Sabtu, 8 November 2025

Hari Kesaktian Pancasila

10 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Penuh Pesan Moral dan Nilai Kebangsaan

Simak kumpulan contoh amanat pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila yang berisi pesan moral dan nilai kebangsaan.

Penulis: Nurkhasanah
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
HARI KESAKTIAN PANCASILA - Presiden RI Ir. H. Joko Widodo bertindak selaku Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019). Simak kumpulan contoh amanat pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila yang berisi pesan moral dan nilai kebangsaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan keteguhan Pancasila.

Mengutip laman kesbang.jogjakota.go.id, peringatan Hari Kesaktian Pancasila berkaitan erat dengan peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 30 September 1965, yang dikenal sebagai Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Gerakan ini merupakan upaya kudeta oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi komunis. 

Namun, berkat upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat Indonesia, kudeta tersebut berhasil digagalkan.

Bentuk kegiatan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila di antaranya melaksanakan upacara bendera.

Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan upacara bendera tersebut adalah penyampaian amanat pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila

Amanat dapat berisi pesan moral dan nilai kebangsaan. 

Pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila juga dapat menyampaikan ajakan untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai referensi, Tribunnews.com telah merangkum 5 contoh amanat pembina upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 di bawah ini. 

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya kita dapat mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan penuh khidmat.

Pagi ini, kita melaksanakan upacara dalam rangka untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh tepat pada hari ini tanggal 1 Oktober. Ini adalah momen penting untuk mengenang sejarah sekaligus memperkuat semangat kebangsaan kita bersama.

Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa ini dirumuskan dengan sangat matang melalui berbagai pertimbangan.

Baca juga: Sejarah Singkat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Berkaitan dengan Peristiwa G30S/PKI

Lima sila dari Pancasila merupakan paket komplit yang saling bertautan dan mempunyai kekuatan untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

Tentu saja kita tidak boleh melupakan tragedi G30S/PKI yang hampir saja ingin mengganti ideologi negara kita dengan ideologi Komunis dan menggulingkan pemerintahan yang sah saat itu. Namun peristiwa kelam dalam sejarah bangsa itu tidak menjatuhkan semangat rakyat, justru memperkokoh keyakinan terhadap nilai-nilai Pancasila.

Melalui upacara ini, kita diingatkan bahwa mempertahankan kemerdekaan bukan hanya tugas para pejuang di masa lalu, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai generasi penerus. Kita harus melanjutkan perjuangan itu dengan menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan bekerja sama membangun masa depan bangsa.

Kepada seluruh peserta upacara, saya mengajak untuk tidak hanya menghafal sila-sila Pancasila, tetapi juga menghayatinya dalam setiap tindakan. Mulailah dari hal-hal kecil-bersikap adil, menghormati sesama, dan menjaga kerukunan di lingkungan sekitar.

Demikian amanat yang dapat saya sampaikan. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan untuk menjadi pribadi yang berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #2

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kita masih diberi kesempatan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila dengan penuh makna dan semangat.

Hari ini, kita mengenang kembali bagaimana Pancasila telah menjadi benteng pertahanan bangsa Indonesia dari upaya-upaya penghianatan terhadap ideologi negara. Peristiwa G30S/PKI menjadi bukti bahwa ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila tidak akan pernah bisa mengakar di bumi Indonesia.

Pancasila bukan sekadar dokumen sejarah. Ia adalah jiwa bangsa. Nilai-nilainya hidup dalam kehidupan sehari-hari kita: dari cara kita menghormati guru, menyayangi sesama, hingga menjaga kedamaian di tengah keberagaman.

Melalui momen ini, saya mengajak seluruh peserta upacara untuk menguatkan komitmen kita dalam menjaga persatuan, menolak segala bentuk radikalisme, dan menjadi warga negara yang aktif dalam membangun negeri.

Mari menjadi generasi yang tidak hanya tahu sejarah, tetapi juga belajar darinya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #3

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kita dapat melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan penuh semangat kebangsaan.

Pancasila adalah warisan luhur pendiri bangsa yang dirumuskan sebagai dasar negara, agar Indonesia yang majemuk dapat hidup damai, adil, dan bersatu.

Hari ini bukan sekadar ritual tahunan. Ini adalah panggilan untuk merefleksikan nilai-nilai Pancasila yang kini mulai dilupakan. Apakah kita sudah adil dalam bersikap? Apakah kita sudah menghargai perbedaan? Apakah kita sudah mengamalkan gotong royong?

Mari kita mulai dari diri sendiri. Dari hal kecil seperti disiplin, jujur, sopan santun, hingga menghormati sesama tanpa membedakan latar belakang.

Jangan biarkan semangat Pancasila hanya hidup dalam upacara. Biarkan ia tumbuh di hati dan perbuatan kita sehari-hari.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #4

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Hari ini kita berkumpul bersama dalam upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Sebuah hari yang menegaskan bahwa Pancasila adalah dasar yang kuat, yang mampu menghadapi setiap ancaman terhadap bangsa dan negara.

Peristiwa G30S/PKI telah memberi pelajaran berharga bahwa kita tidak boleh lengah dalam menjaga ideologi bangsa. Kesatuan dan keteguhan rakyat Indonesia waktu itu menunjukkan bahwa Pancasila bukan sekadar simbol, tetapi kekuatan nyata.

Sebagai generasi muda, mari kita jaga semangat itu. Wujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata. Jangan hanya menjadikannya slogan, tapi buktikan dengan sikap dan tindakan.

Jadilah pelajar yang jujur, warga yang bertanggung jawab, dan manusia yang peduli pada sesama. Karena di situlah kesaktian sejati Pancasila terwujud, dalam diri kita masing-masing.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #5

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, hari ini kita dapat melaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dalam keadaan sehat dan penuh semangat kebangsaan.

Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai simbol bahwa ideologi Pancasila adalah ideologi yang kuat, tangguh, dan tidak tergantikan.

Kita semua tahu bahwa sejarah bangsa Indonesia pernah diuji oleh tragedi kelam G30S/PKI. Namun dari peristiwa itu, kita belajar bahwa bangsa ini tidak mudah dipecah belah. Justru dari ujian itu, semangat persatuan dan kesetiaan pada Pancasila semakin menguat.

Pancasila bukan hanya semboyan atau hafalan, melainkan pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur seperti keadilan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan ketuhanan.

Mari kita jaga bersama Pancasila, tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata di sekolah, di rumah, di lingkungan, dan di masyarakat.

Semoga kita semua dapat menjadi generasi penerus yang menjaga semangat kebangsaan, menjunjung tinggi toleransi, dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bermartabat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Baca juga: Apa Perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila? Pidato Soekarno hingga G30S

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #6

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Rahayu.

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila hari ini, 1 Oktober.

Peringatan ini bukan hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk meneguhkan kembali keyakinan kita terhadap nilai-nilai Pancasila yang menjadi pemersatu bangsa.

Kita hidup di negara yang kaya akan keberagaman. Tanpa Pancasila, perbedaan bisa menjadi ancaman. Namun berkat Pancasila, perbedaan menjadi kekuatan.

Sebagai generasi muda, kalian memiliki peran penting dalam menjaga dan menghidupkan semangat Pancasila. Jangan mudah terprovokasi oleh isu yang memecah belah. Jadilah pribadi yang kritis, cinta damai, dan cinta tanah air.

Buktikan bahwa Pancasila bukan hanya warisan, tapi juga tanggung jawab generasi masa kini dan masa depan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #7

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan, Rahayu.

Hari ini, kita berkumpul untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momen berharga untuk mengingat kembali bahwa Pancasila adalah fondasi kokoh bangsa kita. Kesaktian Pancasila bukan soal kekuatan magis, melainkan daya tahan nilai-nilai luhur yang terus membimbing kita dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.

Sudahkah kita mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Apakah sikap kita mencerminkan keadilan, toleransi, dan persatuan seperti yang diajarkan oleh Pancasila? Jangan sampai kita hanya mengenalnya sebagai slogan, tetapi lupa untuk menghidupkannya.

Sebagai warga negara, kita semua punya tanggung jawab menjaga dan membela Pancasila agar tetap menjadi pegangan dan pemersatu bangsa. Jangan biarkan perbedaan menjadi pemecah, melainkan jadikan keberagaman sebagai kekuatan.

Mari bersama-sama kita bangun Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera dengan mengamalkan Pancasila dalam pikiran dan perbuatan setiap hari.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #8

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan, Rahayu.

Hari Kesaktian Pancasila adalah pengingat bagi kita bahwa ideologi negara kita bukan sekadar teks di buku, melainkan jiwa bangsa yang harus kita pelihara dan amalkan.

Kita tidak bisa hanya menghafal sila-sila Pancasila tanpa memahami maknanya. Pancasila mengajarkan keadilan, persatuan, kemanusiaan, dan ketuhanan yang harus kita tunjukkan dalam setiap sikap dan tindakan.

Jangan biarkan nilai-nilai luhur ini terkikis oleh pengaruh negatif yang dapat memecah belah bangsa. Sebaliknya, mari kita jadikan Pancasila sebagai sumber kekuatan moral untuk bersatu dan maju.

Sebagai generasi penerus, tugas kita menjaga warisan ini dan mewujudkannya dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #9

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan, Rahayu.

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila hari ini, 1 Oktober.

Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia. Hari Kesaktian Pancasila adalah waktu tepat untuk kita menegaskan kembali komitmen kita dalam mengamalkan nilai-nilainya.

Sudahkah kita menjadi pribadi yang adil, bertanggung jawab, dan menghargai perbedaan? Hal-hal kecil tersebut adalah bentuk nyata pengamalan Pancasila.

Kita harus belajar dari sejarah, bahwa ideologi lain pernah mencoba mengganti Pancasila, namun gagal karena keteguhan dan kesatuan bangsa ini.

Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan terus menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, agar Indonesia selalu kokoh dan berjaya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Kesaktian Pancasila #10

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila pada pagi hari ini. 

Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang sejarah kelam bangsa ini yang pernah diuji oleh pengkhianatan terhadap ideologi negara. Namun dari peristiwa itu, kita belajar bahwa Pancasila tetap berdiri kokoh sebagai dasar negara dan panduan hidup bangsa Indonesia.

Pancasila adalah warisan besar para pendiri bangsa yang harus terus kita jaga, amalkan, dan lestarikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, kemanusiaan, dan gotong royong adalah kunci dalam membangun masyarakat yang damai dan beradab.

Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mempertahankan Pancasila dari berbagai ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri. Jangan biarkan perbedaan menjadi pemecah, tetapi jadikan sebagai kekuatan untuk bersatu.

Mari kita jadikan momen peringatan ini sebagai motivasi untuk menjadi warga negara yang lebih baik, yang menjunjung tinggi Pancasila dalam sikap, tindakan, dan ucapan. Tidak hanya saat upacara, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Terakhir, saya mengajak seluruh peserta upacara untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam Pancasila!

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved