Kereta Cepat
Mirip dengan Luhut, Jokowi Kembali Tegaskan Whoosh Bukan untuk Cari Untung
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim proyek Whoosh memang tidak ditujukan untuk mencari keuntungan finansial.
Yang ada, kata Luhut, negara harus menanggung subsidi untuk rakyatnya. Meski demikian, subsidi tersebut harus terukur dan tidak sembarangan diberikan.
Hal itu diungkapkan Luhut saat bertemu awak media di JS Luwansa, Jakarta, Kamis, (16/10/2025).
"Tidak ada public transportation di dunia ini yang menguntungkan."
"Selalu banyak subsidi pemerintah, tapi tentu harus subsidi yang betul-betul terukur," kata Luhut dilansir YouTube Tribunnews.
Lebih lanjut, mengenai utang Whoosh, Luhut mengatakan Presiden Prabowo Subianto bakal membentuk tim yang membahas strategi pembayaran utang proyek kereta cepat.
Baca juga: Diminta KPK Lapor Dugaan Mark-up Proyek Whoosh, Mahfud MD: Saya Tak Ada Kewajiban Melapor
Di sisi lain, Luhut juga sudah berkoordinasi dengan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani.
Dijelaskannya, Prabowo dan Rosan dalam hal ini negara telah sepakat menyelesaikan utang proyek ini bersama.
(Tribunnews/Febri/Tyo/Kompas.com/Fristin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.