Sabtu, 20 September 2025

Demo di Jakarta

Prabowo Tak Akan Bentuk Tim Investigasi Independen Demo Berujung Kerusuhan pada Akhir Agustus

Menurut Yusril, Presiden memang tidak menegaskan bahwa akan membentuk tim investigasi independen untuk kerusuhan

Penulis: Taufik Ismail
TRIBUNNEWS/HERUDIN
AKSI MAHASISWA - Mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Jalan Semanggi Jakarta dekat Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Presiden Prabowo Subianto tidak akan membentuk tim investigasi independen terkait kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu.  

Dalam pertemuan tersebut GNB menyampaikan sejumlah pertanyaan mengenai kondisi tanah air terkini termasuk mengenai kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu. GNB juga menyampaikan  sejumlah tuntutan kepada Presiden.

Baca juga: Pasca Demo Aparat Masih Jaga DPR, Legislator PDIP: Jangan Sampai Ganggu Aktivitas Wartawan

Berdasarkan informasi yang diterima tribunnews, kurang lebih terdapat lima poin tuntutan yang disampaikan kepada Presiden.

Diantaranya meminta dibentuk komisi investigasi independen terkait dengan kejadian kerusuhan di sejumlah daerah di tengah unjukrasa kenaikan tunjangan DPR Agustus lalu.

"Yang menimbulkan jumlah korban jiwa, korban kekerasan, luka-luka, dan seterusnya yang cukup banyak," kata anggota GNB Lukman Hakim.

Menurut Lukman, Presiden menyetujui tuntutan pembentukan komisi investigasi independen tersebut.

"Presiden menyetujui pembentukan itu dan detailnya tentu nanti pihak Istana akan menyampaikan bagaimana formatnya," katanya.

Selain itu GNB juga meminta Presiden untuk melepaskan mahasiswa, pelajar, dan aktivis yang masih ditahan oleh Kepolisian di sejumlah daerah karena terlibat unjukrasa tersebut.

"Jami berharap sesegera mungkin bisa dibebaskan. Karena pada dasarnya mereka adalah anak-anak kita yang mestinya mereka tidak ada dalam posisi seperti itu. Karena dengan ditahan lalu kemudian mereka menjadi terganggu bahkan bisa terputus proses pendidikannya yang itu adalah harapan kita semua akan masa depan mereka," katanya.

Sementara itu Pdt. Gomar Gultom mengatakan dalam pertemuan tersebut GNB juga meminta presiden untuk melakukan evaluasi dan reformasi di tubuh kepolisian. Presiden kata Pendeta Gultom akan membentuk komisi reformasi kepolisian untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut.


"Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian," katanya.

Selain itu GNB juga menyampaikan tuntutan terkait reformasi di bidang ekonomi, Polhukam sebagaimana yang sudah disuarakan banyak kalangan. Ia berharap Presiden bisa menindaklanjuti tuntutan tersebut.

"Jadi prinsipnya adalah sejumlah tuntutan yang terkait dengan reformasi di bidang ekonomi, reformasi di bidang politik, dan reformasi di bidang hukum, HAM, dan hankam secara keseluruhan yang hakikatnya itu adalah tuntutan dari sejumlah kalangan kami sampaikan," katanya.

GNB juga meminta presiden untuk memberantas korupsi. Ketua BP Taskin Budiman Soedjatmiko yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa Presiden memaparkan sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah dalam memberantas korupsi.

"Banyak sekali soal korupsi dan tadi beliau menjelaskan strategi target hanya dengan membersihkan korupsi dan melakukan hilirisasi, dan optimalkan sumber daya manusia kita, anak anak muda kita yang pintar pintar untuk bisa berkarya di berbagai macam industri dan karena itu pak Prabowo mendorong industrialisasi, industrialisasi, hilirisasi, antikorupsi," katanya.

M. Quraish Shihab mengatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden sangat baik. Presiden memberikan penjelasan terhadap sejumlah pertanyaan yang disampaikan oleh GNB.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan