Sabtu, 20 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

SETARA Ungkap 130 Masalah Internal Polri, Reformasi Tak Bisa Ditunda

SETARA ungkap 130 masalah internal Polri. Publik desak reformasi bukan sekadar simbol. Tim reformasi ditantang buktikan taringnya.

Tribunnews.com/Irwan Rismawan
TEMUAN KOMNAS HAM — Warga menggelar aksi di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025), menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh kendaraan taktis Brimob. Pada Selasa, 2 September 2025, Ketua Komnas HAM Anis Hidayah merilis data sedikitnya 10 orang meninggal dunia, sebagian diduga akibat kekerasan aparat selama eskalasi demonstrasi di Indonesia sejak 25 Agustus 2025. 

SETARA Institute mengungkap 130 masalah internal Polri, hasil survei terhadap 167 ahli. Temuan ini memperkuat urgensi pembentukan Tim Reformasi Polri yang tengah disiapkan Presiden Prabowo. Latar belakangnya tak lepas dari tragedi Affan Kurniawan dan gelombang tuntutan publik pasca demonstrasi nasional Agustus 2025.

  
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – SETARA Institute mengungkapkan bahwa terdapat 130 masalah aktual yang melekat di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Temuan ini merupakan hasil survei terhadap 167 ahli kepolisian yang dilakukan untuk merespons wacana pembentukan Tim Reformasi Polri oleh pemerintah.

“Terutama dengan melakukan survei terhadap pandangan 167 ahli di bidang kepolisian, yang semua dari mereka itu secara umum, kalau kita list ada sekitar 130 persoalan,” ujar Direktur Eksekutif SETARA Institute, Haili Hasan, dalam konferensi pers daring, Jumat (19/9/2025).

Masalah-masalah tersebut diringkas menjadi 12 tema besar yang mencerminkan tantangan struktural dan sistemik dalam institusi Polri. Di antaranya adalah:

  • Kedudukan Polri dalam struktur ketatanegaraan
  • Kinerja pengawasan terhadap Polri
  • Akuntabilitas penegakan hukum
  • Tata kelola rumah tahanan dan perlindungan hak tahanan
  • Orientasi pemidanaan dan tafsir kamtibmas
  • Penggunaan senjata api
  • Perlindungan dan pengayoman masyarakat
  • Penanganan terorisme
  • Fungsi pelayanan publik
  • Pendidikan Polri
  • Organisasi dan manajemen SDM
  • Hubungan antar lembaga

“Dan dari 12 tema itu sebenarnya ada begitu banyak tantangan,” tegas Haili.

Baca juga: Tok! DPR-Pemerintah Sepakati 52 RUU Masuk Prolegnas Prioritas 2025, Perampasan Aset Tidak Masuk?

Survei SETARA juga menunjukkan rendahnya persepsi publik terhadap kinerja Polri. Sebanyak 61,6 persen ahli menilai kepercayaan publik terhadap Polri tidak baik, sementara hanya 16,8 persen menyatakan baik. Dalam hal integritas penegakan hukum, 58,7 persen responden menyatakan tidak baik, dan hanya 16,6 persen yang menilai baik.

  
Latar Belakang: Tuntutan Publik Usai Tragedi Affan Kurniawan

Langkah Presiden Prabowo membentuk Tim Reformasi Polri tak lepas dari tekanan publik pasca demonstrasi nasional 25–31 Agustus 2025.

Aksi yang dipicu kenaikan tunjangan DPR RI berujung bentrokan di sejumlah kota, termasuk insiden tragis tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan (21) yang terlindas kendaraan taktis Brimob di depan Gedung DPR RI.

Foto-foto kerusuhan di sekitar Mako Brimob dan aksi massa di Kwitang, Jakarta, memperlihatkan kemarahan warga yang menuntut pengusutan kasus penabrakan tersebut.

Komnas HAM mencatat sedikitnya 10 korban jiwa selama eskalasi demonstrasi, sebagian diduga akibat kekerasan aparat.

REFORMASI POLRI - Presiden RI Prabowo Subianto saat memimpin Upacara HUT ke-79 Bhayangkara Polri di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, 1 Juli 2025. Terkini, Presiden Prabowo mulai melakukan reformasi Polri pasca sorotan publik atas penanganan demonstrasi nasional dan tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan.
REFORMASI POLRI - Presiden RI Prabowo Subianto saat memimpin Upacara HUT ke-79 Bhayangkara Polri di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, 1 Juli 2025. Terkini, Presiden Prabowo mulai melakukan reformasi Polri pasca sorotan publik atas penanganan demonstrasi nasional dan tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan. (instagram @humaskorpsbrimob)

Gelombang protes dari masyarakat sipil, termasuk Muhammadiyah, BEM SI, dan Gerakan Nurani Bangsa (GNB), menyerukan reformasi menyeluruh terhadap institusi kepolisian. Mereka mengajukan 17 tuntutan utama dan 8 tuntutan tambahan yang mencakup akuntabilitas, demiliterisasi, transparansi, dan perlindungan HAM.

Presiden Prabowo menyampaikan belasungkawa dan menyatakan keprihatinan atas tragedi tersebut. Ia kemudian mengumumkan pembentukan Tim Reformasi Polri sebagai respons atas tuntutan akuntabilitas dan profesionalisme institusi kepolisian.

 
Legitimasi dan Otoritas Tim Reformasi Jadi Sorotan

Peneliti HAM dan Reformasi Sektor Keamanan SETARA Institute, Ikhsan Yosarie, menekankan pentingnya legitimasi politik dan hukum bagi tim reformasi.

“Baik secara politik maupun secara peraturan perundang-undangan ataupun kewenangannya,” ujarnya.

Ikhsan menambahkan bahwa tim reformasi tidak cukup hanya memberi masukan, tetapi harus memiliki otoritas untuk menindaklanjuti dan memastikan implementasi rekomendasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan