Minggu, 21 September 2025

Tanggapi Desakan Reformasi Polri, Penasehat Ahli Kapolri: Yang Seperti Hoegeng Hampir Tidak Ada

Penasehat ahli Kapolri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi memberikan tanggapan mengenai desakan masyarakat untuk reformasi di tubuh Polri.

Capture YouTube Kompas TV
DESAKAN REFORMASI POLRI - Dalam foto: Penasihat ahli Kapolri, Irjen Pol Purn Aryanto Sutadi. Terkait desakan reformasi Polri dari masyarakat, Aryanto Sutadi menyebut, dibutuhkan sosok-sosok aparat kepolisian yang berintegritas tinggi dan tahu betul apa kelemahan di tubuh Polri. 

"Kalau hanya dilihat orang di luar ya cuman integritas tinggi, tapi dia enggak ngerti pola seluk-beluknya polisi. Ya percuma aja nanti reformasinya di mana, bagaimana enggak ngerti gitu," tegas Aryanto.

Hampir Tidak Ada Sosok Seperti Hoegeng Lagi

Aryanto pun mengambil contoh sosok legendaris dalam sejarah kepolisian di Indonesia, yakni Hoegeng Iman Santoso, Kepala Staf Angkatan Kepolisian periode 1968-1971.

Hoegeng dinilai Aryanto sebagai sosok polisi terbaik dan tepat untuk menjadi panutan.

Namun, selama berkarier, Aryanto mengaku, hampir tidak ada pimpinan polisi yang seperti Hoegeng.

"Saya 50 tahun jadi polisi ya, dan sudah melihat para jenderal polisi, pimpinan polisi. Rasanya yang seperti Pak Hoegeng itu hampir tidak ada," ujar Aryanto.

"Ya, saya kira ini sosok yang paling bagus ya. Pembelajaran yang paling bagus untuk bangsa ini dan juga untuk polisi," imbuhnya.

"Sulit untuk yang sama dengan dia," lanjutnya.

Aryanto pun menilai, meski sosok seperti Hoegeng sulit ditemui, masyarakat tetap harus optimis untuk mencari sosok yang jujur dan berintegritas tinggi 

"Saya yang merasa diri saya tidak pernah korupsi, tidak macam-macam, saya enggak bisa menyamai Pak Hoegeng itu," papar Aryanto.

"Dan ke situlah polisi ingin menuju, sudah ada dalam rangka mengembangkan seperti Pak Hoegeng, itu ada Hoegeng Award," sambungnya.

"Tetapi terus terang, untuk mencari orang sejujur beliau dan integritasnya sangat tinggi kayak gitu sangat sulit di dalam zaman modern sekarang ini. Tapi paling tidak harus tetap optimis," tandasnya.

Sosok Hoegeng Iman Santoso

Jenderal Pol (Purn) Hoegeng Iman Santoso lahir pada 14 Oktober 1921 di Pekalongan, Jawa Tengah.

Ia merupakan putra sulung dari pasangan Soekarjo Kario Hatmodjo (jaksa di Pekalongan) dan Oemi Kalsoem. 

Hoegeng Iman Santoso meniti karier di era pasca-kemerdekaan dan puncaknya, ia diangkat sebagai Kapolri ke-5 pada 5 Mei 1968, menggantikan Soetjipto Joedodihardjo, dan menjabat hingga 1971. 

Selama masa kepemimpinannya, Hoegeng fokus pada pembenahan struktural Polri, termasuk pemberantasan korupsi, gratifikasi, dan praktik ilegal di internal kepolisian.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan