Rabu, 8 Oktober 2025

HUT TNI

2 Prajurit yang Gugur Saat HUT Ke-80 TNI Akan Mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Praka Zaenal Mutaqim dan Pratu Johari Alfarizi akan mendapat kenaikan pangkat luar biasa

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
HUT TNI - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat ditemui di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan pada Selasa (7/10/2025). Sjafrie mengungkapkan dua prajurit yang meninggal saat bertugas dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-80 TNI yakni almarhum Prajurit Kepala (Praka) (Mar) Zaenal Mutaqim dan almarhum Pratu Johari Alfarizi akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat. 

Ringkasan Utama

  • Praka Zaenal dan Pratu Johari akan dapat kenaikan pangkat luar biasa
  • Praka Zaenal meninggal setelah mengalami insiden saat menjalankan tugas penerjunan
  • Pratu Johari meninggal dunia setelah mengalami insiden saat hedak menurunkan antena tank


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Praka (Mar) Zaenal Mutaqim dan Pratu Johari Alfarizi akan mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi.

Praka (Mar) Zaenal Mutaqim dan Pratu Johari Alfarizi gugur saat bertugas dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-80 TNI.

Praka kepanjangan dari Prajurit Kepala, pangkat tamtama tingkat keempat dalam TNI. Pangkat ini Satu tingkat di bawah kopral dua (Kopda), satu tingkat lebih tinggi di atas prajurit satu (Pratu).

Bila mendapat kenaikan pangkat luar biasa, maka Praka (Mar) Zaenal Mutaqim akan menyandang pangkat Kopral Dua atau Kopda Anumerta.

Kemudian Pratu atau Prajurit Satu merupakan sebuah pangkat dalam jenjang Tamtama di TNI setingkat lebih tinggi dari Prajurit Dua (Prada) dan satu tingkat di bawah pangkat Prajurit Kepala (Praka).

Baca juga: Minta Doa Ibu sebelum Gugur karena Kecelakaan Terjun Payung HUT TNI, Praka Zaenal: Hari Ini Terakhir

Dengan demikian, Pratu Johari Alfarizi akan mendapat kenaikan pangkat menjadi Praka Anumerta setelah mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Selain itu, untuk ahli waris yakni keluarga para almarhum akan mendapatkan uang santunan dari PT ASABRI.

"Dapat santunan dari ASABRI, satu orang, keluarga Rp 350 juta. Dan kenaikan pangkat luar biasa," kata Sjafrie di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).

Praka Zaenal Alami Insiden Saat Melakukan Tugas Penerjunan

Almarhum Praka Zaenal adalah Personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Marinir.

Baca juga: Sosok Pratu Haris Umaternate, Satgas Pamtas dari Yonif RK 753/AVT Gugur Diserang KKB

Almarhum Praka Zaenal meninggal dalam tugas saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian HUT Ke-80 TNI yaitu Presidential Inspection di Teluk Jakarta pada 2 Oktober 2025.

Almarhum mengalami kecelakaan di udara saat proses membuka parasut.

Meski begitu parasut tetap mengembang hingga mendarat di air.

Saat itu, tim pengaman di laut segera mendekati penerjun dan melaksanakan evakuasi menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil.

Praka Mar Zaenal Mutaqim dievakuasi menuju RSPAD Gatot Soebroto untuk menjalani penanganan intensif, dan kondisi dalam keadaan sadar.

Almarhum sempat dirawat dan mendapatkan berbagai perawatan medis untuk menyelamatkan nyawanya selama 2 hari.

Namun almarhum Praka Zaenal tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter pada Sabtu, 4 Oktober 2025 pukul 03.01 WIB di RSPAD Gatot Soebroto.

Jenazah almarhum dimakamkan dengan Upacara Militer di kampung halamannya yaitu Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.

Pratu Johari Alami Insiden Saat Turunkan Antena Tank

Almarhum Pratu Johari Alfarizi adalah personel Batalyon Kavaleri 1/Badak Ceta Cakti atau Yon Kav 1/Tank Kostrad yang meninggal saat bertugas jelang puncak peringatan HUT Ke-80 TNI di Monas.

Pratu Johari meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Awalnya, Pratu Johari selaku kru Tank Marder bersama seluruh rangkaian Defile Alutsista HUT TNI di Monas Jakarta Pusat melaksanakan pergeseran materiil pada Sabtu 4 Oktober 2025 sekira pukul 22.00 WIB.

Rangkaian kendaraan yang ditumpangi almarhum keluar dari pintu gerbang Monas dekat Patung Kuda Jakarta Pusat sekira pukul 22.30 WIB.

Kemudian sekira pukul 22.40 WIB, rangkaian alutsista tersebut melintas jembatan penyeberangan di jalan raya depan Stasiun Gambir Jakarta Pusat.

Saat itu, almarhum berusaha menurunkan antena Tank Marder agar tidak terhalang oleh jembatan penyeberangan tersebut.

Namun saat menurunkan antena Tank Marder, Pratu Johari menghadap belakang kendaraan dan tidak mengetahui bahwa di depan kendaraan terdapat jembatan penyeberangan.

Hal itu mengakibatkan Pratu Johari terjatuh dari atas Tank Marder dan tergilas ban belakang kendaraan transporter.

Pratu Johari dievakuasi ke RSPAD Gatot Soebroto, namun nyawanya tidak tertolong dan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit pada pukul 23.12 WIB.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved