Senin, 22 September 2025

Demo di Jakarta

Melihat Kegiatan Prajurit TNI-Polri di Gedung DPR, Isi Waktu Luang dengan Olahraga saat Tak Berjaga

Pantauan Tribunnews.com di lokasi sejak Kamis (18/9/2025) hingga Jumat (19/9/2025), prajurit TNI dan Polri berada hampir di seluruh titik.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews.com/Reza Deni
TNI-POLRI DI DPR - Suasana di area Kompleks Parlemen Senayan yang kini dipenuhi dan dijaga oleh personel gabungan dari TNI-Polri. Untuk TNI mereka berasal dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut, sementara Polri berasal dari satuan Sabhara dan Brimob, Jumat (19/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai gelombang demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 hingga awal September 2025, Gedung DPR-MPR RI di Senayan dijaga oleh TNI-Polri.

Bahkan, hingga kondisi yang bisa dibilang kondusif, para personel gabungan tersebut masih berada di area kompleks parlemen.

Baca juga: Prajurit TNI Ikut Jaga DPR dan Fasilitas Umum, Jubir Kementerian Pertahanan: Permintaan Kepolisian

Pantauan Tribunnews.com di lokasi sejak Kamis (18/9/2025) hingga Jumat (19/9/2025), prajurit TNI dan Polri berada hampir di seluruh titik.

 

Saat memasuki area parlemen melalui jalur sepeda motor, personel TNI dan Polri berjaga di area tersebut dan juga jalur masuk mobil. Di sana juga ada sejumlah petugas Pamdal DPR yang berjaga.

Baca juga: Aksi 6 Prajurit TNI Evakuasi Guru dan Warga Terjebak Kerusuhan di Distrik Elelim Papua Pegunungan

Sementara di gedung parkir sepeda motor, lebih tepatnya di lantai dasar yang merupakan area parkir untuk pengendara motor perempuan, dijadikan semacam basecamp sementara. 

Tampak matras dan ranjang tidur milik personel Polri berjejer di sana, sementara terlihat jajaran Polri menggunakan waktunya baik untuk beristirahat maupun melakukan aktivitas lainnya. Ada yang makan siang berolahraga, hingga fokus dengan ponsel mereka.

Berpindah ke luar Gedung Nusantara II, sejumlah prajurit TNI di sana berjaga. Di depan gedung, terparkir mobil truk hijau. Ada juga tenda seperti basecamp sementara yang diisi oleh prajurit TNI.

Tribunnews.com bertanya ke salah satu prajurit yang berjaga di sana. Prajurit tersebut menjawab bahwa bagian depan Nusantara II dan Kura-Kura dijaga oleh satuan dari Angkatan Laut.

"Di sini ada tiga, Polri (Brimob), AD, dan AL. Kami dari Marinir di AL juga ya. AU tidak (ada)," kata salah satu prajurit kepada Tribunnews.

Bergerak ke arah Nusantara IV hingga ke Nusantara V, di area luarnya tampak personel Brimob berjaga di tangga Gedung Kura-Kura. 

Tak jauh dari tangga tersebut, personel dari marinir berkumpul dan terlihat memantau sekitar.

Terdengar suara dari pelantang yang berasal dari mobil rantis Brimob. Di tangga, jajaran Brimob berbaris memegang tameng, lalu turun dari tangga dan menuju ke gerbang depan DPR-MPR.

Ditemui di lokasi, salah satu personel Brimob Polri mengatakan dirinya tidak mengetahui persis sampai kapan akan bertugas menjaga DPR.

"Saya dari Mabes (Brimob) di Kelapa Dua. Sudah seminggu di sini ya. Kalau soal itu (ditarik ke markas atau ditugaskan sampai kapan) kami patuh perintah atasan saja. Kami hanya menjalankan tugas," kata Ipda Isnan, personel Brimob yang bertugas sebagai Komandan Kompi saat ditemui Tribunnews.

Pemandangan menarik terlihat saat Tribunnews.com mengarah ke kantin DPR yang berada tak jauh dari gerbang depan DPR.

Di sana, puluhan truk Brimob da Sabhara terparkir di bahu jalan, dan jajaran tenda memenuhi area taman dekat kantin. Para personel Brimob juga terlihat lebih banyak di area tersebut.

Saat memasuki kantin, pemandangan puluhan laki-laki berkaus hitam bertuliskan Brimob, berambut pendek, bercelana training pendek maupun panjang mendominasi. 

Di belakang bilik-bilik kantin tersebut, tenda hitam bertuliskan Brimob dan Polisi juga terpasang di sana.

Jika tidak sedang bertugas, para personel TNI maupun Polri terlihat menggunakan waktu mereka untuk berolahraga. 

Ada yang joging mengelilingi area parlemen, ada pula yang bermain basket di lapangan di area tersebut.

Baca juga: Aktivis yang Terobos Rapat RUU TNI di Fairmont Tak Terima MK Sebut DPR Tak Langgar Aturan

Diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menegaskan sejumlah prajurit TNI yang saat ini ditugaskan untuk menjaga keamanan di DPR dan sejumlah fasilitas umum adalah untuk perbantuan terhadap kepolisian.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas menjelaskan prajurit TNI yang saat ini dilihat masyarakat umum di lokasi-lokasi tersebut sedang menjalankan tugas perbantuan kepada polisi untuk menjamin situasi keamanan itu berjalan dengan lancar.

