Rabu, 8 Oktober 2025

RSPPN Panglima Besar Soedirman Akan Jadi Rumah Sakit Bertaraf Internasional yang Terima Pasien BPJS

RSPPN Panglima Besar Soedirman rencananya dikembangkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional yang menerima pasien BPJS Kesehatan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Gita Irawan
RSPPN Panglima Soedirman - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala BPOM Taruna Ikrar usai menggelar Koordinasi dan Konsultasi Teknis terkait Kerjasama Rumah Sakit dan Farmasi di RSPPN Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan pada Selasa (7/10/2025). Sjafrie mengatakan rencananya RSPPN Panglima Besar Soedirman akan dikembangkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional yang menerima pasien BPJS Kesehatan. 

Tujuh spesialisasi itu adalah spesialis anak, spesialis penyakit dalam, spesialis Obstetrics and Gynecology (kesehatan reproduksi wanita), spesialis bedah, spesialis anestesi, spesialis radiologi, dan spesialis patologi klinik.

Ia berharap 514 Kabupaten Kota dan seluruh rumah sakit TNI punya tujuh spesialis tersebut. 

Namun dengan kapasitas yang ada sekarang, lanjut dia, diperkirakan membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan hingga puluhan tahun.

"Kecuali ada percepatan. Itu sebabnya tadi saya sudah laporkan ke Pak Menhan, Pak Menhan juga setuju agar rumah sakit ini segera dijadikan rumah sakit penyelenggara pendidikan utama untuk 7 dokter spesialis itu. Mulainya untuk TNI dulu, melengkapi seluruh rumah sakit TNI, dokter-dokter TNI supaya bisa dapat kesempatan lebih cepat, lebih murah, lebih baik," kata dia.

Kepala BPOM mengatakan setidaknya ada lima hal yang menjadi perhatian utamanya dalam diskusinya dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Kesehatan dalam kegiatan tersebut.

Lima hal itu antara lain terkait sertifikasi obat-obatan yang digunakan di RSPPN Panglima Besar Soedirman, distribusi dan instalasi kefarmasian, pengembangan penelitian berbasis bukti ilmiah, distribusi obat, dan terakhir terkait pengembangan obat-obatan tradisional.

"Intinya Badan Pengawas Obat dan Makanan secara tegas mengatakan kita akan mendukung secara maksimal program-program unggulan yang sangat penting ini," pungkasnya.

Rapat tersebut adalah konsultasi teknis kedua. 

Sebelumnya, pada Juli 2025 lalu rapat tersebut digelar di Kementerian Pertahanan untuk merancang bagaimana prajurit serta keluarganya bisa mendapatkan perawatan kesehatan yang layak dan tentunya yang murah.

Baca juga: Kemhan Ungkap Alasan Prabowo Pilih RSPPN untuk Operasi Cedera pada Kakinya

Namun, selain bagi prajurit dan keluarganya, pengembangan RSPPN Panglima Besar Soedirman tersebut juga didedikasikan untuk masyarakat lewat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved