Soal Mencuatnya Ide 1 Orang Miliki 1 Akun, PAN Singgung Konsekuensi dalam Proses Demokrasi
Eddy menyambut baik, lantaran kata dia, penerapan tersebut bisa menjadi upaya untuk memperbaiki literasi setiap pengguna media sosial.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PAN Eddy Soeparno turut merespons soal mencuatnya ide setiap satu orang hanya boleh memiliki satu akun di setiap media sosial.
Ide itu diutarakan oleh Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPR RI Bambang Haryadi, guna mencegah maraknya penyebaran informasi hoaks di lingkup media sosial.
Terhadap usulan itu, Eddy menyambut baik, lantaran kata dia, penerapan tersebut bisa menjadi upaya untuk memperbaiki literasi setiap pengguna media sosial.
"Jadi saya kira dalam rangka kita untuk memberikan pendidikan yang lebih baik kepada masyarakat untuk medsos yang bertanggung jawab, kita bisa satu, alternatifnya adalah satu orang satu akun medsos," kata Eddy saat dimintai tanggapannya, Minggu (14/9/2025).
Terlebih kata dia, banyak pandangan atau sebaran informasi yang belakangan ini disampaikan yang sifatnya hanya caci maki.
Atas hal itu, Wakil Ketua MPR RI tersebut beranggapan, ide ini akan menjadi cara untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada publik untuk bisa bertanggungjawab di ranah digital.
"Karena itu adalah satu langkah untuk mengajarkan kita untuk memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan pandangan, dalam sampaikan gagasan," beber dia.
Hanya saja, Eddy menyinggung soal adanya konsekuensi terhadap proses demokrasi di Indonesia apabila penggunaan media sosial dibatasi.
Kata dia, prinsip demokrasi yang dianut oleh Indonesia memberikan kebebasan kepada masyarakat menyampaikan pendapat dan pandangan.
Kebebasan menyampaikan pendapat itu kata dia, tidak hanya berlaku di muka umum, akan tetapi juga berlaku di ruang media sosial.
"Tetapi dalam rangka kita untuk meningkatkan kualitas demokrasi kita, di mana demokrasi memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk memberikan pandangannya, di berbagai kanal komunikasi yang ada, termasuk medsos," ucap dia.
Baca juga: TIBA-TIBA Akun Instagram Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Ikut Lenyap
Terhadap kondisi ini, Eddy lantas meminta kepada publik terhadap pentingnya penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.
Menurut dia, seberapapun orang memiliki akun media sosial apabila digunakan secara bijak, maka penggunaannya akan tepat termasuk untuk memberikan pengetahuan.
"Jadi menurut hemat kami, memberikan pandangan dan pendidikan ke publik untuk melakukan kegiatan medsos secara bertanggung jawab, itu sangat penting di era demokrasi yang saat ini kita ingin tetap jalankan secara komprehensif," kata dia.
"Tetapi dengan konsekuensi, resiko di mana kita tetap harus membatasi narasi di dalam sosmed sesuai dengan etika dan sesuai aturan hukum yang berlaku," tukas Eddy.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.