Profil dan Sosok
Profil Arsul Sani, Hakim MK yang Minta Komardin Pelajari Gugatan soal Ijazah Jokowi-Gibran
Inilah profil hakim MK Arsul Sani, Hakim Mahkamah Konstitusi yang berikan sentilan pada kasus ijazah Joko Widodo dan Gibran

Pendidikan doktoral bidang justice, policy and welfare studies dimulainya di Glasgow School for Business and Society, Glasgow Caledonian University (GCU), Skotlandia, yang kemudian dilanjutkan di Collegium Humanum, Warsawa - Polandia.
Sepak Terjang
Arsul Sani merupakan hakim konstitusi. Ia menjabat posisi tersebut sejak tanggal 18 Januari 2024.
Arsul Sani mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta.
Dia adalah hakim konstitusi yang dipilih dan diajukan oleh DPR RI untuk menggantikan Wahiduddin Adam.
Saat itu Wahiduddin Adam diketahui segera menjalani masa purnatugas karena memasuki usia 70 tahun.
Karier bidang hukum Arsul Sani diawali saat menjadi asisten pembela umum sukarela (volunteer lawyer) di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada tahun 1986-1988.
Jenjang pendidikan dan pengalaman kerja Arsul Sani juga cukup beragam setelah itu.
Arsul Sani dikabarkan enempuh graduate diploma on Advance Comparative Law – the Common Law di University of Technology Sydney (UTS) sembari bekerja sebagai visiting lawyer di Dunhil, Madden, Butler, sebuah law firm besar di Sydney, Australia, pada 1993-1994.
Lalu, Arsul Sani pun pernah terpilih sebagai anggota DPR RI/MPR RI pada Pemilu 2014 dan 2019 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Arsul Sani menduduki Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia dan keamanan nasional selama bertugas di DPR RI.
Ia pun pernah menjadi anggota Badan Legislasi (Baleg) dan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI.
Arsul Sani juga diamanahkan dipercaya menjabat Wakil Ketua MPR RI pada periode 2019-2024.
Nama Arsul Sani sebelumnya sudah dikenal sebagai seorang praktisi hukum yang menekuni bidang korporasi, litigasi komersial dan arbitrase sebelum menjadi wakil rakyat.
Arsul Sani seorang arbiter.
Bukan hanya itu saja, ia selama empat belas tahun menjadi anggota direksi di sebuah perusahaan PMA multinasional dari Amerika Serikat.
Profil dan Sosok
Sosok RTA, Terapis Delta Spa di Bawah Umur yang Ditemukan Tewas, Kakak Korban Lapor soal Eksploitasi |
---|
Profil Komjen Purn Dharma Pongrekun, Eks Wakil Kepala BSSN yang Pastikan Bjorka Asli Belum Ditangkap |
---|
Sosok Letda Inf Fauzi Ahmad dan Praka Amin, Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM, Senjata Dirampas |
---|
Sosok Moh Alfin, Cucu Menteri PPPA Sekaligus Keturunan Kiai Jadi Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny |
---|
Profil Irjen Gatot Tri Suryanta, Kapolda Sumbar yang Tanda Tangannya Jadi Sorotan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.