Kamis, 9 Oktober 2025

HUT TNI

Cerita Jenderal Bintang Dua Marinir TNI AL yang Hampir Bernasib Seperti Almarhum Praka Zaenal

Freddy yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI itu mengungkapkan almarhum Praka Zaenal sempat bertabrakan di udara

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Gita Irawan
HUT TNI - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah bersama Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Tunggul (sebelah kanannya) dan Wakapuspen TNI Brigjen Osmar Silalahi usai berolahraga bersama awak media di Lapangan Tridek Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Kamis (9/10/2025). Freddy menceritakan pengalamannya yang hampir senasib dengan almarhum Praka (Mar) Zaenal Mutaqim. 

TRIBUNNEWA.COM, JAKARTA - Jenderal dari Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) yang menyandang bintang dua di pundaknya saat ini, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah ternyata pernah hampir bernasib seperti prajurit Marinir yang meninggal dunia saat bertugas dalam rangkaian HUT Ke-80 TNI yakni almarhum Praka (Mar) Zaenal Mutaqim.

Almarhum Praka Zaenal adalah Personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Marinir yang mengalami kecelakaan di udara saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian HUT Ke-80 TNI Presidential Inspection di Teluk Jakarta pada 2 Oktober 2025 lalu.

Baca juga: 5 Fakta Gugurnya Praka Marinir Zaenal Mutaqim: Kronologi hingga Usulan Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Freddy yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI itu mengungkapkan almarhum Praka Zaenal sempat bertabrakan di udara dengan prajurit lain saat penerjunan tersebut.

Saat masih berpangkat Mayor, kata Freddy, dirinya juga pernah mengalami hal serupa.

Baca juga: Pidato Prabowo soal Promosi TNI Dinilai Kontradiktif dengan Prinsip Meritokrasi dan Revisi UU TNI

Freddy menceritakan hal itu usai olah raga bersama awak media di Lapangan Tridek Markas Besar TNI Cilangkap Jakarta pada Kamis (9/10/2025).

"Kejadian yang dialami almarhum Praka Zaenal murni kecelakaan pada proses keluar dari pesawat, kemudian membuka parasut, dan terjadilah tabrakan," ungkap Freddy.

"Saya pribadi pernah merasakan itu, di pangkat Mayor saya pernah seperti itu dan pernah nyaris meninggal. Mungkin tidak jadi Kapuspen sekaran. Pada saat saya mengalami kejadian yang sama," tuturnya.

Kecelakaan atau bertabrakan di udara antar prajurit, menurutnya bisa disebabkan sejumlah faktor.

Faktor itu di antaranya tingkat ketinggian yang sama antar prajurit hingga ketidakstabilan yang dialami oleh penerjun saat di udara.

Penerjunan menurutnya merupakan tugas dengan risiko yang tinggi.

Risiko tersebut, kata dia, di antaranya adalah pingsan saat tabrakan sehingga gagal membuka parasut hingga jatuh di daratan atau lautan.

"Tapi dalam kejadian kemarin, Almarhum Praka Zaenal sempat membuka parasut, kemudian mendarat di laut. Kondisi Almarhum pada saat itu sadar tapi memang kondisi yang seperti mengigau," ujarnya. 

"Itu akan terus dievaluasi, baik dari sisi keterampilan, kemampuan, kemudian teknis, dan SOP-nya," pungkasnya.

Baca juga: 2 Prajurit yang Gugur Saat HUT Ke-80 TNI Akan Mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Almarhum Praka Zaenal Sempat Dirawat 

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul mengungkapkan Praka Marinir (Mar) Zaenal sempat dirawat usai dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved