5 Respons Bahlil soal Meme Dirinya: Terbiasa Dihina sejak Kecil hingga Maafkan Pembuat Meme
Bahlil Lahadalia menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial.
Ringkasan Berita:
- Bahlil Lahadalia menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial.
- Bahlil mengaku sudah terbiasa menerima hinaan sejak kecil.
- Menurut Bahlil, hinaan terhadap pribadinya dan pelecehan berbasis ras tidak mencerminkan nilai-nilai kebangsaan.
TRIBUNNEWS.COM - Partai Golkar melalui organisasi sayapnya, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya karena mengunggah meme yang dianggap menyerang Ketua Umum mereka, Bahlil Lahadalia.
AMPG melaporkan pembuat meme tentang Bahlil Lahadalia ke Polda Metro Jaya, yakni karena mereka menganggap meme tersebut sebagai bentuk penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Ketua Umum Partai Golkar itu.
Adapun dalam konteks modern, meme merujuk pada gambar, video, teks, atau konsep yang menyebar cepat di internet dan sering dimodifikasi untuk menyampaikan humor, kritik sosial, atau pesan tertentu.
Wakil Ketua Umum AMPG, Sedek Bahta, menyampaikan ihwal laporan ini akibat pemilik akun media sosial yang tidak disebutkan namanya telah merendahkan martabat Bahlil Lahadalia.
"Kami melaporkan beberapa akun media sosial yang secara terstruktur dan masif belakangan ini menyerang pribadi, marwah, dan martabat Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia," ujar Sedek di Polda Metro Jaya, Senin (20/10/2025).
Sedek membawa sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar konten yang menyerang Bahlil.
Para pemilik akun tersebut disangkakan melanggar Pasal 27 dan 28 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), serta Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik dan penghinaan.
Pihaknya juga sudah memberikan somasi sebelum membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
"Sebelum kami melakukan laporan ini, terhadap konten-konten itu kami sudah melakukan somasi, beberapa akun yang kooperatif dan sudah men-take down unggahannya," katanya.
Namun, masih ada beberapa akun yang belum menarik gambar meme tersebut.
Menurutnya, ada lima hingga tujuh akun yang dilaporkan dalam tahap awal ini.
Baca juga: Bahlil Keberatan Kinerjanya Disorot Netizen, Yang Berhak Menilai Presiden!
Jumlah itu masih bisa bertambah, sebab AMPG masih menelusuri akun-akun lain yang turut menyebarkan konten serupa.
"Ada yang menulis 'wudhu pakai bensin', ada yang melempar jumrah dengan batu bara, ada juga yang membenarkan penyerangan secara fisik terhadap beliau," jelas Sedek.
Sementara itu, mengenai meme tentang dirinya, Bahlil Lahadalia telah memberikan tanggapannya.
Lantas, apa saja respons Bahlil?
1. Terbiasa Dihina sejak Kecil
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menanggapi santai maraknya meme dan ejekan yang menyinggung dirinya di media sosial.
Bahlil mengaku sudah terbiasa menerima hinaan sejak kecil.
“Saya jujur mengatakan begini ya, kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil."
"Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung. Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang. Ayah saya buruh bangunan."
"Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu enggak apa-apalah,” ungkap Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/10/2025).
2. Mengarah ke Rasis
Bahlil menyebut, kritik seharusnya diarahkan pada kebijakan, bukan pada fisik, ras, atau latar belakang pribadi seseorang.
Sehingga, ia menilai sebagian meme tentang dirinya yang beredar di media sosial sudah cenderung rasis.
Misalnya, meme hinaan terhadap tubuhnya yang kecil dan warna kulit badannya yang hitam.
Menurut Bahlil, hinaan terhadap pribadinya dan pelecehan berbasis ras tidak mencerminkan nilai-nilai kebangsaan.
“Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu enggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya enggak bagus lah,” jelasnya.
Menteri ESDM itu juga menyindir perilaku publik yang menilai seseorang dari penampilan fisiknya.
