Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
Kritik Pernyataan Hasan Nasbi, Pakar: Purbaya Blak-blakan Itu Justru Lebih Etis, Rakyat Bisa Kontrol
Pengamat Emrus Sihombing tidak setuju dengan kritikan Hasan Nasbi yang meminta Purbaya untuk mengkritik sesama pejabat di ruang internal saja.
Hasan Nasbi Jangan Ikut Campur Lagi
Lantas, Emrus menyarankan agar Hasan Nasbi tidak ikut campur atau mengomentari komunikasi Purbaya atau para menteri lainnya di Kabinet Merah Putih.
Sebab, Hasan sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala PCO.
Menurut Emrus, sebaiknya Hasan lebih concern atau mengurusi badan usaha milik negara (BUMN) yang ia pimpin, yakni Pertamina.
Sebagaimana diketahui, Hasan Nasbi resmi diangkat menjadi Komisaris PT Pertamina (Persero) setelah dicopot dari jabatan Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO).
Nama Hasan tercantum dalam daftar komisaris di situs resmi Pertamina pada 20 September 2025 atau hanya tiga hari setelah dirinya di-reshuffle.
"Saudara Hasan Nasbi, menurut saya, kalau dia adalah kepala staf bidang komunikasi kepresidenan mengatakan itu, masih bisa kita perdebatkan," jelas Emrus.
"Tapi, sekarang dia tidak lagi di bidang itu, kok ikut campur?" tambahnya.
"Urusin Pertamina gitu loh, kan dia komisaris di Pertamina itu. Bang Hasan Nasbi waktu kemarin saya pulang dari Sumatera, warga antre solar di sana," sambungnya.
"Apa kerjamu di Pertamina itu? Saya bisa tunjukkan videonya. Bung Hasan Nasbi urusi itu sajalah. Jangan ngurusin komunikasi antara para menteri," tandas Emrus.
Kritik Hasan Nasbi terhadap Gaya Komunikasi Purbaya
Hasan Nasbi melontarkan kritikan terhadap gaya komunikasi Purbaya Yudhi Sadewa dalam sebuah unggahan video di kanal YouTube pribadinya, Hasan Nasbi, Jumat (24/10/2025).
Hasan menyebut, gaya komunikasi Purbaya yang "nyetrum", terkesan menyerang sesama anggota kabinet dan pejabat daerah.
Ia menilai, jika Purbaya tak memperbaiki gaya komunikasinya, maka akan menimbulkan polemik seperti dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
"Kalau jangka panjang setiap hari nyetrum orang, nanti akan ada i(bumerang) lama-lama karena semua orang sudah disetrum gitu dan yang disetrum ini mungkin nanti akan melakukan fightback (perlawanan)," kata Hasan.
"Sekarang aja kan Gubernur Jawa Barat, fightback, nanti gubernur mana lagi fight back, takutnya menteri mana lagi juga fight back," lanjut dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.