Kamis, 18 September 2025

Driver Ojol Demonstrasi

Aksi Unjuk Rasa Ojol di Beberapa Titik, Polda Metro Jaya Siapkan Skema Rekayasa Lalu Lintas

Massa dari Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025). 

|
Tribunnews/Jeprima
OJOL - Massa dari Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) melakukan aksi unjuk rasa pada Rabu (17/9/2025). 

Aksi demo dilakukan di beberapa titik di antaranya Jalan Medan Merdeka Selatan dan DPR/MPR RI.

Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Robby Hefadus menyebut, pihaknya telah menyiapkan skenario rekayasa arus lalu lintas guna mengantisipasi kepadatan kendaraan.

Menurutnya, rekayasa lalin masih sifatnya situasional tergantung dinamika di lapangan.

"Kalau seandainya dipenuhi para peserta aksi maka jalan dialihkan dahulu jadi tidak bisa melintas ke Medan Merdeka Selatan," kata Robby kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Kendaraan dari Jalan Budi Kemuliaan maupun Traffic Light yang akan mengarah ke Jalan Medan Merdeka Selatan akan dialihkan. 

Sementara kendaraan dari Kedutaan Amerika, Jalan Medan Merdeka Selatan mengarah ke arah Sarinah Utara masih bisa melintas.

"Kami siapkan pengalihan di Medan Merdeka Selatan, kami upayakan (massa) tidak sampai ke Kementerian Perhubungan kalaupun ke Kementerian Perhubungan sebaiknya hanya perwakilan saja dari teman-teman ojol yang nantinya diterima," ucapnya.

Kompol Robby menerangkan pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan DPR/MPR Jakarta Pusat. 

Pengalihan akan dilakukan di pojokan Ladokgi, dan Bundaran Semanggi agar tidak menimbulkan kemacetan lebih panjang.

Pengemudi ojek daring diminta menyampaikan tuntutannya secara tertib. 

Polisi telah menyiapkan pengawalan bagi massa dari titik kumpul Markas Garda di Senen.

"Kami siapkan tim Mandala, dari titik kumpul massa untuk mengawal massa sampai lokasi penyampaian," pungkasnya.

Diketahui, Garda Indonesia akan menyampaikan tujuh tuntutan utama, di antaranya:

1. RUU Transportasi Online agar masuk Prolegnas 2025–2026. 

2. Potongan aplikator maksimal 10 persen.

3. Regulasi tarif antar barang dan makanan. 

4. Audit investigatif atas potongan 5 persen yang diambil aplikator. 

5. Penghapusan program seperti Argo Goceng (Aceng), slot, multi order, dan member berbayar. 

6. Pencopotan Menteri Perhubungan. 

7. Pengusutan tragedi 28 Agustus 2025 oleh Kapolri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan