanya candaan dengan temannya.

"Yang bilang itu sebenarnya nggak benaran ya, Bu Sri Mulyani bukan agen CIA atau AMF," katanya, dilansir TribunnewsBogor.com.

"Itu gue hanya bercanda sama temen gue di Insta Story. Tapi, enggak tahu ada yang goreng kayanya ya, jadi viral."

"Aku mohon maaf, dan itu tidak benar sama sekali ya," imbuhnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nitis Hawaroh/Igman Ibrahim/Taufik Ismail, TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan