80 Pondok Pesantren di 10 Provinsi Mendapat Bantuan Revitalisasi Bangunan Dari Pemerintah
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Amien Suyitno mengungkap ada 80 pesantren yang mendapatkan bantuan revitalisasi bangunan.
Ringkasan Berita:
- 80 Pondok Pesantren dapat bantuan revitalisasi bangunan, termasuk Ponpes Al Khozini
- Dalam waktu dekat akan dilakukan peletakan batu pertama
- Pemerintah juga akan memberikan bantuan ke lembaga pendidikan keagamaan lainnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Amien Suyitno mengungkap ada 80 pesantren yang mendapatkan bantuan revitalisasi bangunan.
Suyitno mengatakan 80 pesantren tersebut tersebar di 10 provinsi.
"Kalau angkanya kita yang sekarang sudah disiapkan sekitar 80. Tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Jadi nanti masing-masing sampelnya itu masing-masing nanti ada 10 provinsi, masing-masing 8," ujar Suyitno di Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).
Suyitno, satu provinsi tersebut di antaranya Jawa Timur.
Jawa Timur dipilih sebagai lokasi revitalisasi karena paling banyak pesantrennya.
Baca juga: Pasca Robohnya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Kemenag Siap Audit Bangunan Pesantren
"Kami dalam bantuan dekat akan berkunjung ke salah satu pondok pesantren di Jawa Timur, sekaligus peletakan batu pertama," kata Suyitno.
Pemerintah juga akan melakukan revitalisasi kepada Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.
"Dalam waktu dekat, yang menjadi prioritas itu adalah revitalisasi Al Khozini. Sekarang prosesnya juga telah dilakukan langsung lewat Kementerian Pekerjaan Umum (PU), mudah-mudahan dalam waktu dekat juga akan kita lakukan bersama-sama dengan yang lain," tuturnya.
Menurut Suyitno, bantuan ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah kepada Pesantren.
Baca juga: Komisi X DPR RI Pastikan Sekolah Rusak Masuk Prioritas Revitalisasi Pendidikan
Pemerintah, kata Suyitno, juga akan memberikan bantuan ke lembaga pendidikan keagamaan lainnya.
"Kita memberikan atensi khusus kepada lembaga-lembaga pondok pesantren, bahkan juga berkembang lagi ke lembaga-lembaga pilihan keagamaan yang lain, termasuk lintas agama," ujarnya.
Audit Bangunan
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan pemerintah tidak hanya membantu rehabilitasi bangunan lembaga pendidikan pondok pesantren, melainkan juga bangunan-bangunan kegiatan keagamaan lain yang rawan.
Langkah ini, kata Cak Imin, sebagai upaya negara memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat yang sedang belajar atau beribadah.
"Kita tidak hanya fokus pada Al-Khoziny atau pesantren, tetapi juga pada semua lembaga pendidikan, kegiatan keagamaan, dan rumah ibadah yang rawan, semuanya akan kita bantu," kata Cak Imin usai Rapat Tingkat Menteri Tindak Lanjut Arahan Presiden di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Dirinya mengatakan audit dan pengecekan bangunan tidak hanya untuk tempat ibadah, tapi juga untuk seluruh tempat layanan publik keagamaan seperti panti asuhan dan pelayanan pendidikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.