Rabu, 17 September 2025

Andi Widjajanto Duga Adanya Pola Baru Kerusuhan di RI-Nepal Dioptimalkan oleh AI 

Andi tak menutup kemungkinan kerusuhan yang terjadi belakangan ini efek dari penyebaran informasi yang begitu cepat.  

TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
MARAK AKSI DEMONSTRASI - Mantan Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto yang juga Penasihat Senior Lab 45 saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jakarta, Senin (15/9/2025). Andi Widjajanto merespons maraknya aksi unjuk rasa yang terjadi di sejumlah negara pascaaksi demonstrasi di Indonesia di penghujung Bulan Agustus 2025 hingga terjadi kericuhan dan penjarahan. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penasihat Senior LAB 45, Andi Widjajanto, angkat bicara soal kerusahan yang terjadi di Nepal dan beberapa negara lainnya serta kaitannya dengan peristiwa kerusahan yang terjadi di Indonesia pada 25-31 Agustus 2025 lalu.

Andi menyebut efek dominonya terjadi dan marak di media sosial.

Ia tak menutup kemungkinan kerusuhan yang terjadi belakangan ini efek dari penyebaran informasi yang begitu cepat.  

Apalagi pola kerusahan yang terjadi di Nepal maupun Indonesia menunjukkan era baru bahwa gerakan sosial politik bisa dioptimalkan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Hal itu disampaikan Andi Widjajanto saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews.com kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (16/9/2025).

“Caranya juga sangat-sangat berbeda, tapi kemudian bahwa narasi dominonya itu muncul yang menunjukkan kita sekarang berada di era baru dalam gerakan sosial politik, yang betul-betul bisa dioptimalkan oleh AI,” kata Andi.

Eks Sekretaris Kabinet di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ini juga mengatakan, melalui AI juga bisa terbaca pola gerakan sosial politik ini bermula.

Termasuk, bagaimana gerakan sosial politik ini seperti marketing yang menyajikan konten-konten tertentu, yang telah terbukti menarik exposure engagement besar masyarakat.

“Kita menduga apakah ada rencana sistematis, struktur global tentang itu. Sementara saya masih melihat ini visualisasi marketing dari media sosial untuk mengangkat isu-isu tertentu,” terangnya.

Sebagai mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andi juga angkat bicara soal unjuk rasa disertai penjarahan sejumlah rumah anggota DPR RI dan Sri Mulyani yang saat itu menjabat Menteri Keuangan.

Dia menjelaskan dalam regulasi, anarkis yang terjadi telah pada titik kritis atau tipping point. 

Apalagi, titik kritis ini langsung berekskalasi karena emosi massa sudah terbakar setelah peristiwa almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas akibat terlindas mobil rantis Brimob.

“Di masa Pak Prabowo anarkisnya sudah terjadi ketika April-Mai 2025 pada saat ada unjuk rasa yang menolak revisi undang-undang TNI. Tapi tipping pointnya tidak ada sehingga anarkisnya tidak berubah bereskalasi menjadi amok. Kemarin 25-31 Agustus tipping point ada amoknya terjadi,” jelasnya.

Berikut petikan wawancara dengan Penasihat Senior LAB 45 Andi Widjajanto bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra;

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan