Program Makan Bergizi Gratis
Marak Keracunan MBG, Prabowo Minta Semua Dapur Ada Koki Profesional dan Tes Makanan Sebelum Dikirim
Presiden Prabowo meminta agar sistem tata kelola di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasok menu MBG diperbaiki.
"Kemudian beliau pesan sekali lagi tes makanan sebelum di-deliver. Jadi semua masakan yang sudah selesai sebelum dikirimkan itu kan di tes melalui rapid tes dengan unsur tertentu sehingga bisa ketahuan beberapa unsur yang berbahaya bagi makanan."
"Jika dalam keadaan tidak baik maka tidak dikirim. Dan itu kemudian Pak Presiden memberikan arahan juga mohon seluruh SPG segera mungkin mendapatkan tes rapid kualitas makanan tersebut," imbuhnya.
Sebagai informasi, untuk saat ini, dapur SPPG yang bermasalah ditutup sementara karena banyaknya kasus keracunan MBG tersebut.
Prabowo Wanti-wanti Kasus Keracunan MBG Jangan Sampai Dipolitisasi
Prabowo sebelumnya telah memberikan pernyataan bahwa kasus MBG ini memang masalah cukup besar dan pasti banyak kekurangannya juga di awal.
Akan tetapi, Prabowo tetap meyakini bahwa kasus keracunan MBG ini bisa diselesaikan dengan baik.
"Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dalam awal ya. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya," katanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025), dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Prabowo bahkan juga mewanti-wanti agar semua pihak tetap waspada, jangan sampai kasus ini dipolitisasi.
Pasalnya, tujuan MBG ini semata-mata untuk membantu anak-anak bangsa yang kerap kesulitan mendapatkan makanan bergizi.
Baca juga: JPPI Catat Korban Keracunan MBG Capai 8.649 Anak, Kenaikan Terbanyak Sepekan Terakhir 2.197 Anak
"Kita harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sulit makan, mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka tuh makannya hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi," paparnya.
Prabowo juga mengatakan, untuk memberikan makanan bergizi kepada sekian juta anak-anak bangsa ini, pastilah terdapat hambatan di perjalanannya.
Program MBG ini merupakan program makan siang gratis Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto dan dirancang dengan tujuan untuk membangun sumber daya unggul, menurunkan angka stunting, menurunkan angka kemiskinan, dan menggerakkan ekonomi masyarakat.
Melalui program ini, Prabowo juga akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas dari bonus demografi, yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Program ini mulai digulirkan sejak tanggal 6 Januari 2025 di 26 provinsi Indonesia dengan menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui, dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada 82,9 juta penerima.
Namun, sejak Januari 2025, muncul sejumlah kasus keracunan massal yang dilaporkan terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan diduga karena menu MBG yang diluncurkan di sekolah-sekolah.
Dari data BGN, setidaknya ada 70 kasus insiden keamanan pangan MBG 2025. Dari jumlah tersebut, 5.914 orang penerima manfaat yang terdampak. Berikut rinciannya:
- Kota Bandar Lampung sebanyak 503 orang
- Kabupaten Lebong Bengkulu 467 orang
- Kabupaten Bandung Barat 411 orang
- Kabupaten Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah 339 orang
- Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta 305 orang
(Tribunnews.com/Rifqah/Ibriza)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.