Belajar dari Peristiwa Banjir di Bali, Posko Informasi Berperan untuk Penyebaran Pesan ke Masyarakat
isu opini publik kini sangat cepat terbentuk di tengah era keterbukaan informasi dan perkembangan media digital.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pengelolaan Komunikasi Strategis Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Hastuti Wulanningrum menagatakan, isu opini publik kini sangat cepat terbentuk di tengah era keterbukaan informasi dan perkembangan media digital.
Sehingga, dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam menangani sebuah isu.
“Sebuah isu kecil dapat dengan mudah menjadi krisis besar yang dapat mengancam reputasi dan kredibilitas pemerintah. Kita memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan ke masyarakat bersifat cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tutur Hastuti saat penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Isu Krisis, Rabu (8/10/2025).
Hastuti berharap para aparatur sipil negara (ASN) dapat melatih kemampuan media handling mulai dari penyusunan narasi hingga simulasi menghadapi media serta membangun koordinasi lintas sektor.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap krisis bukan hanya dapat dikendalikan, namun juga menjadi peluang untuk memperkuat kepercayaan publik,” tambahnya.
Bali, yang menjadi lokasi bimtek kali ini, juga dihadapkan pada berbagai isu dan krisis. Salah satunya, krisis banjir pada September 2025.
Situasi tersebut mendapat sorotan luas, sementara dampak krisis kian bertambah dengan munculnya rumor dan informasi tidak terverifikasi.
Kondisi ini menunjukkan betapa krusialnya peran komunikasi krisis, khususnya kemampuan media handling yang cepat, tepat, dan terkoordinasi.
Krisis di Bali pada tahun 2025 terutama dipicu oleh banjir besar akibat hujan ekstrem dan buruknya pengelolaan sampah, yang menimbulkan dampak sosial, ekologis, dan reputasi pariwisata.
Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda, Diskominfotik Provinsi Bali, I Gusti Ayu Sukmawati menyampaikan bahwa Bali memiliki tantangan tersendiri dalam menangani krisis, mengingat citra Pulau Dewata sebagai destinasi wisata turis mancanegara.
“Posko informasi sangat diperlukan, dan dibutuhkan kolaborasi dengan penyedia data dan juga mitra-mitra media,” ujar Gusti Ayu.
Strategi komunikasi krisis yang dilakukan Diskominfotik Bali adalah menerapkan posko informasi. Belajar dari krisis banjir yang lalu, posko informasi sangat berperan penting untuk penyebaran pesan ke masyarakat.
Di tengah kondisi krisis, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang tepat, supaya merasa aman dan tenang.
“Informasi boleh dari mana saja, tetapi keluarnya harus dari satu pintu. Ini untuk mencegah terjadinya kesalahan atau kekurang tepatan data yang disampaikan,” ujarnya.
Menguatkan hal tersebut, Kepala UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, I Wayan Suryawan mengingatkan bahwa krisis bukan sekadar kejadian fisik. Selain krisis lapangan yang menyangkut keselamatan dan layanan publik, ada krisis informasi yang menyangkut persepsi terhadap pemerintah.
Firasat Istri Suami akan Pulang, Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Usai 3 Bulan Hilang |
![]() |
---|
Karyawan Bobol Brankas Kantor di Karanganyar: Sewa Tukang Kunci, Gasak Rp57 Juta, Liburan ke Bali |
![]() |
---|
Kemenhub Klaim Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Tidak dalam Sengketa |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Denpasar, Selasa, 7 Oktober 2025: Didominasi Cerah hingga Berawan |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Denpasar Besok Senin, 6 Oktober 2025: Pagi Cerah, Sore Berawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.