Baginya, orang yang berpenampilan menarik belum tentu memiliki kecerdasan pikiran.
“Belum tentu orang ganteng itu cerdas pikirannya. Belum tentu orang yang tidak sempurna tubuhnya itu jelek pikirannya,” tambah Bahlil.
Baca juga: Bahlil: Kebijakan Impor BBM Tahun 2026 Berdasarkan Asas Keadilan dan Regulasi
3. Kemuliaan Tak Ditentukan oleh Rupa
Bahlil mengatakan, ukuran kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh rupa.
Akan tetapi, kata dia, kemuliaan hanya bisa diukur oleh moral dan tindakan yang baik.
“Yang bisa membedakan kemuliaan orang, manusia di muka bumi, hanyalah dia dengan Tuhan."
"Kita enggak boleh menilai, melebihi batas kemampuan kita. Biarlah Allah yang akan melakukan itu semua,” paparnya.
4. Maafkan Pembuat Meme
Bahlil menegaskan, dirinya telah memaafkan pihak-pihak yang membuat meme.
Apalagi, saat ini sudah ada permintaan maaf dari sejumlah pelaku yang turut menyebarkan meme tersebut.
“Saya nanti kasih tau sama Sekjen. Sekjen kemarin sudah, tadi pagi saya panggil ya. Sekjen coba panggil itu adik-adik kita,” kata Bahlil.
“Ya pastilah mereka juga kan manusia ya. Jadi ya itu, pasti ada rasa spontanitas ya. Kemanusiaan aja sebenarnya. Tapi nanti saya akan minta, udah stop."
"Apalagi kalau sudah ada yang minta maaf kan. Allah saja mau memaafkan umatnya ketika dia sudah minta maaf. Apalagi kita manusia," paparnya.
5. Minta AMPG Cabut Laporan
Bahlil Lahadalia juga meminta sayap partainya, AMPG, mencabut laporan ke polisi terkait kasus meme yang menyerang dirinya di media sosial.
Bahlil menilai tidak sepatutnya polemik di dunia maya diperpanjang.
Dengan demikian, ia meminta AMPG untuk menyelesaikan kasus tersebut secara damai.
Baca juga: Ada Tambang Emas Ilegal di Dekat Sirkuit Mandalika Lombok, Bahlil: Proses Hukum Saja
“Enggak boleh juga kita melebihi kodrat ilahi kita. Jadi insyaAllah saya akan memanggil adik-adik saya itu. Sayap organisasi untuk, udah. Kalau yang sudah minta maaf, udah maafkan. Jangan kita memperpanjang lagi,” tegasnya.
Meski begitu, Bahlil juga menekankan pentingnya memberi teladan bagi publik dengan mengedepankan etika dan kebijaksanaan dalam bermedia sosial.
“Tapi jangan lagi. Ya kita memberikan didikan yang baiklah untuk rakyat bangsa negara,” imbuhnya.
Bukan Perintah Bahlil
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menegaskan Bahlil Lahadalia tak pernah memerintahkan kader untuk melaporkan akun media sosial yang diduga menghinanya.
Laporan tersebut dilayangkan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) dan Angkatan Muda Pemuda Golkar (AMPG).
"Tidak ada kebijakan DPP Partai Golkar harus melaporkan dan apalagi perintah Ketum DPP Golkar Bung Bahlil Lahadalia, tidak ada perintah sama sekali," ujar Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
"Saya ingin mempertegas bahwa ini bukan kebijakan Partai Golkar. Saya konfirmasi, ini tidak ada," tegasnya.
Idrus mengaku sudah berkomunikasi ke kader AMPI dan AMPG terkait langkah mereka.
Menurutnya, kader AMPI dan AMPG membuat aduan sebagai bagian dari dialektika demokratisasi.
"Oleh karena itu saya menilai apa yang dilakukan adik-adik itu ialah proses dialektika demokratisasi di Republik ini. Bukan antidemokrasi dan bukan menghambat demokrasi," tegas Idrus.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Igman Ibrahim/Fersianus Waku)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.