Sabtu, 1 November 2025

Hari Sumpah Pemuda

Isi Teks Ikrar Sumpah Pemuda, Lengkap dengan Makna dan Sejarah Perayaannya

Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap 28 Oktober, berikut isi teks ikrar sumpah pemuda, lengkap dengan makna dan sejarah perayaannya.

|
kemenpora.go.id
HARI SUMPAH PEMUDA - Logo Hari Sumpah Pemuda 2025 diunduh dari laman Kemenpora pada Jumat (24/10/2025). Berikut isi teks ikrar Sumpah Pemuda, lengkap dengan makna dan sejarah perayaannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Sumpah Pemuda tahun ini dirayakan pada besok Selasa, 28 Oktober 2025.

Tahun ini peringatan hari Sumpah Pemuda merupakan perayaan yang ke-97 tahun.

Sumpah Pemuda adalah momen penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Sumpah pemuda merupakan hari perayaan khusus dimana para pemuda mengucap ikrar untuk bersatu dalam satu bangsa, Tanah Air, dan juga berbahasa yang sama.

Lalu bagaimana bunyi ikrar Sumpah Pemuda?

Baca juga: Susunan Upacara Hari Sumpah Pemuda untuk Sekolah pada 28 Oktober 2025

Isi Teks Ikrar Sumpah Pemuda

Dikutip dari dishub.bulelengkab.go.id, berikut isi ikrar sumpah pemuda:

Pertama

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Kedua

Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia

Ketiga

Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Baca juga: 20 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda ke-97 2025, Lengkap dengan Cara Mudah Unggah di Media Sosial

Makna Sumpah Pemuda

Peristiwa Sumpah Pemuda memiliki makna khusus bagi pergerakan nasional Indonesia.

Pada kalimat dalam ikrar Sumpah Pemuda memiliki makna masing-masing.

Sumpah Pemuda memiliki makna untuk menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk membela tumpah darah yang satu, yakni tanah air Indonesia.

Hal ini menggambarkan persatuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote.

Bangsa Indonesia sendiri terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, tapi pada hakikatnya adalah satu.

Sumpah Pemuda juga memiliki makna untuk menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan bersatu yaitu bangsa Indonesia.

Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, bangsa Indonesia telah melalui berbagai terpaan zaman melalui persatuan.

Sumpah Pemuda bertujuan untuk menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk berbahasa satu, yakni bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang mempersatukan suku ras, dan etnis yang berbeda tanpa menghapuskan bahasa ibu masing-masing.

Bahasa Indonesia juga selalu berkembang melalui penyerapan kosakata dari bahasa-bahasa daerah yang memperkaya kosakatanya.

Baca juga: Jelang Sumpah Pemuda, PDIP Ingatkan Kejayaan Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan dari Tembok Baja

Sejarah Singkat Hari Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda terwujud karena adanya penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh indonesia.

Berkat inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat, sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dihadiri oleh organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Dikutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, ikrar tersebut adalah hasil putusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928.

- Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

- Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. 

- Rapat ketiga, di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada sesi ini, dijelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan dan dikemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Kemudian Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.

Pada Minggu, 28 Oktober 1928 silam, dan dibacakan putusan kongres berdasarkan pokok-pokok pikiran yang berkembang.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved