Selasa, 14 Oktober 2025

Pilpres 2029

PSI Tak Ada Desain Mempersiapkan Gibran Melawan Prabowo di Pilpres 2029

PSI tidak memiliki desain atau strategi memajukan Gibran untuk berhadap-hadapan dengan Prabowo di Pilpres 2029.

|
TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
PILPRES 2029 - Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali berkunjung ke kantor redaksi Tribunnews, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali bicara soal target partainya dalam menembus Senayan pada Pemilu 2029, mendatang.   TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali bicara soal target partainya dalam menembus Senayan pada Pemilu 2029, mendatang.  

Ia juga mengungkap soal kemungkinan PSI akan mengusung Capres atau Cawapres tertentu. Termasuk, kemungkinan memajukan Wapres Gibran Rakabuming Raka kembali.

 

Apalagi, PSI sangat diidentik dengan keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Dimana, Ketua Umum PSI merupakan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran merupakan putra sulung Jokowi.

Namun, Ahmad Ali menilai pernyataan Jokowi soal para relawan untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran selama dua periode, sejalan dengan visi PSI ke depan.

Ahmad Ali menegaskan, bahwa PSI tidak memiliki desain atau strategi memajukan Gibran untuk berhadap-hadapan dengan Prabowo di Pilpres 2029.

Baca juga: Arahan Ketua Harian PSI Ahmad Ali, Panggilan Bro-Sis akan Dihilangkan

Hal itu diungkapkannya saat sesi wawancara khusus dengan Tribunnews di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

"PSI berkomitmen untuk mendukung pemerintah Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai. Insyaallah kalau kemudian berhasil kita berharap berkomitmen meneruskan pasangan ini di periode kedua," kata Ahmad Ali.

"Jadi tidak ada desain untuk kemudian memajukan Gibran sebagai lawan Pak Prabowo di 2029," sambung dia.

Meski begitu, Ali menegaskan tidak ada desain awal soal mempersiapkan Gibran melawan Prabowo.

Namun, dia menilai keputusan ke depannya tergantung dari masyarakat.

"Jadi masyarakat akan menjadi penentu. Tapi kembali lagi kinerja pasangan ini karena penentu siapa yang menjadi Presiden itu partai politik. Tapi adalah rakyat," ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem ini mengatakan saat ini dirinya bersama Jokowi serta Kaesang memilih fokus membina kader PSI dari tingkatan atas hingga ranting.

Terutama, mengingatkan kader PSI tidak menjadi masalah dan beban pemerintah saat ini.

"Tapi harus menjadi solusi, menjadi kader yang membantu pemerintah karena kita tau kondisi bangsa hari ini dalam tekanan yang luar biasa. Eksternal maupun internal," jelasnya.

Berikut petikan wawancara dengan Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali bersama Tribunnews:

Tanya: Apa visi-misi baru PSI dan apa gebrakan baru sehingga ada jabatan-jabatan baru atau emang ada fokus baru yang lagi dikejar sama PSI?

Jawab: Dua kali gagal masuk parlemen, pastilah ada evaluasi internal. Evaluasi internal ini kemudian melahirkan pikiran kolektif di internal PSI untuk kita mencoba mengurai beban kerja. Maka dibentuklah satu struktur baru untuk namanya Ketua Harian. 

Ketua Harian ini membantu Ketua Umum untuk melaksanakan kegiatan hari-hari menjadi mewakili Ketua Umum untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan organisasi, kegiatan-kegiatan kepartaian terutama menyaksikan struktur partai.

Fokus saya adalah bagaimana memastikan menghadapi verifikasi, ini dalam waktu tidak terlalu lama struktur partai PSI ini terisi di seluruh Indonesia.

Logonya sudah baru, orangnya perlu berpikir baru, makanya dalam pidato saya pertama bahwa kedepannya tidak ada lagi PSI lama PSI baru, tapi adalah PSI yang berpikiran baru.

Tanya: Sapaan bro dan sis juga diganti?

Jawab: Ya artinya kalau di kampung saya, dalam bahasa daerah, apa itu Bro-Sis. Kalau di Jawa kampung, Ya toh mbak, Mas. Kira-kira hal-hal yang seperti itu kita coba tata kembali. Kembalikan PSI ke jati diri bangsa. Kita bicara jati diri kita bicara tentang budaya tapi kita meminjam istilah-istilah luar.

Tanya: Jadi evaluasinya langsung banyak ya dengan kepengurusan baru tadi itu kalau bisa disimpulin kenapa banyak evaluasinya kan?

Jawab: kita sudah punya pengalaman, bukan punya pengalaman 10 tahun di DPR, pengalaman 10 tahun tidak di DPR.

Tanya: Targetnya berapa sih di 2029? 

Jawab: Kalau kita ini punya satu tokoh yang hari ini punya patron namanya Jokowi. Jokowi itu akan menjadi sesuatu kalau ditopang oleh struktur partai.

Tanya: Tapi kan pertanyaannya kenapa gak masuk aja sekalian. Kenapa masih nunggu-nunggu?

Jawab: Dengan kondisi partai begini juga menjadi sesuatu. 

Tanya: (Jokowi) belum punya jabatan di PSI. Titel apa buat Jokowi bagi PSI?

Jawab: Sekali lagi ketua umum Formatur. Formatur yang mengatur itu kan. Tugas saya itu adalah menampingi ketua umum untuk konsolidasi. Siapa mendapat jabatan apa di partai ini saya tidak masuk pada ruang itu.

Tanya: Kalau kita lihat kan PSI masih tetap dengan Partai anak mudanya ya. Dan kita tahu juga ini lagi pertumbuhan anak muda Ini lagi gencar banget?

Jawab: Tagline PSI anak muda itu kan 10 tahun, cuma mungkin kedepan yang perlu diperbaiki itu adalah definisi. Apakah PSI masih relevan membawa isu itu? Nah mungkin ini yang perlu kita diskusikan. Kami ingin di PSI ini melahirkan anak-anak muda berpresentasi. Mensupport -anak muda berpresentasi.

Tanya: Pernah diajak Pak Jokowi masuk pemerintahan?

Jawab: Enggak mau. Enggak pas buat saya. Jadi gini saya datang di PSI bukan untuk mencari, menjadi menteri misalnya. Di pemerintahan Pak Jokowi kemarin saya pasti jadi menteri tanya aja pak Jokowi, ditawari menteri saya disuruh memilih. Tapi gaya begini pantas enggak? Insya Allah saya bisa mengkritik diri saya, Insya Allah saya bisa mengevaluasi diri saya.

Tanya: Kembali ke target 2029. Apakah targetnya hanya masuk Senayan?  Apa nggak mensupport capres dan cawapres. Ada pak Jokowi, ada mas Kaesang, ada mas Gibran juga yang dekat dengan keluarga lingkaran PSI. Apakah sudah siap juga karena kemarin Pak Jokowi bilang 2 periode?

Jawab: Partai politik itu kan cita-citanya kekuasaaan, kekuasaan untuk kepentingan orang banyak. Saat ini PSI tidak pernah mendiskusikan soal ini, PSI berkomitmen untuk mendukung pemerintah Prabowo-Gibran sampai periode ini selesai. Insyaallah kalau kemudian berhasil kita berharap berkomitmen meneruskan pasangan ini di periode kedua. 

Tanya: Apakah ada wajah baru di PSI atau yang baru yang akan dihadirkan PSI dalam waktu dekat?

Jawab: Wajah baru itu bisa menjadi keniscayahaan, sangat tergantung dari hasil evaluasi ketua umum terjadap kinerja struktur yang ada saat ini. Karena kita adalah struktur baru, maka ada penyesuaian. Untuk membangun teamworking itu butuh, kenapa kalau kesebelasan bola itu ada 11 pemain. 

Tapi bisa jadi pemainnya itu 32 orang. Nah ini untuk apa, teamwork itu harus bongkar pasang. Bongkar pasang harus ada evaluasi setiap pertandingan. Begitupun di partai politik.  (Tribun Network/ Yuda)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved