Kamis, 9 Oktober 2025

PBNU Tegas Tolak Kehadiran Atlet Israel Ikuti Kejuaraan Senam Dunia di Jakarta

PBNU menolak kehadiran atlet Israel untuk bertanding di ajang kejuaraan senam di Jakarta, Indonesia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNJATIM.COM
Ketua Ikatan Gus-Gus Indonesia (IGGI), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur), menegaskan sikap tegas PBNU menolak kehadiran atlet Israel untuk bertanding di ajang kejuaraan senam di Jakarta, Indonesia.

Menurut Gus Fahrur izin bagi atlet Israel untuk bertanding bukan hanya berpotensi menimbulkan polemik publik, tetapi juga mencederai amanat konstitusi Republik Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi.

“Izin bagi atlet Israel bertanding di tanah air berpotensi menimbulkan kegaduhan publik dan mencederai amanat konstitusi kita. Indonesia sejak awal berdiri telah menegaskan menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi,” ujar Gus Fahrur kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Gus Fahrur menegaskan hingga kini Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

Karena itu, menurutnya, tidak ada dasar maupun manfaat bagi bangsa Indonesia untuk memberikan izin atlet Israel masuk ke Indonesia, apalagi untuk berlaga dalam ajang olahraga resmi.

“Kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Jadi tidak ada alasan, tidak ada manfaat apa pun bagi kita untuk menerima mereka datang dan bertanding di Indonesia,” kata Gus Fahrur.

Lebih lanjut, dia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki rekam jejak sejarah yang konsisten dalam menolak berhadapan dengan Israel di ajang olahraga internasional.

Pada tahun 1958, Indonesia bahkan memilih mundur dari babak kualifikasi Piala Dunia agar tidak harus bertanding melawan Israel.

“Sejarah mencatat, Indonesia pernah mundur dari kualifikasi Piala Dunia 1958 karena tidak ingin bertanding melawan Israel. Sikap itu menunjukkan konsistensi moral bangsa kita,” ujarnya.

Bentuk Solidaritas ke Palestina

Gus Fahrur menegaskan penolakan terhadap kehadiran atlet Israel juga merupakan bentuk solidaritas dan dukungan bangsa Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina yang hingga kini terus menghadapi agresi dan pendudukan Israel.

“Sikap ini adalah bagian dari solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Selama bangsa Palestina masih dijajah dan ditindas, kita tidak boleh menormalisasi hubungan dengan Israel dalam bentuk apa pun,” kata dia.

PBNU, kata Gus Fahrur, akan terus berdiri bersama rakyat Palestina dan mendukung segala upaya diplomatik yang berpihak pada kemerdekaan dan kedaulatan mereka.

“Dari dulu sampai sekarang, sikap kita jelas: menolak penjajahan, menolak penindasan, dan menolak segala bentuk normalisasi dengan penjajah,” pungkas dia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved