Rabu, 29 Oktober 2025

Penyu Terancam Punah, Pemerintah Minta Masyarakat Sama-sama Jaga Konservasi

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bersama Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto melepas 10 penyu dan 200 tukik

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Kemenhut RI
PELEPASAN TUKIK - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bersama Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto melepas 210 tukik (anak penyu) di Pantai Saba, Gianyar, Bali, Senin (27/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bersama Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto melepas 10 penyu dan 200 tukik (anak penyu) di Pantai Saba, Gianyar, Bali, Senin (27/10/2025).

Penyu dan tukik ini merupakan hasil konservasi dan berstatus satwa dilindungi secara nasional maupun internasional.

Raja Antoni mengatakan penyu merupakan penjaga keseimbangan ekosistem laut.

 

Sementara setiap tukik yang dilepaskan merupakan bagian dari masa depan laut Indonesia. 

“Mereka (tukik) adalah generasi baru yang akan menjaga keseimbangan ekosistem laut. Kalau penyu punah, laut akan kehilangan salah satu penjaga alaminya. Karena itu, kegiatan sederhana seperti ini punya dampak besar bagi ekosistem,” kata Raja Antoni.

Sebagai informasi, dari banyaknya tukik yang dilepas, hanya sebagian kecil atau kurang dari 1 persen yang kemungkinan bertahan hidup sampai dewasa. 

Hal ini terjadi karena beberapa faktor, sebagian besar tukik mati akibat predator dan faktor lingkungan. 

Pemerintah kata Raja Antoni, mengajak masyarakat untuk bersama - sama membangun kesadaran yang sama untuk melindungi keanekaragaman hayati, dan ekosistem.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, kami butuh dukungan masyarakat, komunitas, dan dunia pendidikan. Konservasi hanya bisa berhasil kalau semua ikut menjaga,” ujarnya. 

Dalam kegiatan pelepasan ini, anak - anak di sekitar Pantai Saba diajak untuk ikut melepas tukik, seraya menjadi sarana belajar agar mereka dapat lebih mencintai alam dan isinya.

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto menitipkan pesan kepada anak-anak agar bisa menjaga keberlangsungan kehidupan penyu. Satu diantaranya dengan melapor kepada petugas konservasi jika mendapati telur penyu di pasir pantai. 

Tujuannya, agar telur-telur penyu ini bisa dipindahkan ke tempat penangkaran sehingga keamanan dapat terjamin sampai telur menetas dan tukik dikembalikan ke laut.

Baca juga: Pantai Sukamade, Surga Konservasi Penyu dengan Keindahan Alam Indonesia

“Nanti kalau bertemu telur penyu bawa ke sini ya (tempat konservasi penyu) laporin, biar nggak di makan anjing atau apapun,” kata Titiek.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved