Jangan Panik! Ini Tips Beri Pertolongan Pertama saat Keracunan Makanan
Berikut ini adalah tips pertolongan pertama saat menghadapi keracunan makanan, beserta perbedaan antara alergi dan keracunan makanan.
Ringkasan Berita:
- Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Tri Wibawa berikan tips pertolongan pertama saat menghadapi keracunan makanan.
- Alergi makanan dan keracunan makanan memiliki penyebab dan mekanisme yang sangat berbeda.
- Untuk mencegah terjadinya keracunan, diperlukan pengawasan ketat terhadap seluruh rantai produksi makanan.
TRIBUNNEWS.COM - Keracunan makanan bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari makanan yang sudah basi, tidak dimasak sempurna, terkontaminasi bakteri, hingga penyimpanan yang tidak higienis.
Gejala yang muncul bisa ringan hingga berat, seperti mual, muntah, diare, sakit perut, hingga demam.
Dalam situasi seperti ini, jangan panik, penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu mencegah kondisi memburuk, bahkan menyelamatkan nyawa.
Berikut ini adalah tips pertolongan pertama saat menghadapi keracunan makanan, sebagaimana diungkapkan oleh Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM), Tri Wibawa.
Pertolongan Pertama saat Keracunan Makanan
Tri Wibawa menegaskan pentingnya penanganan pertama yang cepat dan tepat, ketika siswa menunjukkan gejala keracunan makanan.
Dosen Mikrobiologi Klinik ini menyarankan agar penderita banyak minum air putih atau cairan dengan suplemen elektrolit.
"Muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Langkah paling penting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi,” ujarnya, dikutip dari laman resmi UGM, Senin (13/10/2025).
"Jika muntah masih terjadi, minumlah sedikit demi sedikit. Dan jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan," tambahnya.
Lebih lanjut, tidak menutup kemungkinan gejala demam yang mungkin muncul saat keracunan merupakan mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi.
Baca juga: 16 Siswa SMPN 1 Colomadu Jateng Keracunan MBG, Korban Mual dan Muntah
Menurutnya, peningkatan suhu tubuh membantu memperlambat pertumbuhan bakteri serta mengoptimalkan kerja sistem imun.
“Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh,” paparnya.
Perbedaan Alergi dan Keracunan Makanan
Tri Wibawa pun menjelaskan soal perbedaan antara alergi dan keracunan makanan.
Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengambil langkah pertolongan pertama yang tepat ketika gejala muncul.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.