Universitas Ciputra Jakarta Siap Cetak Generasi Inovator Lewat Kampus Modern Berbasis AI
UCJ saat ini membuka pendaftaran angkatan perdana untuk perkuliahan 2026 dengan target 1.000 mahasiswa.
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Universitas Ciputra Jakarta (UCJ) siap menjadi magnet baru pendidikan tinggi di ibu kota dengan menghadirkan kampus modern berstandar global yang memadukan teknologi, kreativitas, dan semangat entrepreneurship.
Kehadiran UCJ diharapkan menjadi pilihan strategis bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan tinggi dengan kualitas kelas dunia dan fasilitas canggih.
UCJ saat ini membuka pendaftaran angkatan perdana untuk perkuliahan 2026 dengan jumlah mahasiswa 1.000 orang.
Pada tahap awal, UCJ menawarkan lima program studi unggulan yang dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia industri masa depan yakni Manajemen, Akuntansi, Informatika, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Magister Manajemen.
“UC Jakarta disiapkan bukan sekadar mencetak sarjana, tetapi melahirkan generasi muda berdaya saing global, kreatif, dan bermental inovator,” ujar Head Marketing and Admission Universitas Ciputra Jakarta (UCJ), Mitchell SM MBA, saat berkunjung ke Redaksi Tribunnews, Rabu (23/9/2025).
Mitchell menjelaskan, pembangunan kampus UCJ telah memasuki tahap penting melalui acara Road to Topping Off.
Baca juga: Ciputra Group Gandeng 15 Bank untuk Pembiayaan KPR CitraGarden Bintaro
"Momentum ini menjadi simbol transformasi UCJ sebagai pusat pendidikan unggul yang memadukan arsitektur berkelas, teknologi generative AI, semangat entrepreneurship, dan pengalaman nyata dunia usaha melalui konsep Real Business Experience (RBE)." katanya.
Berdiri di atas lahan seluas 10.000 m⊃2; dengan total bangunan 63.207 m⊃2;, kampus UCJ dirancang mampu menampung hingga 10.000 mahasiswa. Pada fase pertama yang ditargetkan selesai Mei 2026, kampus akan memiliki bangunan seluas 37.450 m⊃2; yang mencakup sekitar 65 ruang kelas dan laboratorium, dua Integrity Hall berkapasitas 150 orang, serta auditorium berkapasitas 500 orang.
Untuk menunjang proses belajar, UCJ menghadirkan fasilitas yang jarang ditemui di universitas lain.
Di antaranya Business Simulation Room dengan teknologi Markstrat yang digunakan Stanford dan kampus-kampus ternama dunia, Smart Classroom berbasis AI dan IFP untuk pembelajaran hybrid, Photo & Video Lab dengan LIMBO Green Screen, serta Makerspace dengan printer 3D.
Desain arsitektur kampus dipercayakan kepada Yori Antar (Han Awal & Partners), bersama Reginald sebagai kepala arsitek dan Ralf Vivaldo, alumni Universitas Ciputra Surabaya.
Terpisah, Director Board of Executive Yayasan Ciputra Pendidikan, Denny Bernardus, menegaskan bahwa pembangunan UCJ merupakan wujud komitmen menghadirkan pendidikan berkelas dunia yang relevan dengan era digital.
“Topping off ini bukan sekadar milestone konstruksi, tetapi simbol keyakinan kami bahwa generasi muda Indonesia harus dibekali fondasi entrepreneurship, teknologi, dan pengalaman riil yang solid,” ujarnya.
Sebagai pelopor di Indonesia, UCJ menerapkan standarisasi AI di setiap mata kuliah.
Mahasiswa diwajibkan memanfaatkan teknologi AI dalam setiap tugas, sehingga mereka terbiasa menciptakan solusi nyata secara cepat dan efisien.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.