Utang Whoosh Menggunung, AHY Peras Otak Siapkan Dua Cara Melunasinya, Apa Saja?
Ada dua skema yang sedang disiapkan Menteri Agus Harimurti Yudhoyono untuk melunasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung
Adapun pengelola proyek Whoosh adalah PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia (60 persen saham melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia/PSBI) dan konsorsium China (40 persen saham melalui Beijing Yawan HSR Co Ltd).
Kini Whoosh kembali disorot lantaran utangnya yang mencapai Rp116 triliun menjadi beban berat bagi BUMN Indonesia, terutama PT KAI sebagai pemimpin konsorsium.
Dari segi pembayaran utang, skema yang disepakati ialah tetapnya besaran bunga yang disepakati selama 40 tahun pertama.
Pada pertengahan pembangunan, turut terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dolar AS. Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun menarik utang lagi dengan bunga yang lebih tinggi yakni sebesar 3 persen.
Adapun separuh utang untuk membiayai cost overrun itu berasal dari tambahan pinjaman CDB. Sementara sisanya dari patungan modal BUMN Indonesia dan pihak China.
Direktur Utama (Dirut) PT KAI kala itu, Didiek Haryanto, mengatakan besaran bunga utang pembangunan Whoosh dari CBD terbagi menjadi dua tergantung pada denominasi utang.
Total utang 542,7 juta dollar AS diberikan dalam denominasi dolar AS sebesar 325,6 juta dolar AS (Rp 5,04 triliun) bunganya 3,2 persen dan sisanya sebesar 217 juta dolar AS (Rp 3,36 triliun) diberikan dalam denominasi renminbi alias yuan (RMB) dengan bunga 3,1 persen.
Baca juga: Jepang Diikutkan dalam Tender Whoosh, Ekonom Curiga untuk Mengatrol Harga: Harus Diusut
"Tingkat suku bunga flat selama tenor 45 tahun. Untuk loan (denominasi) dollar AS 3,2 persen, untuk loan dalam RMB 3,1 persen," ujarnya
Didiek mengatakan utang dari CBD ini digunakan untuk menutupi porsi cost overrun KCJB yang ditanggung oleh konsorsium Indonesia sebesar 75 persen dan 25 persen sisanya akan dipenuhi dari PMN yang bersumber dari APBN Indonesia.
"Pinjaman dari CDB merupakan pendanaan cost overrun dari pinjaman porsi konsorsium Indonesia 542,7 juta dolar AS. Untuk porsi equity porsi konsorsium Indoensia telah dipenuhi dari PMN," tuturnya.
(Tribunnews/Febri/Tyo/Warta Kota/Dian Anditya)
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Menko AHY Siapkan Dua Skema Lunasi Utang Kereta Cepat Whoosh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.