Prabowo Sebut Tanggul Laut 535 Km di Pantura Bisa Lindungi 50 Juta Warga
Presiden Prabowo Subianto kembali menekankan bahwa tanggul laut 535 km di Pantura bisa lindungi puluhan juta warga dari air laut naik.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menyatakan rencana besar pemerintahannya untuk membangun tanggul laut raksasa sepanjang 535 kilometer di Pantura Jawa.
Menurutnya, tanggul laut raksasa ini akan mampu melindungi sekitar 50 juta penduduk dari ancaman kenaikan air laut yang makin nyata.
Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang digelar tepat di hari satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).
"Dan bila perlu di tempat lain. Kita juga sudah mulai persiapan untuk membangun 535 km panjang tangguh laut di pantai utara Jawa. Ini untuk menyelamatkan 50 juta penduduk," paparnya.
Menurut Prabowo, ancaman perubahan iklim sudah di depan mata. Kenaikan permukaan air laut terjadi setiap tahun, dan kawasan Pantura sebagai pusat aktivitas ekonomi, industri, serta kawasan pertanian subur berada dalam risiko serius.
"Air laut naik 5 cm setahun. Jadi harus segera kita selamatkan ini. Karena di pantai utara Jawa ini, ini juga kalau tidak salah industri kita ada di pantai utara Jawa itu," terangnya.
Selain kawasan industri, sawah-sawah produktif yang menjadi lumbung pangan nasional juga terancam jika tanggul laut tidak segera dibangun. Prabowo menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam melindungi rakyat dan aset strategis bangsa.
"Dan puluhan ribu hektare sawah-sawah yang subur juga di situ harus kita selamatkan. Saudara-saudara saya kira itu capean-capean yang saya sampaikan. Dan ini menunjukkan saudara-saudara bahwa kita berada di jalan yang benar," urainya.
Baca juga: Prabowo Bahas Proyek Tanggul Laut Raksasa untuk Lindungi Pantai Utara Jawa
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga berbicara tentang filosofi dasar dalam menjalankan pemerintahan. Ia menekankan bahwa keberhasilan negara melindungi rakyat harus dimulai dari niat tulus para pemimpin.
"Saya percaya bahwa menjalankan pemerintahan ternyata sebenarnya tidak terlalu rumit. Pertama, awalnya harus dari niat. Niat kita harus baik, niat kita sungguh-sungguh untuk menjalankan amanat dari rakyat," jelasnya.
Ia menambahkan, amanah besar yang dijalankan saat ini perlu keberanian, kejujuran, dan komitmen penuh untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat.
"Kita harus berpijak dari awal seperti itu. Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya. Bahaya kemiskinan, bahaya kelaparan, bahaya penyakit, bahaya ancaman dari badai, dari bencana, ancaman dari kerusuhan, ancaman dari serangan dari pihak luar," pungkasnya.
Baca juga: Proyek Tanggul Laut Raksasa di Pesisir Utara Jawa Tak Akan Sepenuhnya Pakai Teknologi Beton
| Catatan Kritis Setahun Prabowo-Gibran, ICW: 6 Pejabat Terseret Korupsi, Cerminan Abai Rekam Jejak |
|
|---|
| Satu Tahun Prabowo-Gibran, Partai Buruh Singgung Gelombang PHK Meningkat dan Korupsi di Kemnaker |
|
|---|
| Uang Sitaan Rp13 Triliun Hasil Korupsi CPO Akan Dipakai Prabowo untuk Tambah Dana Beasiswa LPDP |
|
|---|
| Prabowo Puji Jokowi terkait Teknik Pengendalian Inflasi |
|
|---|
| Prabowo Ungkap Indonesia Kekurangan 140 Ribu Dokter: Fakultas Kedokteran Harus Tambah Mahasiswa |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.