Hal itu, kata dia, menyusul adanya rangkaian unjuk rasa berujung kericuhan pada akhir Agustus 2025 lalu.

"Niat kita adalah karena permintaan Kapolri untuk perbantuan, tanggal 30 Agustus (2025) kepada Panglima TNI. TNI itu membantu untuk menjaga kenyamanan, keamanan stabilitas yang ada karena kita tahu bahwa saat ini prioritasnya adalah bagaimana Presiden Prabowo ingin meningkatkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata Frega.

"Jadi jangan dilihat kaca matanya, oh ini tentara ingin mengambil alih, tentara ingin darurat militer. Saya tegaskan tidak ada sama sekali niatan untuk darurat militer," tegas dia.

Frega juga mengonfirmasi berakhirnya perbantuan TNI terhadap kepolisian itu tergantung dari pihak kepolisian.

"Iya (tergantung kepolisian). Itu kan permintaan bantuannya dari Kapolri ya," pungkas Frega.

Dia juga mencontohkan praktik perbantuan militer untuk menjaga keamanan fasilitas publik juga terjadi di negara selain Indoneisa.

Bahkan, kata dia, praktik serupa juga saat ini terjadi di Amerika Serikat.

"Perlu saya tegaskan juga bahwa bentuk seperti itu mungkin kalau teman-teman media lihat, saat ini pun di Amerika negara yang demokrasinya sudah ratusan tahun, saat ini pun juga digelar militer," ungkap dia.

"Di sana ada mungkin teman-teman media yang saat ini sekarang lagi di Washington DC itu di stasiun subway kemudian juga di fasilitas publik, itu ada tentara yang menjamin keamanan di situ, dan bahkan informasi yang saya terima dengan kehadiran tentara di situ diperbantukan untuk membantu tingkat kriminalitas itu justru berkurang," pungkasnya.

Tak Ada Prajurit Dari Luar Jabodetabek

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana juga mengatakan penebalan pengamanan prajurit TNIyang berada di DPR maupun fasilitas umum masih berlangsung sampai saat ini. 

Ia menjelaskan patroli keamanan TNI juga masih dilakukan bersama unsur kepolisian.

Hal itu disampaikannya usai olah raga bersama awak media di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta pada Kamis (18/9/2025).

"Kalau objek-objek vital lain dalam kapasitas kita menduduki statis itu tidak. Kita laksanakan secara patroli. Kan patroli masih berjalan. Patroli bersama-sama dengan kepolisian masih berjalan ke objek-objek vital, keramaian-ramaian tempat warga beraktivitas. Itu dilaksanakan secara rutin," ujar Wahyu.

"Sementara ini (hanya prajurit TNI) dari satuan jajaran di Kodam Jaya," ucapnya.

Wahyu juga menjelaskan prajurit TNI yang ditugaskan untuk melakukan penebalan pengamanan tersebut bertugas dalam kerangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang TNI yang baru.

Dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2025 tentang TNI pasal 7 ayat (2) poin (b) tentang OMSP terdapat 16 macam tugas TNI dalam OMSP termasuk di dalamnya pengamanan objek vital nasional yang bersifat strategis.

Sedangkan dalam penjelasan Angka 5 dalam UU tersebut, yang dimaksud dengan "objek vital nasional yang bersifat strategis" adalah objek yang menyangkut hajat hidup orang banyak, harkat dan martabat bangsa, serta kepentingan nasional yang ditentukan oleh keputusan Pemerintah.

"Ya (Dalam kerangka OMSP). Jadi dalam 16 tugas OMSP itu kan ada juga tugas pengamanan objek vital, lalu membantu pemerintah daerah, membantu kepolisian," pungkasnya.

Baca juga: Setelah Uji Formil UU TNI Ditolak MK, Koalisi Masyarakat Sipil akan Lanjut Uji Materiil

Kata Menhan

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan prajurit TNI akan tetap disiagakan untuk menjaga Gedung DPR RI. 

Hal ini menurutnya merupakan bentuk komitmen TNI dalam menjaga simbol kedaulatan negara.

“Jadi TNI akan menjaga simbol kedaulatan negara di DPR. Saya sudah menyetujui dan Panglima akan menindaklanjuti bersama para kepala staf bahwa instalasi DPR akan dijaga oleh TNI,” kata Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (16/9/2025).

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, hingga kini prajurit TNI masih berjaga di lingkungan Kompleks Parlemen, meski tidak sebanyak saat demonstrasi akhir Agustus lalu.

Sjafrie menambahkan, pengamanan tidak hanya difokuskan di kompleks parlemen, tetapi juga di sejumlah instalasi pemerintah yang memiliki kaitan langsung dengan kedaulatan negara.

“Ya, instalasi-instalasi pemerintah yang perlu mendapat perhatian, yang berhubungan dengan kedaulatan, kita jaga semuanya,” ucap dia.

Terkait kondisi terkini, Sjafrie menjelaskan parameter situasi yang kondusif.

"Rakyat bisa aman dan nyaman bekerja, tidak perlu ada penindakan, yang penting komunikasi. Kita punya satu sistem komunikasi sosial, pembinaan teritorial ini akan kita kerjakan," pungkasnya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan