Konflik Palestina Vs Israel
Demo di Kedubes AS, Bachtiar Nasir Mengaku Tak Percaya Janji Damai Israel dan Amerika
Aktivis pro Palestina yang ada di Indonesia tidak percaya dengan kesepakatan damai antara Israel dan Hamas, yang diinisiasi Donald Trump
Ringkasan Utama
- Aktivis tuntut pembukaan blokade kemanusiaan Israel di Gaza dan menuntut penyetopan genosida yang menyasar rakyat Palestina
- Demo di Kedubes AS dilakukan karena Amerika Serikat adalah negara yang jelas dan nyata mendukung tindakan agresi militer Israel di Gaza
- Indonesia diharapkan dapat terus mengadvokasi untuk mewujudkan perdamaian di tanah Palestina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para aktivis pro Palestina yang ada di Indonesia tidak percaya dengan kesepakatan damai atau gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang diinisiasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Di tengah aksi penyampaian pendapat di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa sore (7/10/2025), Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan ada keraguan besar bahwa Israel dan AS benar-benar akan menjalankan kesepakatan tersebut.
"Tuntutan kita masih dua, pertama adalah tentang blokade Gaza yang harus ditembus dan kita tidak akan berhenti walaupun ada perjanjian damai yang dikatakan Presiden AS, Trump. Kita masyarakat civil society dunia tidak percaya bahwa Israel dan Amerika betul menjalankan perjanjiannya itu," kata Ustaz Bachtiar.
Ustaz Bachtiar Nasir dikenal sebagai dai dan ulama. Ia merupakan lulusan Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo dan Pondok Pesantren Daarul Huffazh, Bone, Sulawesi Selatan.
Menurut dia, suara rakyat Indonesia diperlukan untuk memecah keheningan pelanggaran kemanusiaan yang disembunyikan Israel.
Bachtiar mengungkap, aksi di depan Kedubes AS ini menuntut dua poin, yakni pembukaan blokade kemanusiaan Israel di Gaza, dan menuntut penyetopan genosida yang menyasar rakyat Palestina.
Baca juga: 2 Tahun Perang di Gaza, Ini Data Jumlah Korban dan Kerusakan yang Ditimbulkan oleh Israel
Ustaz Bachtiar juga mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang punya kemajuan dalam percaturan politik perdamaian dunia.
Di mana Indonesia menjadi mediator dalam konflik Israel dan Palestina, yang menekankan pada solusi dua negara atau two state solution.
Ia berharap Indonesia dapat terus mengadvokasi untuk mewujudkan perdamaian di tanah Palestina.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang sudah lebih maju dalam bermain dalam percaturan politik perdamaian dunia ini," katanya.
Baca juga: 7 Poin Disampaikan Greta setelah Bebas dari Israel, Genosida di Depan Mata
Aksi unjuk rasa dukungan untuk Palestina dan perlawanan terhadap genosida Israel berlangsung di depan Kedutaan Besar AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa sore (7/10/2025).
Aksi ini dilakukan berbagai unsur masyarakat, mulai dari serikat buruh, ojek online (ojol), mahasiswa, aktivis pro Palestina, hingga masyarakat umum.
Penyampaian pendapat di muka umum ini turut dihadiri Ustaz Felix Siauw, kreator konten Koiyocabe alias Koirapat Pormponpitak, serta sejumlah orang yang ikut dalam armada kapal Global Sumud Flotilla.
Di lokasi aksi, massa aksi banyak membawa spanduk maupun poster berisi aspirasi untuk melawan genosida Israel.
Seorang orator yang bersuara di atas mimbar menyampaikan aksi ini sengaja dipusatkan di depan Kedubes AS karena Amerika Serikat adalah negara yang jelas dan nyata mendukung tindakan agresi militer Israel di Gaza.
AS lanjutnya, juga menjadi negara yang menyumbang 300 triliun rupiah untuk melancarkan genosida terhadap rakyat Palestina.
Ustaz Felix dalam orasinya menyampaikan bahwa parade armada Global Sumud Flotilla bukan hanya punya misi menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza, tapi juga menjadi simbol untuk mendobrak blokade Israel yang selama ini mengungkung Gaza.
Sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa tindakan Israel adalah salah dan melanggar hak asasi kemanusiaan.
"Tapi (juga) secara pemikiran, dan mereka sudah berhasil, termasuk seperti kita sekarang di sini," kata Ustaz Felix.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.