Poltracking Ungkap 56 Persen Rakyat Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dian Sandi Sindir Roy Suryo

Ringkasan Berita:

• Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 56,8 persen masyarakat tidak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi
• Lebih banyak yang tidak percaya dengan isu ijazah palsu Jokowi dibanding yang percaya dengan isu tersebut menurut survei Poltracking
• Kader PSI Dian Sandi Utama menyindir kubu Roy Suryo cs yang menuding ijazah Jokowi palsu

TRIBUNNEWS.COM - Hasil survei terbaru dari Poltracking Indonesia mengungkap bahwa sebanyak 56,8 persen masyarakat tidak percaya dengan isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Sementara itu, sebanyak 16,1 persen masyarakat percaya dengan isu tersebut, sedangkan sisanya 27,1 persen tidak tahu.

Atas hasil survei tersebut, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama menyindir kubu yang menuduh ijazah Jokowi palsu.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menjelaskan hasil survei tentang polemik ijazah Jokowi pada Minggu (19/10/2025).

Menurut dia, banyak masyarakat yang sudah mengetahui isu ini.

"Isu ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo, yang tahu dengan isu ini 67,6 persen, yang tidak tahu dengan isu ini 26,7 persen," kata Hanta, dikutip dari YouTube Poltracking TV.

Sementara itu, Hanta menilai bahwa banyak pihak yang tidak percaya ijazah Jokowi palsu dibanding dengan yang percaya ijazah Jokowi palsu.

"Yang percaya 16,1 persen, yang tidak percaya jauh lebih banyak 56,8 persen," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Tidak Akan Hadiri Proses Mediasi Gugatan CLS Ijazah di PN Solo, Kuasa Hukum: Beliau Keberatan

Dian Sandi Utama menanggapi hasil survei tersebut. 

Dian menyindir kubu Roy Suryo c.s. yang terus mengangkat isu ijazah palsu Jokowi. 

Ia menilai bahwa upaya Roy Suryo c.s. dalam menyerang Jokowi dengan narasi itu tidak berjalan sesuai harapan kubu mereka. 

"Bandar akan ngamuk sepertinya ini, dari bangun tidur sampai tidur lagi usaha menyerang ijazah palsu," tulis Dian

Menurut Dian, pihak yang menentang tidak bertujuan untuk mengungkap fakta, melainkan memang tidak menyukai sosok Jokowi. 

"Hasilnya hanya 16 persen! Ini mah bukan yang percaya, tapi memang tidak suka Pak Jokowi dari dulu," kata dia.

Beberapa waktu yang lalu, Jokowi resmi melayangkan laporan kepada Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong tentang ijazahnya.