Rabu, 8 Oktober 2025

KKP Sebut Konsumsi Ikan di Indonesia Belum Optimal, Bau Amis hingga Mitos Ribet Jadi Tantangan

Indonesia adalah salah satu produsen perikanan terbesar di dunia. Kekayaan lautnya melimpah.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi
MAKAN IKAN - Direktur Pengolahan, Ditjen PDSPKP, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), Ir. Tri Aris Wibowo, M.Si bersama narasumber lain dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (22/9/2025). Tri menyebut ada sejumlah hambatan di lapangan yang membuat konsumsi ikan belum optimal. 

Sementara itu, ikan sering diasosiasikan dengan bau amis dan repot dalam penyajian.

Program Gemarikan dan Harapan Generasi Emas 2045

Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah sejak 2004 menggulirkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). 

Melalui program ini, kampanye makan ikan terus digencarkan agar masyarakat memahami manfaat besar ikan bagi kesehatan.

“Program ini bertujuan meningkatkan konsumsi ikan sebagai sumber pangan yang bergizi, sehat dan berkualitas khususnya untuk pemenuhan gizi anak dan pencegahan stunting guna mewujudkan Generasi Emas 2045," imbuhnya. 

"Untuk itu, kami mengajak kolaborasi lintas sektor agar bersama-sama memperkuat sektor kelautan dan perikanan dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus pemenuhan gizi masyarakat,” sambung Aris.

Gemarikan juga menjadi salah satu strategi untuk menekan angka stunting di Indonesia. 

Sebab, ikan memiliki kandungan protein, omega-3, vitamin, dan mineral penting yang sangat dibutuhkan anak-anak dalam masa pertumbuhan.

 

(Tribunnews.com/ Aisyah Nursyamsi)

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved